Pages

Showing posts with label instrumen penelitian. Show all posts
Showing posts with label instrumen penelitian. Show all posts

Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif

Thursday, February 13, 2014

Contoh Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif 

Beberapa kawan yang sudah mulai mencoba melakukan penelitian tindakan kelas ternyata mengalami kesulitan membuat instrumen penelitian berupa lembar pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran kooperatif. Padahal, keberadaan instrumen penelitian ini sangat vital. Coba, gimana bisa mengambil data penelitian kalau instrumennya tidak punya?

Download Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif

Nah, berdasarkan hal itu, kali ini blog penelitian tindakan kelas akan memposting sebuah contoh lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan oleh guru. Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif ini dibuat berdasarkan karakteristik dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif. Jika anda juga membutuhkankan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif ini, anda dapat mendownloadnya di sini, yaitu dengan mengklik teks di bawah gambar di bawah ini.

Klik Di Sini


Semoga lembar pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran kooperatif di atas dapat bermanfaat untuk anda yang juga mungkin sedang melakukan PTK (penelitian tindakan kelas) terkait model pembelajaran tersebut. :)

Lembar Observasi Keterampilan Kooperatif Siswa

Contoh Lembar Observasi Keterampilan Kooperatif Siswa

Beberapa waktu yang lalu, di blog ptk ini telah dipublikasikan Lembar Observasi kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Kooperatif. Nah, kali ini kami akan memposting lembar observasi keterampilan kooperatif siswa. Tahu kan apa itu keterampilan kooperatif? Keterampilan kooperatif adalah keterampilan yang harus diajarkan kepada siswa saat guru menerapkan pembelajaran kooperatif di kelasnya.

Fungsi dan Jenis Keterampilan Kooperatif

Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas, sehingga merupakan keterampilan yang dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini bagus dikuasai oleh siswa karena akan dipakai sepanjang hayat oleh mereka. Menurut Lundgren (1994), ada banyak keterampilan kooperatif yang dapat dilatihkan kepada siswa saat guru melaksanakan pembelajaran kooperatif. Dan, pada dasarnya, keterampilan-keterampilan kooperatif itu dapat dikelompokkan menjadi keterampilan kooperatif tingkat awal, keterampilan kooperatif tingkat menengah, dan keterampilan kooperatif tingkatmahir (lanjut).

Download Contoh Lembar Observasi Keterampilan Kooperatif Siswa

Jadi, bagi anda yang sedang melakukan PTK (penelitian Tindakan Kelas) yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif, ada baiknya juga meneliti aspek keterampilan kooperatif yang telah dikuasi siswa saat pembelajaran sedang berlangsung. Untuk mengamatinya (menjaring data yang diperlukan) berkaitan dengan keterampilan kooperatif ini, anda dapat menggunakan instrumen .penggali data berikut: Lembar Observasi Keterampilan Kooperatif Siswa. Silakan download di sini ya....LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN KOOPERATIF SISWA

Lembar Observasi Keterampilan Bertanya Guru

Wednesday, February 12, 2014

Fungsi Pertanyaan Guru dan Keterampilan Bertanya Guru

Keterampilan bertanya guru yang baik dapat membuat suasana kelas menjadi aktif dan siswa berpikir atau paling tidak merespon apa yang disampaikan oleh guru. Pada prinsipnya, keterampilan bertanya dapat dibedakan menjadi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya tingkat lanjut. Pertanyaan yang diajukan oleh guru akan membuat siswa termotivasi dan bangkit rasa ingin tahunya terhadap materi pelajaran. Selain itu pertanyaan yang dilontarkan oleh guru juga dapat dijadikan alat pemusat perhatian. Hal ini dapat dilakukan bila konsentrasi anak atau siswa sedang tertuju pada hal-hal lain selain pembelajaran. Selain itu, pertanyaan dapat pula difungsikan sebagai alat untuk mendiagnosis kesulitan belajar yang sedang dialami siswa dalam mempelajari sebuah materi pelajaran.

Mengevaluasi Keterampilan Bertanya Guru

Dari uraian singkat di atas nampak bahwa keterampilan bertanya bersifat urgen untuk dimiliki oleh setiap guru. Keterampilan bertanya guru merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan bertanya guru merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai dengan baik. Nah, berpikirlah reflektif: Sudahkan mantapkah keterampilan bertanya anda? Jika anda kurang yakin dengan kemampuan anda dan jika anda tertarik melakukan penelitian tindakan kelas tentang keterampilan bertanya guru, mungkin lembar observasi keterampilan bertanya berikut ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi anda untuk menggali data.


Klik di sini untuk mendownload lembar observasi keterampilan bertanya guru.

Contoh Lembar Observasi Frekuensi, Penyebaran, dan Kualitas Pertanyaan Siswa dalam Pembelajaran

Saturday, February 1, 2014

Contoh Lembar Observasi Frekuensi, Penyebaran, dan Kualitas Pertanyaan Siswa untuk PTK

Saat kegiatan MGMP di tempat saya beberapa hari yang lalu, ada seorang guru yang punya ide untuk meneliti melalui penelitian tindakan kelas (PTK) berkaitan dengan pertanyaan siswa. Penelitiannya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan salah satu indikatornya adalah adanya peningkatan frekuensi, penyebaran, dan kualitas pertanyaan yang diajukan oleh siswa.

Ketika sampai ke rumah dan ada waktu senggang, saya kepikiran bahwa ide penelitian tindakan kelas beliau itu bagus juga. Suatu pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat salah satunya dari aspek pertanyaan yang dilontarkan siswa selama pembelajaran. Makin banyak siswa bertanya dapat diasumsikan makin aktif pembelajaran itu, pun bila siswa yang bertanya menyebar (tidak siswa yang itu-itu saja yang bertanya), juga kualitas pertanyaan itu sendiri apakah berada pada level c1 saja, ataukah pada level yang lebih tinggi.

Seandainya saya akan menggali data, sebagaimana yang kawan guru di MGMP tadi inginkan, maka saya akan menggunakan lembar observasi yang kira-kira dapat efektif menjaring semua data yang dibutuhkan tersebut. Setelah dirancang-rancang, akhirnya saya menemukan format seperti di bawah ini. Sebagai catatan, lembar observasi/pengamatan frekuensi, penyebaran, dan kualitas pertanyaan yang saya buat ini hanya contoh saja. Mungkin anda dapat merancang lembar observasi pertanyaan siswa yang lebih baik.



contoh lembar observasi ptk
hal 1

contoh lembar observasi ptk
hal 2
Silakan klik di link berikut: Lembar Pengamatan/Observasi Frekuensi, Penyebaran, dan Kualitas Pertanyaan Siswa untuk mendownload filenya dari ziddu. Anda juga dapat mengklik gambar untuk memperbesar ukuran, untuk sekilas melihat tampilan lembar observasi tersebut dalam format jpeg. Semoga bermanfaat.

Contoh Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI)

Sunday, January 26, 2014

lembar observasi ptk
Bagaimana mengamati pengelolaan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBI - Problem Based Instruction)?

Contoh Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI) 

Contoh lembar observasi atau lembar pengamatan pengelolaan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBI – Problem Based Instruction) ini dibuat berdasarkan sintaks (tingkah laku mengajar/langkah-langkah), lingkungan belajar, dan sistem pengelolaan model pembelajaran tersebut. Semua item dibuat pada lembar observasi/ lembar pengamatan pengelolaan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBI – Problem Based Instruction) ini adalah berdasarkan kajian teoritis tentang model tersebut.

Format yang diberikan di sini hanyalah contoh, anda dapat memodifikasi sesuai kebutuhan anda untuk penelitian tindakan kelas (ptk) atau kegiatan lesson study yang mungkin sedang anda/ kelompok kerja anda lakukan. Semoga bermanfaat.

Contoh: 

LEMBAR OBSERVASI 

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH 

(PROBLEM BASED INSTRUCTION – PBI) 


Petunjuk: 
  • Pengamat mengambil tempat strategis di dalam kelas sehingga dapat mengamati pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan baik tanpa mengganggu proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung. 
  • Pengamat memberikan skor pada setiap item pengelolaan yang tersedia pada tabel pengamatan. 
  • Bila pengamat menemukan hal-hal penting lain terkait pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah ini, tetapi tidak terakomodasi pada tabel, dapat menuliskannya pada tempat yang tersedia di bawah tabel.
NoFaseTingkah Laku
Guru
Tidak Dilaksana
kan
Dilaksana
kan
Skor
1.Orientasi siswa kepada
masalah
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
...
..Guru menjelaskan logistik/alat
/bahan yang dibutuhkan
...
..Guru memotivasi siswa agar
terlibat nanti dalam kegiatan
pemecahan masalah yang dipilih
...
2.Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa
mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
...
..Guru membantu siswa
mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
...
3.Membimbing penyelidikan individu maupun kelompokGuru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang relevan
...
..Guru membimbing siswa
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan pemecahan/
penjelasan atas masalah
...
4.Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
hasil karya seperti laporan,
poster, video, atau model
...
..Guru membantu siswa
berbagi tugas
...
5.Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi terhadap
penyelidikan mereka
...
..Guru membantu siswa
melakukan refleksi proses-
proses yang telah mereka
lakukan dalam memecahkan masalah
...
Catatan Lain tentang pengelolaan pembelajaran: 
................................................................................................................................
................................................................................................................................ 

................................................................................................................................
................................................................................................................................ 
................................................................................................................................
................................................................................................................................ 

Skor 1 = sangat kurang
Skor 2 =  kurang
Skor 3 = cukup
Skor 4 = baik
Skor 5 = sangat baik

                                                     Banjarmasin, ........ Desember 2012
                                                     Pengamat,


                                                     ................................................
                                                     NIP

===
Demikian Contoh Lembar Observasi Pengelolaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI - Problem Based Instruction) dari blog penelitian tindakan kelas (ptk) dan model pembelajaran. Semoga bermanfaat.



Cara Mengembangkan Lembar Observasi PTK

Saturday, January 25, 2014

Cara Mengembangkan Lembar Observasi PTK

Beberapa waktu yang lalu di blog http://penelitiantindakankelas.blogspot.com ini telah disajikan bagaimana cara membuat lembar observasi ptk. Kali ini kembali subjek ini akan dibahas, karena pada kenyataannya banyak peneliti dalam hal ini guru atau mahasiswa saat mengembangkan atau membuat lembar observasi untuk penelitian tindakan kelas yang digenjotnya masih kurang fokus pada tujuan penelitian, alias lembar observasi yang dibuatnya belum atau kurang menjaring data sesuai dengan tujuan penelitiannya. Hal ini dikarenakan kebanyakan mereka cenderung lebih suka menggunakan lembar observasi ptk yang dibuat oleh orang lain (peneliti sebelumnya). Aspek orisinalitas juga menjadi isu penting bila seorang peneliti hanya menggunakan lembar observasi yang digunakan oleh lain, apalagi penelitian tindakan kelas yang dilakukannya mempunyai tujuan ptk yang notabene berbeda dengan tujuan ptk orang yang dicontohnya itu.

Lembar Observasi PTK dan Orisinalitas Karya Tulis


Jadi, sebaiknya kami menyarankan guru yang sedang melakukan ptk mengembangkan sendiri instrumen penelitian yang dibutuhkannya, termasuk lembar observasi ptk-nya. Mengembangkan sendiri lembar observasi ptk itu gampang-gampang susah. Gampang kalau kita memahami teknik pembuatannya dan memahami apa yang sedang / ingin kita teliti. Saya yakin, jika anda berkeinginan meneliti suatu hal lewat ptk, anda pasti telah mencoba memahami kedua hal tersebut di atas yang merupakan prasyarat anda dapat mengembangkan sebuah lembar observasi ptk.

Membuat Lembar Observasi PTK Itu Mudah


Baiklah,untuk lebih meyakinkan anda bahwa mengembangkan lembar observasi ptk itu gampang, berikut kami beri contoh sebuah lembar observasi ptk dan bagaimana lembar observasi ptk itu dikembangkan. Yuk simak. Anggaplah kita sudah punya teori/kepustakaan yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah lembar observasi ptk tentang model pembelajaran problem posing pada mata pelajaran matematika, seperti berikut.

Teori tentang Model Pembelajaran Problem Posing dalam Matematika

Model pembelajaran problem posing dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana siswa berperan aktif dalam pengajuan soal atau pengajuan masalah (berlatih soal) secara mandiri.

Beberapa kekuatan model pembelajaran problem posing adalah: (1) siswa akan mempunyai kemampuan memecahkan masalah dengan mengusahakan berbagai jalan dengan latihan yang mereka lakukan; (2) terampil menyelesaikan soal-soal terkait materi yang sedang dibelajarkan; (3) guru dapat mengetahui bagaimana proses siswa menyelesaikan masalah; (4) meningkatkan keterampilan pengajuan masalah (soal) oleh siswa; (5) menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika; (6) memunculkan perasaan puas ketika suatu kelompok mampu membuat soal dan menyelesaikannya, tetapi kelompok lain tidak sanggup menyelesaikannya, ini akan mendorong pula kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Beberapa kelemahan model pembelajaran problem posing misalnya diperlukan banyak sumber untuk pembuatan soal (pengajuan masalah) bagi setiap kelompok yang berimplikasi diperlukannya buku-buku teks yang relevan untuk semua siswa.

Sintaks Model Pembelajaran Problem Posing:
  1. Guru menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa 
  2. Guru memberikan latihan soal secukupnya 
  3. Guru membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen terdiri atas 4 – 5 orang siswa 
  4. Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal berdasarkan informasi (penjelasan) yang telah diberikan guru dan siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikan soal-soal tersebut 
  5. Soal-soal tersebut diserahkan kepada kelompok lain untuk dikerjakan (setiap kelompok mendapat soal-soal yang diajukan oleh kelompok lain) 
  6. Guru memberikan tugas rumah secara individual sebagai penguatan

Langkah berikutnya adalah memasukkan poin-poin penting itu dalam lembar observasi ptk yang kita kembangkan, misalnya kita ingin membuat lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model problem posing, maka hasil pengembangannya adalah:

Aktivitas Siswa Secara Umum:
1.  menunjukkan berbagai strategi memecahkan masalah / soal
2. terampil menyelesaikan soal-soal yang diberikan
3. menunjukkan proses yang efisien dalam menyelesaikan masalah / soal
4. menunjukkan antusiasme / minat terhadap kegiatan pembelajaran dengan pengajuan masalah / soal

Aktivitas siswa secara khusus:
1. memperhatikan penjelasan guru terkait materi pelajaran pada sesi awal pembelajaran
2. mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada sesi awal pembelajaran
3. bekerja dalam kelompok untuk membuat soal / pengajuan masalah
4. bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal yang dibuat oleh kelompoknya sendiri
5. mengajukan soal / masalah kepada kelompok lain
6. bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal / masalah yang diajukan oleh kelompok lain
7. menyelesaikan soal-soal penguatan dari guru secara individual


Nah, dari hasil pengembangan poin-poin penting terkait aktivitas siswa pada model pembelajaran problem posing untuk mata pelajaran matematika di atas, maka kita tinggal menambahkan atribut-atribut lain untuk melengkapinya sebagai sebuah instrumen penggali data, dalam hal ini lembar observasi ptk (penelitian tindakan kelas) untuk mengamati aktivitas siswa. Atribut-atribut lain yang ditambahkan misalnya identitas penelitian meliputi kelas, nama guru, hari/tanggal, sekolah, pertemuan ke, dan siklus ke, juga dapat ditambahkan dengan petunjuk penggunaan untuk observer, pedoman penskoran, dan tanda tangan observer. Berikut hasil akhirnya:

Contoh Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Problem Posing


=== *** ===

LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

Kelas :
Nama Guru :
Hari/tanggal:
Sekolah :
Pertemuan ke- :
Siklus ke- :


Petunjuk:
Observer aktivitas siswa dalam pembelajaran problem posing duduk di tempat yang strategis, yang memudahkan observasi dan tidak mengganggu jalannya pembelajaran. Observer mengisi kolom penskoran sesuai pedoman penskoran yang diberikan di bawah tabel dengan memberi tanda cek (v).Aktivitas siswa secara umum:

No.Aktivitas Siswa12345
AUmum---------------
1.menunjukkan berbagai strategi memecahkan masalah / soal-----
2.terampil menyelesaikan soal-soal yang diberikan-----
3.menunjukkan proses yang efisien dalam menyelesaikan masalah / soal-----
4.menunjukkan antusiasme / minat terhadap kegiatan pembelajaran dengan pengajuan masalah / soal-----
B.Khusus-----
1.memperhatikan penjelasan guru terkait materi pelajaran pada sesi awal pembelajaran-----
2.mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada sesi awal pembelajaran-----
3.bekerja dalam kelompok untuk membuat soal / pengajuan masalah-----
4.bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal yang dibuat oleh kelompoknya sendiri-----
5.mengajukan soal / masalah kepada kelompok lain-----
6.bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal / masalah yang diajukan oleh kelompok lain-----
7.menyelesaikan soal-soal penguatan dari guru secara individual-----

Pedoman Penskoran:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik


Banjarmasin, ......................
Observer,


 ...........................
NIP.

===*** ==
Nah, gampang bukan?

Artikel lain yang Tentang Lembar Observasi PTK dan Model Pembelajaran Problem Posing:


Contoh Instrumen PTK – Lembar Observasi Aktivitas Guru

Wednesday, October 30, 2013

Contoh Instrumen PTK – Lembar Observasi Aktivitas Guru

Setelah menerbitkan tulisan mengenai contoh lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis/mengarang, kali ini kembali blog penelitian tindakan kelas akan memberikan contoh lembar observasi, yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran.

Seperti yang sudah-sudah, sebelum instrumen PTK tersebut di atas ditampilkan terlebih dahulu akan diuraikan mengapa lembar observasi ini dirancang dengan poin-poin (aspek-aspek) sedemikian. Ini tentu saja berkaitan dengan bagaimana aktivitas mengajar guru yang ideal.

Aktivitas Guru yang Ideal Selama Pembelajaran

Ada 4 aspek penting yang dapat kita perhatikan selama guru mengajar. Ke-4 aspek ini apabila dilakukan secara baik, maka pembelajaran yang baik (ideal) pun akan dapat dilaksanakan. Apa saja ke-4 aspek itu?

1. Persiapan

Dalam melakukan persiapan pembelajaran, guru yang baik akan mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan seksama; tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP; materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya; kemudian, media pembelajaran, setting ruangan kelas, hingga siswa sendiri perlu dipersiapkan.

2. Presentasi/Penyajian

Pada saat presentasi, yang pertama-tama harus guru ingat adalah menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Berikutnya: guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik; menjelaskan materi pembelajaran dengan teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa; pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis; petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami; materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa; selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa; apabila guru bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan; serta guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu.

3. Metode Pembelajaran/ Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran yang baik selalu dilakukan secara bervariasi selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan membosankan; apabila terjadi suatu permasalahan maka guru harus dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan efisien; ketika mempresentasikan atau membelajarkan materi pembelajaran maka tentu saja materi tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan; selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis di dalam kelasnya; apabila tampak ada siswa yang membutuhkan bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka guru harus bergerak dan menghampiri secara berimbang dan tidak terfokus hanya pada beberapa gelintir siswa saja; penting bagi guru untuk mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada di dalam kelasnya; selama pembelajaran berlangsung guru harus memberikan reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya dengan cara yang positif; apabila memberikan ilustrasi dan contoh maka hendaknya telah dipilih secara hati-hati sehingga benar-benar efektif dan bukannya malah membuat bingung siswa; media pembelajaran di dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif; latihan diberikan secara efektif; di dalam sebuah proses belajar, kesalahan adalah hal yang wajar karena itu guru haruslah selalu bersikap terbuka dan tidak menganggap negatif apabila siswa melakukan kesalahanan dalam proses belajarnya; selain itu guru juga harus dapat memperlakukan dengan bijaksana apabila terjadi kesalahan-kesalahan tertentu.

4. Karakteristik Pribadi Guru

Pembelajaran yang baik hanya akan dapat dilakukan oleh guru dengan kepribadian yang baik. Bagaimanakah kepribadian yang baik itu? Guru yang baik harus selalu sabar terutama untuk memancing respon siswa. Adalah hal yang biasa ditemukan apabila guru mendapati siswa kurang memberikan respon terhadap pembelajaran yang dilakukan. Maka guru harus berupaya memancing siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran. Selain itu, selama pembelajaran guru harus bersikap tegas dan jelas; penampilan guru menarik dan tidak membosankan; guru menggunakan bahasa yang baik dan berterima; serta guru menunjukkan bagaimana ia adalah seorang yang selalu punya inisiatif,kreatif, dan berprakarsa.

5. Interaksi Selama Proses Pembelajaran

Di dalam proses pembelajaran yang baik terjadi interaksi yang baik pula yang misalnya ditunjukkan oleh: guru yang senantiasa memancing siswa untuk berdiskusi; terbentuk iklim yang sehat dan mendukung dimana siswa dapat merasa bebas untuk bertanya, mengajukan pendapat, menjawab pertanyaantanpa ada rasa takut dilecehkan, ditertawakan, atau dianggap bodoh; karena proses pembelajaran dapat berjalan ke berbagai arah, maka guru yang baik dapat mengarahkan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak menyimpang dari hal tersebut; selama proses pembelajaranberlangsung tampak siswa terlibat dalam kegiatan melalui interaksi satu sama lain atau dengan guru; walaupun kadang-kadang siswa diberikan tugas-tugas belajar tertentu yang sifatnya menegangkan secara akademis, mereka haruslah tetap santai dan enjoy menikmatinya; dalam interaksi proses pembelajaran guru mestinya menunjukkan sikap yang tidak memihak ke salah satu kelompok, selalu berusaha adil dan menghormati semua orang yang ada di dalam kelasnya; interaksi belajar yang baik akan memiliki indikasi dimana siswa terdorong untuk bekerja semaksimal mungkin; selama kegiatan belajar guru senantiasa memperhatikan kebutuhan siswa baik secara individu ataupun kelompok; apabila terjadi penyimpangan maka guru justru dapat menggunakannya secara positif untuk pembelajaran dan tidak berlebihan.

Contoh Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran

Nah berdasarkan aspek-aspek penting dan poin-poin yang ada di dalamnya terkait aktivitas guru dalam proses pembelajaran, maka kita dapat mengembangkannya menjadi sebuah lembar observasi aktivitas guru sebagaimana contoh berikut:
= = = = = = =
Lembar Observasi Aktivitas Guru

Nama Guru : .....................
Kelas : ...............................
Hari/tanggal: ....................
Siklus ke : .........................


Petunjuk penggunaan:

Lingkarilah angka yang tepat untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun kriteria skor adalah 0 = tidak sesuai/tidak tampak; 1 = kurang baik; 2 = cukup; 3 = baik; 4 = sangat baik.
No. Aspek Penilian Kategori
A. Persiapan-
1. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan seksama 0 1 2 3 4
2. Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP 0 1 2 3 4
3. Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya 0 1 2 3 4
4. Guru mempersiapkan media pembelajaran 0 1 2 3 4
5. Guru mempersiapkan seting kelas untuk pembelajaran 0 1 2 3 4
6. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental 0 1 2 3 4
B. Presentasi/Penyampaian Pembelajaran 0 1 2 3 4
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 0 1 2 3 4
9. Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik 0 1 2 3 4
10. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa 0 1 2 3 4
11. Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah dan urutan yang logis 0 1 2 3 4
12. Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami 0 1 2 3 4
13. Materi pembelajaran baik kedalaman dan keluasannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa 0 1 2 3 4
14. Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa 0 1 2 3 4
15. Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan 0 1 2 3 4
16. Guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi tertentu 0 1 2 3 4
C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran -
17. gPembelajaran dilakukan secara bervariasi selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan membosankan 0 1 2 3 4
18. Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan efisien 0 1 2 3 4
19. materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan 0 1 2 3 4
20. selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis di dalam kelasnya 0 1 2 3 4
21. Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka guru harus bergerak dan menghampiri secara berimbang dan tidak terfokus hanya pada beberapa gelintir siswa saja 0 1 2 3 4
22. Guru untuk mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada di dalam kelasnya 0 1 2 3 4
23. Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya dengan cara yang positif 0 1 2 3 4
24. Ilustrasi dan contoh dipilih secara hati-hati sehingga benar-benar efektif dan bukannya malah membuat bingung siswa 0 1 2 3 4
25. Media pembelajaran di dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif 0 1 2 3 4
26. latihan diberikan secara efektif 0 1 2 3 4
27. Guru selalu bersikap terbuka dan tidak menganggap negatif apabila siswa melakukan kesalahanan dalam proses belajarnya 0 1 2 3 4
D.. Karakteristik Pribadi Guru -
29. gGuru sabar terutama untuk memancing respon siswa 0 1 2 3 4
30. Guru berupaya memancing siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran 0 1 2 3 4
31. Guru bersikap tegas dan jelas 0 1 2 3 4
32. Penampilan guru menarik dan tidak membosankan 0 1 2 3 4
33. Guru menggunakan bahasa yang baik dan berterima 0 1 2 3 4
34. Guru selalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang selalu punya inisiatif,kreatif, dan berprakarsa 0 1 2 3 4

Catatan Observer:
...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Amuntai, .................................
Observer



(Nama dan NIP)

Contoh Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Mengarang

Sunday, October 27, 2013

Contoh Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Mengarang

Dalam pembelajaran bahasa, baik mata pelajaran Bahasa Indonesia, maupun bahasa asing seperti Bahasa Inggris, salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan mengarang (literasi menulis). Banyak guru bahasa melakukan penelitian dalam ranah ini, tetapi beberapa di antaranya masih terbentur dengan pembuatan lembar observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran menulis/mengarang berlangsung (penilaian aktivitas belajar selama proses/pengamatan proses pembelajaran). Kali ini, blog penelitian tindakan kelas mencoba membagi sebuah contoh yang mungkin dapat diadaptasi atau dimodifikasi untuk tujuan tersebut. Mari kita simak.

Sebelum menampilkan contoh lembar observasi yang dimaksud, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu bagaimana lembar observasi ini dikembangkan. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca yang budiman dapat mengambilnya sebagai contoh langkah-langkah yang dapat ditempuh selama mengembangkan sebuah instrumen penelitian, dalam hal ini sebuah lembar observasi/lembar pengamatan aktivitas siswa.

Aspek-Aspek Penting Pembelajaran Mengarang/Menulis

Dalam pembelajaran yang baik, khususnya pembelajaran bahasa dalam ranah keterampilan menulis/mengarang, beberapa aspek penting yang dapat kita perhatikan sebagai bagian dari pengamatan proses pembelajaran misalnya:
  • Apakah siswa menunjukkan minat dan motivasi pada saat proses pembelajaran menulis sedang berlangsung? Hal ini dapat kita ketahui dari indikator tertentu, misalnya antusiasme mereka (siswa) selama mengikuti pembelajaran, keseriusan dalam berusaha untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang baik, dan sebagainya.
  • Bagaimanakan ide/gagasan tulisan dikembangkan? Kita, selama proses pembelajaran, dalam masa-masa pembimbingan yang dilakukan dari satu siswa ke siswa lainnya pada saat mereka menulis/mengarang dapat mengecek asal ide tersebut, apakah orisinil dari mereka sendiri? Apakah berasal dari pengalaman pribadi yang kemudian dimodifikasi dan dikreasi sehingga menjadi lebih menarik, dan sebagainya.
  • Apakah selama proses menulis dan mengarang mereka melakukan tanya jawab dan diskusi baik dengan anda sebagai guru yang senantiasa selalu siap memberikan pembimbingan dan bantuan, apakah mereka juga melakukan tanya jawab dan diskusi dengan siswa lainnya untuk meningkatkan kualitas tulisan mereka, dan sebagainya.
  • Penting sekali untuk dicek apakah mereka menulis/mengarang melalui tahap-tahap yang semestinya memang harus mereka lakukan. Kita mengetahui dalam menuliskan ide atau gagasan, tentu karangan atau tulisan tidak serta merta menjadi dan terbentuk sebagai karya yang bagus. Kecuali mereka memang telah berada pada tahap mahir. Di dalam proses menulis atau mengarang diperlukan untuk mengikuti langkah-langkah tertentu secara runtut.
  • Guru sebagai fasilitator dan mentor dalam menulis harus senantiasa memancing agar terbentuk komunitas belajar yang baik, apalagi kegiatan menulis dilakukan dalam kelas dengan setting, di mana siswa duduk dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil. Perlu dirangsang agar di dalam kelompok terjadi interaksi positif yang memungkinkan mereka saling membangun proses belajar mereka sehingga semua anggota kelompok dapat saling berbagi dan menyempurnakan tulisan/karangan mereka.
  • Selama pembelajaran menulis tentu saja guru harus memberikan pemodelan bagaimana proses menulis/mengarang dilakukan. Guru bahasa harus juga mencontohkan bagaimana ia menulis sebuah karangan di hadapan siswanya, atau paling tidak guru memberikan contoh hasil tulisannya dan menguraikan proses penulisan yang telah dilewatinya sehingga siswa dapat mengikuti proses tersebut untuk kemudian diterapkan mereka pada saat menuliskan ide/mengarang.
  • Saat sebuah tulisan/karangan telah dihasilkan, maka langkah penting yang harus dilakukan siswa adalah membagi apa yang telah ditulisnya kepada siswa lain, paling tidak salah satu di antara temannya untuk dapat memberikan tanggapan baik berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun. Siswa secara mandiri juga dapat melakukan evaluasi diri terhadap karya yang dihasilkannya. Untuk ini guru sebaiknya memfasilitasi dengan memberikan sebuah alat evaluasi, misal berupa ceklis (daftar periksa) tentang sebuah karya tulis yang baik. Baik selama menilai karya tulis orang lain maupun karyanya sendiri, siswa harus diajarkan untuk selalu bersikap obyektif dan jujur.
  • Siswa selalu diajak untuk melakukan refleksi pada setiap tahapan menulis/mengarang yang mereka lakukan. Ini sangat penting untuk dilakukan sehingga siswa secara sadar akan berusaha menemukan kelemahan-kelemahan karya yang mereka hasilkan dan bagaimana mereka menyempurnakan, baik proses menulis maupun karya tulis itu sendiri pada tahap selanjutnya atau pada kesempatan menulis berikutnya.
Baiklah sekarang, berdasarkan aspek-aspek yang kita anggap penting untuk muncul di dalam proses pembelajaran menulis atau mengarang tersebut maka kita dapat mengembangkan sebuah lembar observasi yang dapat digunakan sebagai instrumen penelitian tentang ativitas proses belajar siswa selama pembelajaran menulis. Kita tinggal memasukkan poin-poin yang merupakan aspek-aspek penting itu ke dalam sebuah tabel ceklis (daftar periksa) sebagai sebuah lembar observasi. Misalnya seperti di bawah ini.

Contoh Lembar Observasi Proses Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Menagarang/Menulis

= = = = = = = = = =
 Lembar Observasi
Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Menulis/Mengarang

Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester     :
Nama Guru            :
Hari/Tanggal          :
Siklus Penelitian    : Siklus ke.....

No.Aspek Penilaian Aktivitas Siswa TampakTidak TampakSkorNilai
 1.minat dan motivasi pada saat proses pembelajaran menulis ............
2.Ide tulisan apakah orisinil dari mereka sendiri atau berasal dari pengalaman pribadi yang kemudian dimodifikasi dan dikreasi sehingga menjadi lebih menarik ............
3.Selama proses menulis dan mengarang siswa melakukan tanya jawab dan diskusi baik guru maupun dengan siswa lainnya untuk meningkatkan kualitas tulisan ............
4.Siswa menulis/mengarang melalui tahap-tahap yang semestinya memang harus mereka lakukan ............
5.Terjadi interaksi positif yang memungkinkan mereka saling membangun proses belajar mereka sehingga semua anggota kelompok dapat saling berbagi dan menyempurnakan tulisan/karangan mereka. ............
6.Guru memberikan pemodelan bagaimana proses menulis/mengarang dilakukan, dan siswa memanfaatkan pemodelan itu untuk meningkatkan kualitas tulisan/karangan mereka ............
7.Siswa membagi apa yang telah ditulisnya kepada siswa lain, paling tidak salah satu di antara temannya untuk dapat memberikan tanggapan baik berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun. Siswa secara mandiri juga melakukan evaluasi diri terhadap karya yang dihasilkannya. ............
8.Siswa selalu diajak untuk melakukan refleksi pada setiap tahapan menulis/mengarang yang mereka lakukan ............

Penjelasan :
  1. Lakukan pengamatan dari tempat yang memudahkan semua bagian kelas teramati (untuk pengamat, bila digunakan bantuan pengamat dalam pengamatan penelitian).
  2. Beri tanda cek (v) pada kolom ya, jika aspek dilakukan atau terjadi, atau beri tanda cek (v) pada kolom tidak jika aspek tidak dilakukan atau tidak terjadi selama proses pembelajaran menulis/mengarang berlangsung.
  3. Beri skor 10 untuk aspek yang dilakukan atau terjadi (ya), dan beri skor 0 untuk aspek yang tidak dilakukan atau tidak terjadi.
  4. Skor maksimum 80 dan nilai maksimum 10, dihitung dengan rumus berikut: 
  5. Nilai = (skor diperoleh/80) x 100
Kategori Penilaian:
  1. Bila rentang nilai yang diperoleh 90 -100 berarti aktivitas siswa sangat baik (kategori A)
  2. Bila rentang nilai yang diperoleh 80 -89 berarti aktivitas siswa baik (kategori B)
  3. Bila rentang nilai yang diperoleh 70 -79 berarti aktivitas siswa sedang (kategori C)
  4. Bila rentang nilai yang diperoleh 60 -69 berarti aktivitas siswa kurang (kategori D)
  5. Bila rentang nilai yang diperoleh kurang dari 60 berarti aktivitas siswa sangat kurang (kategori D) 
.................................,.............................................
Obesrver, 
 
 
 
(.................................)
NIP.............................
 

    Contoh Instrumen Penilaian Media Pembelajaran Audio Visual

    Wednesday, October 23, 2013


    Instrumen untuk Menilai Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual (Pandang - Dengar)

    Sebelumnya telah diulas tentang media pembelajaran berbasis audio visual pada blog penelitian tindakan kelas ini. Untuk lebih melengkapi bahasan tentang topik tersebut, sekarang kami suguhkan contoh instrumen untuk menilai media pembelajaran berbasis audio visual (pandang dengar) yang mungkin telah dibuat dan dikembangkan oleh guru, dan digunakan dalam penelitian yang dilakukannya untuk mengecek keefektifan penggunaannya. Instrumen penilaian media pembelajaran berbasis audio visual ini sebenarnya dapat pula digunakan untuk penelitian. Bagaimanakan bentuk instrumen yang dimaksud sebagai contoh di sini, yuk disimak.

    Contoh Instrumen (dapat digunakan untuk penelitian atau tujuan lain sejenis)

    = = = = = = = = = = = = = =

    INSTRUMEN PENILAIAN/TELAAH MEDIA PEMBELAJARAN
    BERBASIS AUDIO VISUAL

    Judul/Nama Media : ...............................

    Pengembang/Perancang : .......................

    Jenjang Sekolah : ..................................


    Petunjuk : Gunakan skala rating berikut untuk setiap item. Jika anda ingin menambahkan komentar, silakan masukkan pada kotak catatan yang telah disediakan. Baca ulang sekali lagi setelah anda selesai memberikan tanda lingkaran (0) untuk memastikan bahwa skor yang anda berikan telah sesuai.

    1 = sangat kurang   2 = kurang  3 = cukup  4 = baik   5 = sangat baik   TD = tidak diterapkan  


    A. Aspek Umum Media Audio Visual 1 2 3 4 5 TD
    1. Secara umum media pembelajaran mempunyai kualitas visual (penampilan) dan suara (audio) baik 1 2 3 4 5 TD
    2. Media pembelajaran mencakup bahan untuk siswa dan guru (panduan untuk guru dan LKS siswa) 1 2 3 4 5 TD
    3. Konten merupakan informasi terbaru (up to date) 1 2 3 4 5 TD
    4. Konten mengandung pesan yang ingin disampaikan 1 2 3 4 5 TD
    5. Konten bersesuaian dengan tugas / aktivitas belajar yang diberikan pada siswa 1 2 3 4 5 TD
    6. Informasi visual, auditorial, dan taktil (sentuh) benar 1 2 3 4 5 TD
    7. Grafik, gambar, atau hal lainnya mempunyai warna, tekstur, simbol yang baik 1 2 3 4 5 TD
    8. Bahan dapat digunakan secara parsialuntuk suatu segmen, atau menyeluruh sebagai satu kesatuan utuh 1 2 3 4 5 TD
    9. Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan dan pengembangan media sebanding dengan manfaatnya 1 2 3 4 5 TD
    B. Aspek Aksesibilitas Media Audio Visual 1 2 3 4 5 TD
    10. Komponen audio media mempunyai bentuk alternatif lain dalam bentuk print out (bahan cetak) 1 2 3 4 5 TD
    11. Komponen video diperjelas oleh komponen audio 1 2 3 4 5 TD
    12. Media pembelajaran audio visual manipulatif dapat diakses dengan bantuan teknologi atau aktivitas lainnya 1 2 3 4 5 TD
    13. Media pembelajaran aman digunakan oleh siswa 1 2 3 4 5 TD


    Catatan :                                                                                                                                  










    ..........................., .......................
    Penilai / Reviewer Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual



    (..................)

    Contoh Instrumen untuk Menilai Media Pembelajaran Berbasis Teks (Print Out)

    Instrumen untuk Menilai Media Pembelajaran Berbasis Teks (Print Out)

    Sebelumnya telah diulas tentang media pembelajaran berbasis cetak / teks (print out) pada blog penelitian tindakan kelas ini. Untuk lebih melengkapi bahasan tentang topik tersebut, sekarang kami suguhkan contoh instrumen untuk menilai media pembelajaran berbasis teks (print out) / cetak yang mungkin telah dibuat dan dikembangkan oleh guru, dan digunakan dalam penelitian yang dilakukannya untuk mengecek keefektifan penggunaannya. Instrumen penilaian media pembelajaran berbasis teks ini sebenarnya dapat pula digunakan dengan sedikit modifikasi apabila digunakan untuk merevieu buku teks / buku pelajaran untuk siswa. Bagaimanakan bentuk instrumen yang dimaksud sebagai contoh di sini, yuk disimak.

    Contoh Instrumen (dapat digunakan untuk penelitian atau tujuan lain sejenis)

    = = = = = = = = = = = = = =
    Instrumen Penilaian Media Pembelajaran Berbasis Teks / Cetak / Print Out

    Judul/Nama Media : ...............................
    Pengembang/Perancang : .......................
    Jenjang Sekolah : ..................................

    Petunjuk : Gunakan skala rating berikut untuk setiap item. Jika anda ingin menambahkan komentar, silakan masukkan pada kotak catatan yang telah disediakan. Baca ulang sekali lagi setelah anda selesai memberikan tanda lingkaran (0) untuk memastikan bahwa skor yang anda berikan telah sesuai.

    1 = sangat kurang   2 = kurang  3 = cukup  4 = baik   5 = sangat baik   TD = tidak diterapkan  

    A. Tampilan 1 2 3 4 5 TD
    1. Tampilan halaman tampak rapi 1 2 3 4 5 TD
    2. Lay out halaman mempermudah informasi ditemukan 1 2 3 4 5 TD
    3. Mudah dibaca 1 2 3 4 5 TD
    4. Grafik dan tabel diberi label dan mudah dipahami 1 2 3 4 5 TD
    5. Gambar memiliki kekontrasan warna yang bagus 1 2 3 4 5 TD
    6. Grafik, tabel dan gambar memang berhubungan dengan informasi (teks) yang disajikan 1 2 3 4 5 TD
    7. Judul, sub judul, dan anak judul memiliki pola dan format yang sama di seluruh dokumen 1 2 3 4 5 TD
    8. Judul, sub judul, dan anak judul merefleksikan ide-ide pokok 1 2 3 4 5 TD
    B. Bagian Pendahuluan Bab / Unit 1 2 3 4 5 TD
    9. Di dalam pendahuluan disebutkan tujuan 1 2 3 4 5 TD
    10. Pendahuluan memuat tinjauan singkat struktur dan konten 1 2 3 4 5 TD
    11. Pendahuluan memuat hubungan bab/ unit tersebut dengan bab/unit lainnya 1 2 3 4 5 TD
    12. Pendahuluan menghubungkan topik yang akan dibahas dengan topik sebelumnya 1 2 3 4 5 TD
    13. Di dalam pendahuluan diberikan kosa kata (istilah) baru 1 2 3 4 5 TD
    C. Tujuan Pembelajaran 1 2 3 4 5 TD
    14. Tujuan dinyatakan dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa 1 2 3 4 5 TD
    15. Tujuan berhubungan langsung dengan aktivitas dan informasi yang disediakan di dalam teks 1 2 3 4 5 TD
    16. Tujuan mengacu pada ide utama dan konsep utama dalam teks 1 2 3 4 5 TD
    D. Konten / Materi 1 2 3 4 5 TD
    17. Konsep-konsep dan karakteristik-karakteristiknya dibahas dengan jelas 1 2 3 4 5 TD
    18. Informasi disajikan dalam konteks ide utama dan konsep-konsep utama 1 2 3 4 5 TD
    19. Ide utama dan konsep-konsep utama mengacu kepada kurikulum 1 2 3 4 5 TD
    20. Konten disajikan sedemikian rupa sehingga mudah diikuti secara struktur dan dipahami isinya 1 2 3 4 5 TD
    21. Konten yang disajikan valid dan up to date (terkini) 1 2 3 4 5 TD
    22. Bahasa tulisan yang digunakan sesuai dengan tahap perkembangan siswa 1 2 3 4 5 TD
    23. Kosa kata baru diberi tanda khusus (garis bawah/cetak miring) dan dijelaskan secara rinci, dapat ditampilkan secara khusus misal di sisi-sisi teks 1 2 3 4 5 TD
    24. Tugas dan aktivitas diberi label dan diformat sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran 1 2 3 4 5 TD
    25. Dukungan belajar, petunjuk, dan cara mengorganisasikan materi (konten) diberikan untuk mempermudah belajar siswa 1 2 3 4 5 TD
    26. Gambar dan grafik diberi label dengan jelas dan dibahas di dalam teks 1 2 3 4 5 TD
    27. Dicantumkan sumber-sumber, indeks, glosarium, peta konsep, dan sebagainya untuk mempermudah penggunaan oleh siswa 1 2 3 4 5 TD
    E. Kesimpulan dan Revieu 1 2 3 4 5 TD
    28. Kesimpulan yang jelas dan ringkas diberikan di akhir unit/bab 1 2 3 4 5 TD
    29. Kesimpulan berhubungan dengan konsep-konsep utama yang telah dibahas di dalam teks 1 2 3 4 5 TD
    30. Kesempatan untuk siswa melakukan revieu cukup banyak diberikan di tempat-tempat tertentu yang diperlukan 1 2 3 4 5 TD
    31. Revieu aktivitas diberikan dalam bentuk beragam pertanyaan yang menarik dan memicu belajar siswa 1 2 3 4 5 TD
    32. Diberikan aktivitas-aktivitas untuk menerapkan pemahaman yang telah diperoleh siswa 1 2 3 4 5 TD
    F. Asesmen 1 2 3 4 5 TD
    33. Asesmen diberikan secara bervariasi dalam bentuk pertanyaan dan aktivitas 1 2 3 4 5 TD
    34. Item-iem pada asesmen bersesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 5 TD
    35. Asesmen didasarkan pada informasi yang diberikan di dalam teks 1 2 3 4 5 TD

    Catatan :                                                                                                                                  











    ..........................., .......................
    Penilai / Reviewer Media Pembelajaran Berbasis Teks / Cetak (Print Out)/ Buku



    (..................)

    15 Petunjuk untuk Mempersiapkan Tes

    Sunday, July 14, 2013

    Sedang mempersiapkan sebuah tes untuk siswa anda? Baca 15 Petunjuk untuk Mempersiapkan Tes berikut ini, dari Blog Penelitian Tindakan Kelas.

    15 Petunjuk yang Harus Diperhatikan Saat Mempersiapkan Sebuah Tes

    Berikut ini diuraikan 16 petunjuk yang harus diperhatikan seorang guru saat ia sedang mempersiapkan sebuah tes yang akan diberikan kepada siswanya.

    1. Mulailah dengan Draft Awal

    Dalam menulis sesuatu, draft awal sangat berguna dan membantu, begitu pula dengan mempersiapkan tes. Draft awal dapat ditulis oleh guru untuk menjaga agar jangan sampai ide-ide terlupa dan hilang, selain itu juga berguna untuk menghindarkan kemungkinan penambahan hal-hal baru di luar lingkup pembelajaran. Draft awal ini kemudian diedit untuk memperoleh tes yang baik.

    2. Ingat, Jenis Item Tes Bisa Lebih dari Satu Macam

    Suatu tes dapat terdiri dari berbagai macam jenis item. Jenis yang dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan tujuan tes itu sendiri.

    3. Buatlah Kesulitan Tes Masih dalam Rentang 50% - 75%

    Item-item yang terdapat di dalam sebuah tes sebaiknya bervariasi tingkat kesulitannya. Tes yang baik dapat mempunyai tingkat kesulitan tinggi berkisar 50%. Sebenarnya, semakin tinggi tingkat kesulitan item penyusun tes semakin baik. Akan tetapi tentu sulit bagi sekolah-sekolah tertentu untuk mencapainya. Umumnya, untuk tes dengan bentuk benar - salah, soal sulit dapat berkisar antara 75%. Sementara untuk soal pilihan ganda, item sulit berkisar 60%, dan isian sekitar 50%.

    4. Persiapkan Lebih Banyak Item Soal pada Draft Tes 

    Di atas sudah disebutkan bahwa sebaiknya guru menyusun tes dari sebuah draft awal. Pada draft awal ini, guru sebaiknya menyusun sebanyak-banyaknya soal, bahkan melebihi dari jumlah item yang akan digunakan pada tes nanti. Persiapan seperti ini diperlukan karena bisa saja nantinya ada item-item soal yang harus dibuang karena tidak bagus. Jadi dengan lebih banyak item disediakan, maka guru akan memiliki lebih banyak cadangan.

    5. Revieu dan Revisi

    Menulis atau menyusun tes dimulai dengan draft. Draft awal yang ditulis guru selanjutnya harus direviu, untuk mencek apakah item sudah bagus atau belum. Apabila diperlukan, dilakukan revisi atau bahkan item tertentu dapat dibuang. Bersikap dan berpikirlah kritis sehingga item-item dan akhirnya tes yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.

    6. Hati-Hati dengan Ungkapan

    Penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa sangat penting saat guru menyusun sebuah tes. Pemakaian ungkapan yang tidak hati-hati atau tidak tepat untuk tingkatan siswa anda justru akan membuat mereka salah persepsi. Akibatnya tes tidak dapat mengukur sebenarnya kemampuan siswa.Sebuah kata atau ungkapan dapat memunculkan kesalahan penafsiran. Hindari bentuk-bentuk figuratif atau kalimat-kalimat negatif.

    7. Seluruh Bagian Item Berfungsi

    Sebuah item soal teringkali terdiri dari beberapa bagian, misalnya kalimat pembuka, gambar, tabel, dan sebagainya. Semua bagian yang membangun sebuah item harus benar-benar berfungsi dengan baik. Cara termudah untuk mencek apakan bagian item benar-benar berfungsi adalah dengan mencoba menutup bagian-bagian item tersebut dan membacanya, apakah item dapat dijawab? Apakah tanpa adanya bagian item itu menjadikannya rancu? Apabila ada bagian item yang tidak berfungsi dengan baik, lebih baik dibuang atau diganti saja.

    8. Item Sejenis Ditempatkan Bersama-sama

    Tes dapat terdiri dari beberapa macam jenis item soal. Jenis-jenis item soal yang sama sebaiknya ditempatkan ke dalam satu kelompok, lalu diikuti oleh jenis item soal yang lain. Misalnya, sebuah tes dapat terdiri dari 50 soal item pilihan ganda, dan 10 item soal uraian.

    9. Urutan Item Mudah Ke Sulit

    Penting sekali untuk mengurutkan setiap item penyusun tes. Salah salah satu cara terbaik menurut pada hali adalah dengan mengurutkan item berdasarkan tingkat kesulitan atau berdasarkan urutan logis materi.

    10. Utamakan Ketepatan Bukan Kecepatan 

    Sebuah tes yang baik dalam proses pelaksanaannya di lapangan lebih menekankan kepada ketepatan siswa dalam menjawabnya, bukan kecepatan mereka dalam menjawabnya. Jadi apabila guru merencanakan pelaksanaan sebuah tes, maka penting sekali untuk mempertimbangkan alokasi waktu yang disediakan. Siswa tidak boleh tergesa-gesa dalam menjawab atau menyelesaikan tes, karena mereka merasa waktu yang disediakan sangat terbatas. Berilah waktu yang cukup untuk menyelesaikan sebuah tes. Jika sumberdaya waktu sedemikian terbatas, maka alternatif yang dapat guru lakukan adalah mengurangi jumlah item soal.

    11. Jangan Berpola 

    Draft awal sangat penting. Tidak hanya drat awal item, tetapi juga draft awal di mana guru akan meletakkan jawaban benar, terutama pada soal semacam benar-balah dan pilihan ganda. Seringkali, karena tanpa direncanakan guru sembarangan menempatkan pilihan jawaban benar pada setiap item soal, akibatnya setelah tes selesai dirakit, tampaklah jawaban item-item soal seperti memiliki pola tertentu.

    12. Buat Catatan Tertulis 

    Untuk membuat catatan yang permanen dan sistematik tentang tingkah laku siswa dalam kondisi yang khusus memang agak sulit. Dalam hal ini guru dapat membuat daftar periksa (ceklis) atau skala rating. Dalam tes tertulis, siswa sendiri yang memberikan catatan itu yakni pada lembaran pertanyaan atau pada lembaran jawaban. Lembaran jawaban khusus juga berguna dalam rangka menskor tes dan mengurangi terjadinya kekeliruan.

    13. Petunjuk Jelas, Mudah, dan Lengkap

    Guru harus menyediakan petunjuk yang jelas, mudah, dan lengkap bagi siswa dalam mengerjakan sebuah tes. Gunakan bahasa yang simpel, sehingga siswa memahami instruksi yang diberikan. Pertimbangan faktor usia dan kemampuan berbahasa siswa saat menuliskan sebuah petunjuk tes. Bila sebuah item terlalu rumit, guru dapat memberikan sebuah contoh praktis bagaimana mengerjakan item tersebut di dalam petunjuk tes.

    14. Ciptakan Kondisi

    Jawaban siswa terhadap sebuah tes seringkali tidak hanya ditentukan oleh tes itu, tetapi juga oleh kondisi lingkungan kelas di mana tes itu diberikan. Bila terjadi kecendrungan saling mencontek antar siswa, maka pengaturan tempat duduk menjadi sangat penting untuk dilakukan. Tempat duduk dapat diatur sedemikian rupa sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan siswa saat tes sedang berlangsung.

    15. Prosedur Penskoran

    Penting untuk membuat prosedur yang mudah diaplikasikan untuk penskoran. Misalnya, cara paling gampang untuk melakukan penskoran soal pilihan ganda adalah dengan memberikan angka yang sama bagi semua jawaban yang benar. Cara seperti ini juga dapat dilakukan untuk item isian atau menjawab soal singkat yang hanya membutuhkan jawaban recalling (ingatan). Kunci penskoran tes buatan guru dapat disiapkan dengan menuliskan jawaban yang benar pada salinan tes. Guru selanjutnya dapat membandingkan jawaban siswa dengan kunci yang disiapkan tadi. Untuk soal berbentuk essay biasanya diberikan pula bobot untuk segi bahasa.

    Demikian 15 Petunjuk untuk Mempersiapkan Tes dari Blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran. Semoga bermanfaat.

    Contoh Lembar Observasi Efektivitas Pembelajaran

    Monday, May 20, 2013

    Anda sedang mencari-cari lembar observasi (lembar pengamatan) yang cocok untuk penelitian anda? Coba lihat yang satu ini, mungkin dapat anda gunakan.
    instrumen lembar observasi efektivitas pengelolaan pembelajaran
    instrumen lembar observasi efektivitas pengelolaan pembelajaran

    Lembar Observasi Efektivitas Pembelajaran

    Kali ini blog Penelitian Tindakan Kelas kembali menayangkan sebuah contoh lembar observasi yang diberi nama Lembar Observasi Efektivitas Guru Mengelola Pembelajaran. Instrumen Lembar observasi  untuk penelitian ini dibuat untuk mengamati sebuah pembelajaran untuk melihat apakah pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru efektif untuk membelajarkan siswa. Aspek-aspek pengelolaan pembelajaran yang diamati dalam lembar observasi ini adalah materi pelajaran, interaksi siswa dengan guru, organisasi kegiatan pembelajaran, bahasa verbal / non verbal yang digunakan oleh guru, hingga gambaran secara umum efektivitas pembelajaran yang dikelolanya.

    Perhatikan:
    =========

    LEMBAR OBSERVASI
    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

    Nama Guru :
    Mata Pelajaran :
    Pokok Bahasan / Tema :
    Sekolah / Kelas :
    Hari / Tanggal :

    Skor (skala rating) :
    1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = sangat baik


    ASPEK PENGELOLAAN 1 2 3 45
    MATERI PEMBELAJARAN ----------
    Gagasan utama materi jelas dan spesifik ----------
    Tersedia beragam variasi untuk mendukung informasi ----------
    Relevansi dengan pokok bahasan jelas ----------
    Diperlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi (aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi) ----------
    Guru menghubungkan gagasan-gagasan dengan pengetahuan awal siswa ----------
    Definisi-definisi diberikan sebagai kosakata ----------
    ORGANISASI PEMBELAJARAN ----------
    Pengantar yang diberikan menarik perhatian siswa ----------
    Pada pengantar diberikan organisasi langkah-langkah kegiatan pembelajaran ----------
    Transisi antar tahapan pembelajaran jelas (disertai rangkuman) ----------
    Rencana kegiatan pembelajaran terorganisasi dengan baik ----------
    Kesimpulan benar-benar merujuk pada gagasan utama pembelajaran ----------
    Dilakukan review dengan menghubungkannya materi dengan pembelajaran sebelumnya ----------
    Dilakukan review dengan menghubungkannya materi dengan pembelajaran yang akan datang ----------
    INTERAKSI SELAMA PEMBELAJARAN ----------
    Guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan berbagai tingkatan (level) ----------
    MDiberikan waktu tunggu yang cukup ----------
    Terdapat siswa yang bertanya ----------
    Umpan balik (feedback) yang diberikan guru informatif ----------
    Guru menanggapi respon-respon siswa secara tepat ----------
    BAHASA VERBAL / NON VERBAL ----------
    Bahasa guru mudah dipahami ----------
    Pengucapan dan artikulasi guru berbicara jelas ----------
    Tidak terhenti saat berbicara dan menggunakan “eeee....., mmmmm..., dsb.) ----------
    Guru berbicara tidak terlalu cepat / lambat ----------
    Aksen (logat) tidak mengganggu ----------
    Kualitas suara efektif ----------
    Volume suara cukup untuk didengar seluruh siswa ----------
    Laju penyampaian materi pembelajaran tepat ----------
    Gerakan tubuh dan gestur efektif ----------
    Melakukan kontak pandang dengan siswa ----------
    Percaya diri dan antusias ----------
    PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ----------
    Penggunaan power point / papan tulis jelas dan terorganisasi dengan baik ----------
    Media yang digunakan dapat terbaca dengan mudah ----------
    Guru menyediakan outline / handout ----------
    Pengajaran bila menggunakan komputer benar-benar efektif ----------
    KESAN UMUM PEMBELAJARAN ----------


    TAMBAHAN CATATAN:
    KEKUATAN:
    .....................................................................................................................
    .....................................................................................................................

    KELEMAHAN:
    .....................................................................................................................
    .....................................................................................................................




    ......................................., .............................
    Pengamat,



    ................................
    NIP/NPM:



    =====
    Demikian contoh instrumen PTK (penelitian tindakan kelas) yang dapat kami bagi kali ini kepada anda, semoga bermanfaat.

    Contoh Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

    Thursday, February 14, 2013


    Sedang mencari contoh lembar observasi aktivitas belajar siswa untuk penelitian anda? Mudah-mudahan artikel blog ptk dan model pembelajaran kali ini dapat bermanfaat buat anda.

    Di bawah ini selain memberikan contoh lembar observasi aktivitas belajar siswa, kami juga akan menjelaskan bagaimana proses pembuatannya sehingga diharapkan apabila anda ingin memodifikasi lembar observasi penelitian ini untuk menyesuaikan dengan kebutuhan anda di lapangan, anda dapat melakukannya dengan mudah.

    Langkah-Langkah Menyusun Lembar Observasi Penelitian

    Lembar observasi penelitian tentang aktivitas belajar siswa ini dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    1. Menentukan tujuan pembuatan lembar observasi, yaitu untuk merekam data berapa banyak siswa di suatu kelas aktif belajar, dan bagaimana kualitas aktivitas belajar siswa-siswa tersebut.
    2. Mengumpulkan referensi tentang karakteristik atau ciri-ciri siswa yang sedang aktif belajar (Jika anda telah menulis proposal penelitian, maka tentunya dengan mudah dapat dicuplik dari kajian teori atau kajian pustaka proposal penelitian anda).
    3. Menyusun poin-poin kunci tentang karakteristik atau ciri-ciri siswa yang sedang aktif belajar. Misalnya, setelah diekstraksi, kajian pustaka atau kajian teori tentang aktivitas belajar siswa didapatkanlah karakteristik atau ciri-ciri siswa yang aktif belajar. sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut:
      ciri siswa yang aktif belajar
      ciri siswa yang aktif belajar
    4. Menentukan desain atau layout lembar observasi penelitian yang diinginkan, seperti daftar ceklis, skala rating (skala penilaian), daftar pertanyaan terbuka, laporan observasi (observation report).
    5. Merumuskan elemen-elemen lembar observasi penelitian, dalam hal ini judul, identitas, tujuan, petunjuk penggunaan (petunjuk pengisian), butir-butir pernyataan atau pertanyaan terkait karakteristik atau ciri-ciri siswa yang aktif belajar (ini merupakan bagian utama dari lembar observasi dan harus mengacu pada tujuan pembuatan lembar observasi yang identik dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan).
    6. Menulis draft lembar observasi penelitian.
    7. Meminta bantuan rekan seprofesi atau ahli misalnya widyaiswara atau dosen untuk mengecek validitas instrumen (lembar observasi).
    8. Merevisi lembar observasi bila diperlukan.

    Contoh Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

    Maka setelah melewati langkah-langkah tersebut di atas, maka kita telah menyusun sebuah lembar observasi penelitian, yang bentuk akhirnya berupa skala rating seperti berikut ini:

    LEMBAR OBSERVASI
    KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR

    Sekolah / Kelas : _________________
    Hari / Tanggal : _________________
    Nama Guru : _________________
    Nama Observer : _________________

    Tujuan :
    1. Merekam data berapa banyak siswa di suatu kelas aktif belajar
    2. Merekam data kualitas aktivitas belajar siswa

    Petunjuk :
    1. Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
    2. Observer memberikan skor sesuai dengan petunjuk berikut:
    • Banyak siswa : 0 sampai > 20% ; 2 bila 20% sampai > 40% ; 3 bila 40% sampai > 60% skor 4 bila 60% sampai 80% ; skor 5 bila 80% sampai 100% aktif.
    • Kualitas : 1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = baik sekali

    No. Aktivitas Belajar Siswa Banyak Siswa yang Aktif Kualitas Keaktifan
    A. Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa --- ---
    1. Melakukan pengamatan atau penyelidikan --- ---
    2. Membaca dengan aktif (misal denganpen di tangan untuk menggarisbawahi atau membuat catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada teks) --- ---
    3. Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan respon, misal tersenyum atau tertawa saat mendengar hal-hal lucu yang disampaikan, terkagum-kagum bila mendengar sesuatu yang menakjubkan, dsb) --- ---
    B. Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun pemahaman) --- ---
    1. Berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsep-konsep misal berlatih dengan soal-soal) --- ---
    2. Berpikir kreatif (misalnya mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan) --- ---
    3. Berpikir kritis (misalnya mampu menemukan kejanggalan, kelemahan atau kesalahan yang dilakukan orang lain dalam menyelesaikan soal atau tugas) --- ---
    C. Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya --- ---
    1. Mengemukakan pendapat --- ---
    2. Menjelaskan --- ---
    3. Berdiskusi --- ---
    4. Mempresentasi laporan --- ---
    5. Memajang hasil karya --- ---
    D. Siswa berpikir reflektif --- ---
    1. Mengomentari dan menyimpulkan proses pembelajaran --- ---
    2. Memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajaran --- ---
    3. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata-katanya sendiri --- ---

    Amuntai, ......................................


    (Observer)


    ***

    Baca Juga:

    Cara membuat lembat observasi lainnya

    Contoh lembar observasi pengelolaan pembelajaran oleh guru dengan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based instruction - PBI)

    Contoh lembar observasi model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery)

    Contoh lembar observasi keterampilan bertanya guru

    Contoh lembar observasi frekuensi, penyebaran, dan kualitas pertanyaan siswa

    Contoh lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif

    Demikian artikel tentang contoh lembar observasi aktivitas belajar siswa yang diberikan lengkap beserta langkah-langkah menyusunnya. Semoga bermanfaat.
     

    Most Reading