Pages

Showing posts with label SMA. Show all posts
Showing posts with label SMA. Show all posts

Percobaan - Percobaan Mengenai Struktur Atom

Sunday, January 26, 2014

Percobaan-percobaan mengenai struktur atom. Berikut ini akan kita bahas materi tentang percobaan-percobaan mengenai struktur atom untuk sma kelas X. Percobaan-percobaan ini akan meliputi eletron, proton, inti atom serta neutron. Berikut penjelasan mengenai percobaan struktur atom diatas.


Salin Materi

Elektron

Pernahkah Anda memperhatikan tabung televisi? Tabung televisi merupakan tabung sinar katode. Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil eksperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode.

George Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar katode disebut "elektron". Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainnya. Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.
Gambar Pembelokan Sinar Katode oleh Medan Listrik

Hasil percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom. Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar berikut.
Gambar Diagram Percobaan Tetes Minyak Milikan

Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0, sehingga elektron dapat dilambangkan (gambar)

Proton

Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataannya partikel
materi mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom itu netral. Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai massa, jika hanya ada elektron saja dalam atom?

Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubanglubang dan diberi muatan listrik.
Percobaan Goldstein

Hasil eksprerimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.

Inti Atom

Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang ditembakkan
seharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti
atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapat diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.

Neutron

Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini
dilanjutkan oleh James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan 10/n.

Sumber
BSE Kimia Kelas X (Arifatun Anifah Setyawati)

Menentukan Struktur Atom Berdasarkan Tabel Periodik

Saturday, January 25, 2014

Menentukan struktur atom berdasarkan tabel periodik. Sudahkah kalian tahu bagaimana cara menentukan struktur atom berdasarkan tabel periodik? Nah, bagi kalian yang belum tahu silahkan ikuti pembahasan pada topik kali ini mengenai cara menentukan struktur atom berdasarkan tabel periodik.


Salin Materi

Partikel Dasar Penyusun Atom

Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun. Atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan
partikel-partikel subatom sebagai berikut.

Tabel Partikel Dalam Atom

Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang di dalamnya terdapat inti yang sangat kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron. Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa inti ditentukan oleh banyaknya proton dan neutron.

Memahami Susunan dari Sebuah Atom

  1. Lihatlah nomor atom dari tabel periodik. Nomor atom selalu lebih kecil dari nomor massa.
  2. Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral, maka nomor atom juga merupakan jumlah elektron.
  3. Susunlah elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level terdalam sebelum mengisi level luar.
Dua hal penting yang perlu diperhatikan jika Anda melihat susunan dalam tabel periodik.
  1. Jumlah elektron pada tingkat terluar (atau kulit terluar) sama dengan nomor golongan (kecuali helium yang hanya memiliki 2 elektron. Gas Mulia biasa disebut dengan golongan 0 bukan golongan 8). Hal ini berlaku di seluruh golongan unsur pada tabel periodik (kecuali unsur-unsur transisi). Jadi, jika Anda mengetahui bahwa barium terletak pada golongan 2, berarti barium memiliki 2 elektron pada tingkat terluar; iodium merupakan golongan 7 yang berarti iodium memiliki 7 elektron pada tingkat terluar.
  2. Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar.

Sumber
BSE Kimia SMA Kelas X (Arifatun)

Menentukan Elektron Valensi - Materi Kimia Kelas X

Menentukan elektron valensi - materi kimia kelas x. Kali ini kita akan belajar mengenai topik terakhir dalam Struktur Atom yaitu menentukan elektron valensi. Pada topik menentukan elektron valensi ini kita akan mengupas mengenai konfigurasi elektron serta elektron valensi. Berikut materi "menentukan elektron valensi - materi kimia kelas x" selengkapnya.


Salin Materi

Konfigurasi Elektron

Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2, di mana n merupakan letak kulit.
Jika n = 1 maka berisi 2 elektron
Jika n = 2 maka berisi 8 elektron
Jika n = 3 maka berisi 18 elektron
dan seterusnya.

Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N, dan seterusnya dimulai dari yang terdekat dengan inti atom. Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai daya tampung kulit tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit
selanjutnya.

Perhatikan konfigurasi elektron pada unsur dengan nomor atom 19. 
Konfigurasi elektronnya bukanlah K L M N
                                                   2  8  9
                                         tetapi 2   8  8  1

Hal ini dapat dijelaskan bahwa elektron paling luar maksimum 8, sehingga sisanya harus 1 di kulit terluar. Begitu pula dengan nomor atom 20. Bagaimana dengan unsur dengan nomor atom 88? Unsur dengan nomor atom 88 akan terisi sesuai dengan kapasitas kulit pada kulit K, L, M, dan N serta masih ada sisa 28. Sisa ini tidak boleh diletakkan seluruhnya di kulit O, sisa ini diletakkan pada kulit sesudahnya mengikuti daya tampung maksimum kulit sebelumnya yang dapat diisi yaitu 18, 8 atau 2 sehingga sisanya diisikan sesuai tabel 1.2 tersebut.

Elektron Valensi

Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia adalah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron
yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel 1.3 untuk menentukan jumlah elektron valensi.

Unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang sama pula.
Contoh:
Unsur natrium dan kalium memiliki sifat yang sama karena masing-masing memiliki elektron valensi = 1.
Suatu atom netral dapat melepaskan 1 atau lebih elektronnya dan membentuk ion yang bermuatan positif, atau menangkap elektron dan membentuk muatan negatif.
Contoh:
23
11Na mempunyai 11 proton, 11 elektron, dan 12 netron.
Konfigurasi elektron Na dapat ditulis: 2, 8, 1.
Apabila atom Na melepaskan elektron valensinya maka jumlah elektronnya menjadi 10 sedangkan protonnya tetap 11, sehingga atom Na akan bermuatan +1.


Lihat Materi


Sumber
BSE Kimia SMA Kelas X (Arifatun)

Mengidentifikasi Tumbuhan dan Hewan Dengan Kunci Determinasi Sederhana

Mengidentifikasi Tumbuhan dan Hewan dengan Kunci Determinasi Sederhana. Masih membahas materi biologi, kali ini kita akan berbicara tentang kunci determinasi untuk mengidentifikasi tumbuhan dan hewan.

Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru kemudian memberi nama.

Identifikasi terhadap makhluk hidup yang sudah dikenal pada umumnya dapat dilakukan langsung oleh otak kita. Misalnya, jika kalian melihat seekor harimau, kalian akan menyebut bahwa itu adalah harimau meskipun pada saat itu kalian tidak mengidentifikasi ciri-ciri harimau karena kalian menyebut nama harimau tentu kalian melakukan proses identifikasi di dalam otak kalian. Identifikasi yang kalian lakukan adalah membandingkan ciri-ciri pada hewan yang kalian temukan (yaitu harimau) dengan ciri-ciri harimau yang telah ada di pikiran kalian. Jika ciri-ciri hewan yang dilihat tersebut sama dengan ciri-ciri harimau yang ada di otak kalian, baru kalian memberi nama untuk hewan yang baru saja kalian lihat tersebut harimau.

Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen (awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi.

Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun, sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi. Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci
tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis. Cara menggunakan kunci determinasi antara lain sebagai berikut.
  1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.
  2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang diamati.
  3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai, beralihlah ke pernyataan 1b.
  4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.
  5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan: a) tumbuhan berupa herba, atau b) tumbuhan berkayu. Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b gugur.
  6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati. 
Pada umumnya, buku penuntun identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci determinasi dan hanya berlaku setempat (lokal).

Sumber
BSE Biologi SMA Kelas X (Sulistyorini)

Tata Nama Binomial

Tata Nama Binomial. Berikut ini akan kita bahas lebih dalam mengenai materi tata nama binomial. Topik tata nama binomial ini merupakan bagian dari pembahasan kita tentang klasifikasi makhluk hidup. Untuk mempelajari tentang materi tata nama binomial lebih dalam lagi silahkan ikuti pembahasannya berikut ini.

Nama yang diberikan kepada kelompok individu hewan atau tumbuhan sering berbeda meskipun individu yang dimaksud sama. Setiap daerah memberi nama yang berlainan, misalnya, nama Latin tanaman terung adalah Solanum acubatissimum. Nama yang diberikan penduduk bermacam-macam. Ada yang menyebutnya terung perat, terung kapal, terung piat (semang), dan terung tenang. Mungkin di negara lain terung tersebut mempunyai nama lain lagi. Begitu pula buah mangga. Ada yang menyebutnya buah pelem dan ada yang menyebutnya buah pauh. Nama yang bermacam-macam untuk kelompok individu yang sama tersebut
jelas membingungkan.

Untuk mengatasi pemberian nama yang bermacam-macam, Carolus Linnaeus, seorang ahli biologi berkebangsaan Swedia, dalam bukunya Species Plantarum (1753) dan Systema Nature (1758), mengemukakan aturan atau pedoman penamaan bagi kelompok individu. Carolus Linnaeus yang memiliki nama asli Carl von Linne dikenal sebagai Bapak Taksonomi Modern.

Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan Linnaeus disebut Sistem Binomial Nomenklatur dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Latin. Dengan demikian, untuk suatu macam makhluk hidup hanya digunakan satu nama bagi seluruh dunia ilmu pengetahuan. Dengan adanya kesatuan nama ini, orang tidak akan keliru dengan makhluk hidup yang dimaksud meskipun di tiap negara atau daerah memiliki nama sendiri. Sistem binomial nomenklatur ini merupakan sistem pemberian nama hewan atau tumbuhan secara sah dan benar berdasar kode internasional. Pemberian nama ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur) dengan aturan-aturan sebagai berikut.

  1. Nama terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan tingkatan marga (genus) yang diawali dengan huruf besar dan kata kedua menunjukkan tingkatan jenis (spesies) yang diawali dengan huruf kecil. Contohnya: Gnetum gnemon
  2. Jika ditulis dengan huruf tegak, dua kata tersebut harus digarisbawahi, tetapi jika tidak digarisbawahi, dua kata tersebut harus dicetak miring. Contohnya, Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon.
  3. Jika memiliki subspesies, nama tersebut ditambahkan pada kata ketiga. Jadi, pada subspesies terdiri atas tiga kata. Sistem penamaan yang terdiri atas tiga suku kata disebut Trinomial, contohnya, Passer domesticus domesticus (burung gereja) dan Felis maniculata domesticus (kucing jinak).
Untuk kelompok yang tingkatan klasifikasinya lebih tinggi lagi, aturan penamaannya adalah sebagai berikut.
a. Pada hewan
Nama famili berasal dari nama genus ditambah idae. 
Contoh: Ranidae berasal dari Rana (katak).
Nama subfamili berasal dari nama genus, ditambah inae. 
Contoh: Fasciolinae berasal dari Fasciola (cacing pita).

b. Pada tumbuhan
Nama famili diberi akhiran aceae atau ae. 
Contoh: Ranunculaceae berasal dari Ranunculus.
Leguminoceae berasal dari Leguminose. 
Nama ordo diberi akhiran ales.
Contoh: Filiales (paku-pakuan). 
Nama divisio diberi akhiran phyta.
Contoh: Spermatophyta.


Sumber
BSE Biologi SMA Kelas X (Sulistyorini)

Macam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Macam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup. Sudahkah anda memahami materi tentang sistem klasifikasi makhluk hidup? Jika belum sebaiknya anda mengikuti pembahasan tentang macam sistem klasifikasi makhluk hidup berikut ini yang merupakan materi biologi sma kelas x.

Klasifikasi berdasarkan keturunan dan hubungan kekerabatan (filogenik) dapat mengalami beberapa perkembangan. Klasifikasi ini digunakan dan diakui secara internasional. Dalam sejarah telah dilakukan
beberapa kali perubahan sistem klasifikasi yang oleh ahli taksonomi disesuaikan dengan penemuan-penemuan baru sebagai berikut.

Sistem Dua Kingdom

Sistem dua kingdom ini dinyatakan oleh seorang ahli dari Yunani yang bernama Aristoteles. Dua kingdom yang dimaksud oleh Aristoteles adalah sebagai berikut.

a . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas berbagai macam tumbuhan, bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Kingdom tumbuhan ini memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu
melakukan fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur.

b . Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan ini berciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak
bebas.

Sistem Tiga Kingdom

Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst Haekel mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom.

a . Kingdom Monera
Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom monera ini berciri inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat uniseluler atau multiseluler

b . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.

c . Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

Sistem Empat Kingdom

Sistem empat kingdom dicetuskan oleh Robert Whittaker pada tahun 1959. Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat ada makhluk hidup yang inti selnya tidak memiliki membran (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang hijau biru. Ada makhluk hidup yang inti selnya diselimuti membran (eukariotik), misalnya, jamur, ganggang (selain ganggang biru), tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom
tersebut adalah sebagai berikut.

a . Kingdom Monera
Kingdom Monera terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru.

b . Kingdom Fungi
Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur (fungi).

c . Kingdom Plantae
Kingdom Plantae terdiri atas semua ganggang, kecuali ganggang biru, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.

d . Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan, yaitu Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

Sistem Lima Kingdom

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H. Whittaker (1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk hidup, susunan sel, dan cara memperoleh nutrisi. Klasifikasi ini disebut
juga klasifikasi lima kingdom. Pada klasifikasi lima kingdom terjadi perubahan-perubahan yang besar dalam penataan filum. Hal ini disebabkan adanya tambahan satu kingdom, yaitu Protista. Secara lengkap klasifikasi lima kingdom adalah sebagai berikut.

a . Kingdom Monera
Kingdom ini terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan golgi, dan retikulum endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini
berkembang biak dengan pembelahan langsung (amitosis). Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom monera adalah Archaebacteria dan Eubacteria.

Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti sumber air panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam. Sementara itu, Eubacteria lebih umum karena banyak terdapat di alam.
Eubacteria terbagi atas enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri garam positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.

b . Kingdom Protista
Semua makhluk dengan membran inti dan organel bermembran, uniseluler atau multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak membentuk suatu jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom
Protista adalah Euglena, Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa, Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Pyrrophyta, Myxomycota, dan Oomycota.

c . Kingdom Fungi
Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur, kecuali Myxomycota dan Oomycota. Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil, eukariotik, heterotrof, dinding sel terbentuk dari zat kitin, dan umumnya
bersifat saprofit dan parasit. Divisio yang termasuk dalam kingdom Fungi adalah Zygomycota, Ascomycota, Basidiumycota, dan Deuteromycota.

d . Kingdom Plantae
Kingdom Plantae terdiri atas semua tumbuhan yang berciri eukariotik, bersel satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang cokelat dan merah), bersel banyak dan terdefensiasi membentuk jaringan (tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji), dinding sel tersusun dari selulosa, mengandung klorofil, bersifat autotrof, dan mengalami pergiliran keturunan. Kingdom Plantae terdiri atas beberapa divisio, yaitu
Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).

e . Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan yang mempunyai sel eukariotik, bersel banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan tertentu, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak bebas. Kingdom
Animalia terdiri atas beberapa filum, yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelmintes, Rotifera, Bryzoa, Mollusca, Annelida, Anthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Dalam pembahasan selanjutnya, akan diuraikan lebih lanjut tentang lima kingdom dalam klasifikasi makhluk hidup

Sistem Enam Kingdom

Sistem enam kingdom, yaitu Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Dasar klasifikasi adalah virus belum merupakan sel karena tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein.
Sistem klasifikasi yang digunakan sekarang ini adalah sistem klasifikasi lima kingdom. Lebih jauh tentang lima kingdom ini akan kita bahas lebih jauh dalam bab-bab selanjutnya dalam buku ini.

Sumber
BSE Biologi SMA Kelas X (Sulistyorini)

Proses Klasifikasi Makhluk Hidup

Proses Klasifikasi Makhluk Hidup. Ini merupakan pembahasan materi proses klasifikasi makhluk hidup. Seperti kita ketahui makhluk hidup akan sulit dibedakan tanpa adanya klasifikasi, untuk itu berikut akan dijelaskan tentang proses klasifikasi terhadap makhluk hidup.

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam golongan-golongan tertentu. Golongan-golongan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongannya disebut taksonomi atau sistematik. Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama. 

Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian dapat dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai dengan tingkatannya. 

Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu. Itulah sebabnya taksonomi disebut pula sistematik. Apakah yang menjadi dasar dalam klasifikasi makhluk hidup? Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada dua metode klasifikasi makhluk hidup. Tiap-tiap metode mempunyai dasar yang jelas. Metode yang pertama adalah metode empiris. Pada metode ini, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.

Metode yang kedua adalah metode rasional. Menurut metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem sebagai berikut.
  1. Sistem praktis, yaitu makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang berguna. Misalnya, persamaan ciri dapat dimakan atau tidak, dapat digunakan untuk obat atau tidak, menghasilkan buah atau tidak, serta menghasilkan serat atau tidak. Penganut sistem ini antara lain St. Augustine (abad ke-4 SM).
  2. Sistem artifisial, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini, di antaranya, Aristoteles dan Theophratus (370 SM). Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua golongan, yaitu hewan dan tumbuhan. Selanjutnya, hewan dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan persamaan ciri habitat, misalnya, habitat air, darat, dan udara. Berdasarkan ciri ukuran tubuhnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan pohon, perdu, dan tumbuhan semak. Aristoteles juga mengelompokkan hewan atas dasar warna darahnya, yaitu hewan yang berdarah merah dan hewan yang tidak berdarah. Dengan demikian, ia telah mengenal kurang lebih 1.000 jenis makhluk hidup dan struktur dalamnya.
  3. Sistem natural, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi). Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk spesies yang berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
  4. Sistem modern, yaitu sistem mengklasifikasikan makhluk hidup pada taksonomi modern berdasarkan pendapat Linnaeus, tetapi lebih dikembangkan sehingga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • Persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal dan internal;
  • Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba; 
  • Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.
Setelah mengetahui berbagai macam metode dan dasar dari klasifikasi makhluk hidup, agar lebih jelas, akan kita ulang sedikit tentang langkah-langkah klasifikasi. Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah
sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya;
  2. Setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
  • Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus. Genus memiliki kesamaan ciri, yaitu pada struktur alat reproduksinya yang sama.
  • Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
  • Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
  • Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
  • Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan);        5. famili (suku);
2. divisio atau filum;             6. genus (marga);
3. kelas;                              7. spesies (jenis).
4. ordo (bangsa);

Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin kurang jelas, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat.

Sumber
BSE Biologi SMA Kelas X (Sulistyorini)

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup. Kenapa makhluk hidup perlu diklasifikasikan? Apakah sebenarnya tujuannya, apa manfaatnya bagi kita? Untuk menjawab pertanyaan itu berikut akan kita bahas lebih dalam mengenai tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup.

Pernahkah kalian berkunjung ke perpustakaan? Bagaimana cara kalian mencari buku yang kalian butuhkan? Apakah buku-buku tersebut telah bernomor dan dikelompok-kelompokkan sesuai dengan isi bukunya? Sulitkah kalian menemukan buku yang kalian cari? Mengapa buku-buku tersebut diberi nomor dan disusun sesuai dengan kelompoknya?

Pemberian nomor dan pengelompokan buku-buku sesuai dengan bidangnya tersebut bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam mencari buku yang dibutuhkan. Misalnya, kalian ingin mencari buku biologi maka kalian dapat menemukannya di rak bagian ”IPA”. Bagaimana jika buku-buku tersebut tidak diberi nomor dan belum dikelompok-kelompokkan sesuai dengan bidangnya? Kalian pasti kesulitan untuk menemukan buku yang kalian butuhkan tersebut. Seperti halnya buku di dalam perpustakaan tadi.

Perbedaan dan persamaan ciri-ciri makhluk hidup menimbulkan adanya keanekaragaman makhluk hidup. Tiap-tiap makhluk hidup mempunyai keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, kebiasaan hidup, tempat hidup, dan tingkah laku yang berbeda-beda. Dengan adanya begitu banyak keanekaragaman makhluk hidup, perlu dicari cara yang tepat untuk mempelajarinya. Caranya adalah dengan pengelompokan makhluk hidup
atau klasifikasi makhluk hidup.

Dapat dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu
banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya. Manfaat klasifikasi adalah untuk mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan hubungan antarmakhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah diketahui kekerabatan antarmakhluk hidup yang beraneka ragam. Setelah kalian mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasi, kalian
pasti akan bertanya bagaimana proses pengklasifikasiannya? Apa pula yang menjadi dasar klasifikasinya?

Sumber
BSE Biologi SMA Kelas X (Sulistyorini)

Ringkasan Materi Struktur Atom - Kimia SMA Kelas X

Ringkasan Materi Struktur Atom - Kimia SMA Kelas X. Posting kali ini adalah materi ringkasan untuk siswa sma kelas x yaitu tentang bab i dengan pembahasan struktur atom. Pernahkah Anda membayangkan bahwa keberadaan alam semesta, dunia dan seisinya termasuk juga kita hanya mungkin terjadi dengan adanya keseimbangan yang teramat halus dan teliti? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut.
Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun. Pada bab ini Anda diajak untuk meninjau lebih jauh tentang struktur sempurna yang berada di dalam sebuah atom. Pada Bab I Struktur Atom yang merupakan materi kimia SMA kelas X ini anda akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan struktur atom yaitu sebagai berikut:
Karena pembahasan struktur atom ini sedikit panjang, maka pembahasan sub topik akan dikupas terpisah. Untuk mempelajari secara terperinci tentang materi diatas silahkan ikuti tautan diatas. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur.

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Laki-Laki

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Laki-Laki. Pada materi biologi sma kali ini kita akan coba mempelajari tentang sistem reproduksi pada laki-laki. Manusia berkembang biak dengan cara kawin atau seksual. Dalam proses itu diperlukan alat-alat reproduksi, baik alat reproduksi wanita maupun laki-laki. Bagaimana cara kerja masing-masing bagian-bagian organ reproduksi itu? Pelajarilah materi berikut dengan baik!

Alat Reproduksi Laki-Laki

Alat reproduksi pada laki-laki dibagi menjadi dua macam yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam, berikut penjelasannya.

Alat Reproduksi Luar

Alat-alat ini terletak di luar tubuh, terdiri atas bagian-bagian berikut.

Penis
Penis merupakan alat reproduksi yang berfungsi untuk kopulasi (persetubuhan). Pada penis terdapat tiga rongga, dua rongga di antaranya di bagian bawah. Ketiga rongga tersebut dibentuk dari jaringan spons. Rongga bagian atas tersusun dari jaringan spons korpus kavernosa sedangkan rongga bagian bawah tersusun dari jaringan spons korpus spongiosum. Di dalam penis terdapat saluran yang disebut uretra. Ketika terjadi ejakulasi, sperma keluar melalui saluran uretra dalam penis.

Penis bagian dalam juga disusun oleh jaringan erektil dengan ronggarongga yang banyak mengandung pembuluh darah. Bagian ini juga dilengkapi dengan ujung-ujung saraf perasa. Pada saat ereksi penis menjadi tegang dan mengembang yang disebabkan rongga-rongga jaringan erektil terisi penuh oleh darah.

Skrotum
Skrotum disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum terdapat alat reproduksi dalam yang disebut testis. Pada alat reproduksi laki-laki terdapat dua skrotum yaitu skrotum bagian kanan dan kiri. Skrotum disusun oleh otot-otot berikut:
  • Otot dartos. Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila udara dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh sehingga akan tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari testis.
  • Otot kremaster. Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut. Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses spermatogenesis dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3oC lebih rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat produksi spermatozoa. Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk menunjang kesuburan laki-laki.
Struktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya dilakukan melalui proses penguapan air keringat.

Alat Reproduksi Dalam

Alat reproduksi dalam terletak di dalam tubuh, yang terdiri atas bagianbagian berikut.

Testis
Testis terdapat dalam kantong skrotum yang berfungsi untuk memproduksi sperma. Sel-sel yang menghasilkan sperma disebut tubulus seminiferus, yang berukuran hampir sama dengan serabut benang sutera yang paling halus. Proses pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis. Sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki dewasa normal kurang lebih 100 juta sel sperma setiap hari. Sperma ini berfungsi dalam meneruskan keturunan.

Testis juga menghasilkan hormon reproduksi yaitu, testosteron. Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel Leydig yang terletak di celah-celah antara tubulus seminiferus. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap perkembangan kelamin sekunder pada seorang laki-laki.

Ciri-ciri kelamin sekunder pada seorang laki-laki antara lain:
  1. suara yang membesar,
  2. tumbuhnya kumis, jenggot, serta rambut pada bagian tertentu,
  3. bentuk dada yang bidang.
Hormon testosteron ini juga akan menentukan sikap mental seorang laki-laki, serta penampilan kejantanan tubuhnya. Tanpa hormon ini seorang laki-laki akan berkulit lembut, lemah gemulai, seperti ciri-ciri seorang wanita.

Coba Anda perhatikan seorang waria, yaitu seorang laki-laki, tapi mempunyai penampilan seperti seorang wanita. Jika dikaitkan dengan adanya hormon testosteron ini, apa yang terjadi pada orang tersebut?
Pada seorang laki-laki testis dapat mengalami gangguan, antara lain tumor, yaitu pembengkakan yang terjadi pada testis. Pembengkakan dapat juga diakibatkan pengumpulan cairan antara lapisan-lapisan pembungkus atau pembesaran pembuluh darah balik. Gondongan pada orang dewasa dapat pula menyebabkan pembengkakan dan peradangan testis sehingga menimbulkan kemandulan.

Epididimis
Epididimis merupakan saluran yang memiliki panjang 7 meter dan menghubungkan antara testis dengan vas deferens. Di dalam epididimis ini, sperma yang dihasilkan di dalam testis akan ditampung untuk beberapa saat, kurang lebih selama 2 minggu dan mengalami proses pematangan hingga sperma menjadi dewasa. Sebelum matang, sperma tidak dapat membuahi sel telur.

Vasdeferens
Setelah sperma dewasa, dari saluran epididimis sperma disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens menghasilkan sekret dan kelenjar, antara lain seperti berikut.
  1. Kelenjar prostat. Kelenjar prostat tersusun melingkar, terletak pada bagian atas uretra dan di bagian bawah kantong kemih. Getah yang dihasilkan oleh kelenjar protat mengandung kolestrol, fosfolipid, garam.
  2. Kelenjar cowper. Kelenjar cowper (bulbouretra) memiliki saluran yang langsung menuju uretra. Getah yang dihasilkan kelenjar cowper bersifat basa.
  3. Vesikula seminalis. Vesikula seminalis (kantong semen) terdapat di belakang kantung kemih, yang memiliki struktur berlekuk-lekuk. Di dalam saluran ini, sperma bercampur dengan produk dari kelenjarkelenjar tersebut.
Fungsi dari sekret ini antara lain seperti berikut.
  • Menyediakan zat gizi yang dibutuhkan oleh spermatozoa, seperti karbohidrat, vitamin, dan asam amino. Karbohidrat yang dibutuhkan dalam bentuk fruktosa.
  • Sekret bersifat basa yaitu memiliki pH 7,2 - 7,4, sehingga dapat menetralkan asam yang terdapat di liang senggama wanita. Karena spermatozoa dapat mati jika berada pada pH asam.
  • Sekret mengandung lendir pelumas dan zat yang disebut prostaglandin yang dapat merangsang pergerakan dinding rahim
Sperma bersama sekret inilah yang disebut dengan air mani atau semen. Di dalam vas deferens, sperma dapat bertahan hidup selama 6 minggu, tetapi apabila berada pada tubuh wanita hanya bertahan selama 1-2 hari.

Duktus ejakulatoris
Setelah dari vas deferens, mani yang terbentuk akan dialirkan ke bagian saluran pemancaran yang disebut duktus ejakulatoris. Dari bagian ini, sperma disemprotkan lewat saluran di dalam penis yaitu uretra. Pada keadaan ini, penis dalam keadaan menegang, untuk dapat menyalurkan semen ke dalam alat kelamin wanita, peristiwa ini disebut ejakulasi. Di sekitar penis terdapat otot-otot yang sangat mudah untuk berkontraksi. Keadaan di mana otot penis berkontraksi sehingga mengakibatkan penis tegang disebut ereksi. Sperma yang tidak dikeluarkan dari dalam tubuh akan mati lalu diserap oleh tubuh.

Pembentukan Sel Kelamin

Seorang laki-laki normal yang sudah memasuki usia dewasa akan menghasilkan sel kelamin laki-laki atau sering disebut sperma. Adapun sperma ini terbentuk di dalam testis. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Sel induk sperma mempunyai kromoson sebanyak 23 pasang. Sel-sel ini disebut spermatogonia. 

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sperma diproduksi oleh tubulus seminiferus. Hal yang mengagumkan dari kerja tubulus seminiferus ini adalah mampu memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta spermatozoa. Jumlah yang normal spermatozoa berkisar antara 35 - 200 juta, tetapi mungkin pada seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut dapat dikatakan kurang subur. Biasanya faktor usia sangat berpengaruh terhadap produksi sperma. Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55 tahun produksi spermanya berangsur-angsur menurun. Pada usia di atas 90 tahun, seseorang akan kehilangan tingkat kesuburan. 

Selain usia, faktor lain yang mengurangi kesuburan adalah frekuensi melakukan hubungan kelamin. Seseorang yang sering melakukan hubungan kelamin akan berkurang kesuburannya. Hal ini disebabkan karena sperma belum sempat dewasa sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Berkebalikan dengan hal itu, apabila sperma tidak pernah dikeluarkan maka spermatozoa yang telah tua akan mati lalu diserap oleh tubuh.

Spermatogenesis

Proses pembentukan sperma bermula dari pembelahan secara mitosis dari sel-sel spermatogonia, selanjutnya sel-sel spermatogonia mengalami perkembangan menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer masih bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang. Melalui pembelahan secara meiosis tahap I,  maka spermatosit primer yang diploid itu akan menghasilkan spermatosit sekunder yang bersifat haploid.

Setelah itu, spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis tahap II yang menghasilkan 4 spermatid dan akan mengalami diferensiasi. Dalam proses tersebut kemudian akan kehilangan banyak sitoplasma dan membentuk spermatozoa atau sel-sel sperma. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar 9.3!

Struktur Sperma

Sel-sel sperma memiliki struktur yang khusus. Untuk memahami struktur sel-sel sperma secara langsung, Anda dapat melakukan pengamatan dengan mikroskop terhadap sel-sel sperma, baik berupa preparat awetan maupun preparat segar yang telah Anda buat terlebih dahulu. Untuk membandingkan dengan pengamatan yang telah Anda lakukan, cobalah perhatikan pula Gambar 9.4!

Jika Anda perhatikan, struktur spermatozoa tersebut terlihat mempunyai bentuk mirip seperti kecebong (anak katak yang baru menetas), terdapat bagian kepala dan ekor. Berdasarkan Gambar 9.4 dan hasil pengamatan Anda dengan mikroskop, dapat terlihat bahwa sel-sel sperma memiliki struktur sebagai berikut.
  1. Kepala. Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian yang disebut dengan akrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk agak runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase yang berfungsi untuk menembus dinding sel telur. Di bagian kepala ini terdapat 22 kromosom tubuh dan 1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau Y, kromosom X untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan kromosom Y untuk membentuk bayi berkelamin laki-laki. Kromosom kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan menentukan jenis kelamin pada seorang bayi.
  2. Bagian tengah. Bagian tengah mengandung mitokondria yang berfungsi untuk pembentukan energi. Energi tersebut berfungsi untuk pergerakan dan kehidupan sel sperma. Bahan bakar dalam pembentukan energi ini adalah fruktosa.
  3. Ekor. Bagian ekor lebih panjang, bersifat motil atau banyak bergerak. Fungsinya adalah untuk alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel telur. Pergerakan sel ini maju didorong oleh bagian ekor dengan pergerakan menyerupai sirip belakang ikan.
Pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone) dan LH (Lutenizing Hormone). Pembentukan FSH dan LH dikendalikan oleh hormon gonadotropin yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipothalamus dari otak.

Proses spermatogenesis juga dibantu oleh hormon testosteron. Sperma yang sudah terbentuk di dalam testis seperti pada proses di atas, kemudian akan disalurkan ke bagian epididimis dan kemudian ke vas deferens, dan bercampur dengan sekret dari kelenjar prostat dan cowperi. Dari tempat itu kemudian dikeluarkan melalui uretra yang terdapat di dalam penis. Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa uretra juga merupakan saluran kencing sehingga mungkin akan timbul pertanyaan, dapatkah sperma ini keluar bersamaan air kencing? Jika hal ini terjadi maka spermatozoa akan mati karena air kencing bersifat asam, sehingga hal ini tidak pernah terjadi. Ada pengaturan oleh saraf-saraf uretra untuk pembagian kedua tugas ini.

Ketika seorang laki-laki dan seorang wanita bersenggama (melakukan hubungan seksual) maka saraf akan mengontrol katup uretra agar tidak terbuka. Bahkan, sebelum terjadi ejakulasi, cairan basa dari kelenjar cowperi akan menetralkan sisa-sisa air kencing yang terdapat di dalam saluran tersebut.

Sumber
Endang Sri Lestari & Idun Kistinnah. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. BSE SMA Kelas XI.

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita. Anda telah mempelajari tentang alat-alat reproduksi pada laki-laki. Sekarang kita akan membahas mengenai sistem reproduksi pada wanita pada artikel Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita ini. Bagaimana dengan alat-alat reproduksi pada wanita? Pelajarilah uraian berikut dengan benar!

Alat Reproduksi Wanita 

Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang struktur alat reproduksi pada wanita, cobalah perhatikan Gambar 9.5! Gambar itu memperlihatkan organ-organ reproduksi wanita. Organ
reproduksi wanita di antaranya adalah sebagai berikut.

Organ Reproduksi Luar 

Organ reproduksi luar wanita yaitu vulva. Vulva banyak disusun oleh jaringan lemak. Daerah ini disebut Mons pubis (mons veneris). Di bagian bawah dari monspubis terdapat suatu lipatan yang berjumlah sepa-sang yang disebut dengan labium mayor (bibir besar). Pada bagian lebih dalam dari labium mayor terdapat pula lipatan yang kedua berjumlah sepasang yang disebut dengan labium minor (bibir kecil). Kedua lipatan ini berfungsi untuk melindungi vagina. Di bagian atas dari struktur labium ini terdapat klitoris, yang merupakan organ erektil pada wanita. Pada bagian ini terdapat klitoris yang banyak terdapat pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Saluran yang langsung berhubungan dengan vulva adalah uretra dan vagina.

Alat Reproduksi Dalam

Organ reproduksi dalam pada wanita terdiri atas bagian-bagian berikut.
Ovarium
Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rahim. Bentuk ovarium lonjong dengan panjang 2 - 2,5 cm, lebar 1 - 1,5 cm, tebal 0,5 - 1,5 cm dan berat 15 gram. Umumnya sel telur diproduksi setiap 28 hari. Sel telur yang dihasilkan oleh ovarium ini terbungkus dalam kantong yang disebut folikel. Sebelum memasuki masa usia subur, folikel dan sel telur terlihat seolah-olah mati. Seiring dengan bertambahnya usia maka akan
bertambah besar dan fungsional dengan dirangsang oleh hormon FSH (Folicle Stimulating Hormon) dan LH (Luteinizing Hormone) yang berasal dari kelenjar hipofise di otak. Folikel akan semakin besar dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang akan merangsang untuk menghentikan produksi hormon FSH dan LH. Hormon estrogen dan progesteron akan mempengaruhi sifat-sifat pada wanita untuk menjadi dewasa.

Saat pertengahan terjadinya menstruasi, folikel semakin bertambah besar dan akhirnya pecah untuk mengeluarkan sel telur yang ada di dalamnya, yang disebut ovulasi. Sebelum terjadinya kehamilan, hampir seluruh hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium dan sebagian kecil kelenjar adrenal. Setelah telur mengalami pematangan, selanjutnya akan disalurkan melewati oviduk. Oviduk ini merupakan saluran yang panjang menuju ke rahim. Oviduk disebut juga saluran tuba fallopi. Di dalam saluran inilah terjadi pembuahan antara sperma dan ovum. Di dalam sepanjang saluran tuba fallopi ini terdapat rambut-rambut getar atau cilia yang berfungsi untuk mendorong atau mempermudah jalannya zigot hasil pembuahan.

Uterus (rahim)
Uterus (rahim) merupakan suatu rongga pertemuan dari dua saluran tuba falopi bagian kiri dan kanan. Uterus berbentuk seperti buah pir. Bagian bawah dari uterus disebut serviks (leher rahim). Jaringan yang menyusun uterus berupa otot polos dan lapisan endometrium (dinding rahim) yang tersusun dari epitel dan menghasilkan
banyak lendir dan pembuluh darah. Ketika terjadi ovulasi, lapisan endometrium akan menebal, tetapi ketika menstruasi lapisan endometrium akan meluruh.

Fungsi uterus (rahim) ini adalah sebagai tempat menempelnya janin. Di sinilah janin akan tumbuh besar yang kemudian kehidupannya ditopang oleh plasenta. Plasenta akan mencukupi kebutuhan janin yang berupa O2
dan makanan yang diperoleh dari ibunya.

Vagina
Organ reproduksi wanita yang lain yaitu vagina. Organ ini merupakan suatu saluran tempat berlangsungnya proses kopulasi, yaitu pertemuan antara dua alat kelamin. Vagina juga merupakan jalan keluar bayi apabila
sudah siap dilahirkan. Vagina bermuara pada vulva. Vagina terdiri atas bagian-bagian berikut.
  1. Selaput lendir (membran mukosa). Selaput lendir merupakan bagian terluar dari vagina yang dapat mensekresikan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar bartholin.
  2. Jaringan otot. Vagina tersusun dari otot-otot polos yang dapat berkontraksi untuk memperlebar saluran dan uterus serta mengembalikan ke bentuk semula. Ini sangat penting dalam proses persalinan.
  3. Jaringan ikat. Jaringan otot dan ikat ini juga sangat berperan dalam melebarkan uterus ketika janin akan dilahirkan. Pada saat janin sudah dilahirkan maka kedua jaringan ini akan mengembalikan uterus ke bentuk semula.

Pembentukan Sel Telur (Ovum)

Proses pembentukan sel telur disebut oogenesis, proses ini berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Sel telur berasal dari sel induk telur yang disebut oogonium. Dalam oogonium, terkandung kromoson sebanyak 23 pasang. Sel-sel oogonium ini bersifat diploid. Di dalam ovarium ini, sel-sel oogonium membelah secara mitosis.

Pada proses oogenesis ini, oogonia akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer masih memiliki kromosom yang sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan kutub I, kemudian oosit sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara mitosis membentuk ootid dan badan kutub II. Selanjutnya ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang dihasilkan dari proses ini hanya berjumlah satu. Agar bisa mengetahui dengan jelas proses tersebut, perhatikan Gambar 9.6!

Proses oogensis ini diatur oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dasar otak. Fungsi hormon FSH adalah:
  • mengatur proses pertumbuhan sel telur;
  • menghasilkan hormon estrogen, hormon estrogen pada kadar tertentu dapat menghambat produksi hormon FSH;
  • mempengaruhi sel-sel folikel yang berfungsi untuk memberi nutrien pada sel telur.

Ovulasi

Bagaimana proses ovulasi terjadi? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian proses ovulasi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur. Proses ovulasi dipengaruhi oleh hormon, yaitu LH dan FSH. Kedua hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dalam otak. Pada saat inilah seorang wanita dikatakan mengalami masa subur. Masa subur bagi seorang wanita tidak berlangsung setiap hari. Satu siklus menstruasi (haid) akan dimulai pada hari pertama setelah hari terakhir masa haid sebelumnya dan berakhir pada hari pertama masa haid berikutnya. Mulai pada hari pertama siklus ini sel telur bersama folikelnya akan mengalami pematangan. Lalu pada sekitar 13 - 15 hari sebelum hari
pertama haid akan terjadi ovulasi.

Setelah sel telur masak, selanjutnya akan dikeluarkan dari ovarium. Dalam proses ini, sel telur berada di dalam folikel. Folikel dan dinding ovari robek, akhirnya sel telur yang sudah matang akan keluar dan masuk ke dalam oviduk (tuba falopi) melalui infundibulum, yaitu bagian yang berbentuk seperti jari-jari. Telur yang telah dewasa ini akan masuk ke dalam saluran telur (tuba falopi) yang akan menghanyutkannya ke dalam rahim dengan cairan khusus. Sel telur dewasa ini baru akan dapat dibuahi dalam tempo 24 jam setelah dilepaskan oleh indung telur (ovarium) yaitu pada saat dalam perjalanan menuju rahim Setelah sel telur dilepaskan, maka sel folikel menjadi kosong. Sel ini kemudian akan berubah menjadi korpus luteum. Pembentukan korpus luteum ini didikung oleh LH. Terbentuknya korpus luteum akan memicu terbentuknya hormon estrogen dan progesteron.

Proses Terjadinya Menstruasi

Setiap bulan, seorang wanita normal yang sudah memasuki masa akil balig atau dewasa akan mengalami menstruasi. Pelajar wanita SMA kelas XI seperti Anda sebagian besar umumnya sudah mengalami peristiwa ini, sehingga Anda dapat menceritakan dan menjelaskan menstruasi sesuai pengalaman Anda. Menstruasi terjadi karena sel telur yang dilepaskan folikel tidak dapat dibuahi oleh sel sperma. Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya, bahwa setelah pelepasan sel telur, maka folikel akan kosong, selanjutnya akan membentuk korpus luteum yang berwarna kuning. Strukturnya dapat Anda perhatikan Gambar 9.6!

Korpus luteum ini akan memacu terbentuknya hormon progesteron. Hormon ini akan menyebabkan terjadinya penebalan dinding rahim atau endometrium, tetapi hormon ini akan mengalami penurunan jumlah, kemudian korpus luteum akan berdegenerasi, yang diikuti peluruhan yang disebut dengan peristiwa menstruasi. Akibatnya, terjadi pendarahan yang disebut dengan peristiwa menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa luruhnya sel telur yang tidak dibuahi yang sudah menjadi mati bersama-sama dengan selaput lendir
dinding rahim yang merupakan lapisan yang kaya pembuluh darah. Masa menstruasi berlangsung selama
2 - 7 hari. Setelah itu siklus yang baru akan dimulai. Diawali dengan pulihnya kembali dinding endometrium, selanjutnya FSH mulai dihasilkan lagi dan mempengaruhi pembentukan sel telur kembali. Kejadian seperti ini akan terjadi berulang-ulang, lalu berhenti untuk sementara waktu pada saat terjadinya kehamilan, lalu akan terjadi lagi setelah kelahiran.

Mengapa seorang wanita yang sudah menopouse (tidak mengalami haid lagi) tidak dapat menghasilkan sel telur? Hal ini terjadi karena semua oosit primer yang terbentuk akan mengalami deradasi. Usia menopouse berkisar antara 45-50 tahun ke atas. Pada saat itu banyak perubahan yang dialami oleh seorang wanita. Berbagai gejolak terjadi, antara lain adalah mudah, murah, mudah tersinggung, cemas, cepat
letih, dan sulit bernapas. Pada satu di antara delapan wanita, gejala ini akan terjadi cukup parah sehingga perlu pengobatan secara medis. 

Pada saat seorang wanita mengalami menopouse dikatakan in-dung telurnya mengalami masa pensiun secara gen dan progesteron pun juga akan berhenti. Akibatnya akan terjadi beberapa hal pada wanita, antara
lain dapat mengalami kecenderungan tulang keropos (osteoporosis). Selain itu, peluang untuk mendapat serangan jantung lebih besar. Berdasarkan hal ini berarti dapat kita ketahui bahwa indung telur tidak hanya sekedar pabrik penghasil sel-sel telur saja, tetapi lebih dari itu merupakan satu organ tubuh yang penting, walaupun seorang wanita dapat hidup namun tidak normal tanpa memiliki indung telur ini.

Fertilisasi

Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Bagaimana proses terjadinya fertilisasi? Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.

Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer
agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan
membuahi sel telur. Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan. Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding rahim.

Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta. Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan terserap oleh tubuh. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel telur.
Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma
masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal. Akhirnya, terjadilah pembuahan itu. 

Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23
pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin. Di dalam 46
kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia. Untuk mengetahui lebih jelas tentang proses fertilisasi, cermatilah Gambar 9.9!

Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan
langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan
dan seterusnya. Pembelahan itu berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim. Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan. Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya, karena janin tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya. 

Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi blastula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya di rahim zigot yang aktif membelah akan
mengebor lapisan lendir rahim dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses pengeboran ini dapat terjadi selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim.
Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi. Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim.
Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan progesteron mengatur
agar menstruasi tidak terjadi. Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan
gastrula, kemudian menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim. Proses perkembangan embrio dapat Anda lihat pada Gambar 9.10!

Dari Gambar 9.10 terlihat fase yang terjadi meliputi fase morula, blastula, gastrula, dan embrio. Coba ingat
kembali pelajaran yang lalu di SMP, macam-macam fase-fase tersebut! Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim merupakan masa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat
berakibat fatal. Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut. Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding rahim, janin tersebut selanjutnya akan
dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan dinding rahim.

Kehamilan

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setelah terbentuknya zigot, maka zigot akan membelah terus untuk membentuk embrio yang kemudian tertanam di dalam rahim. Sewaktu berada di dalam rahim, embrio ini juga selalu membelah dan mengalami perkembangan untuk membentuk janin (fetus). Tingkat perkembang-an tersebut dapat dilihat pada uruturutan Gambar 9.11!

Jika Anda perhatikan akan terlihat sebenarnya pada tahap awal, bentuk embrio manusia tidak jauh berbeda dari bentuk embrio hewan vertebrata lain, yaitu mirip kecebong yang memiliki panjangnya 5 mm. Tahap blastulasi terjadi pada minggu pertama setelah fertilisasi. Pada saat ini embrio masih sangat kecil. Walaupun dalam kurun waktu itu ia telah terdiri atas ratusan sel-sel kecil yang berkumpul membentuk bola kecil yang berukuran hampir sama dengan kepala jarum pentul.

Pada proses pembentukan blastula, sel-sel membelah dengan cepat dan terjadi migrasi sel di dalam embrio, yang membentuk dua bagian utama, yaitu embrio yang nantinya berkembang menjadi janin dan membran ekstra embrio yang nantinya membentuk plasenta, amnion, dan tali pusar. Ketiga bagian ini berfungsi untuk menunjang kehidupan janin, antara lain:
  1. untuk memberikan nutrisi,
  2. pertukaran gas, dan
  3. menahan goncangan.

Air Susu Ibu/Asi

Air susu ibu dihasilkan oleh kelenjar susu pada payudara seorang wanita yang dapat memproduksi, biasanya dihasilkan setelah kehamilan tua atau setelah melahirkan. 

Struktur dan Fisiologi Payudara

Semua mamalia memiliki kelenjar mammae. Payudara manusia berbentuk kerucut, dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga keenam atau ketujuh. Payudara mempuyai jaringan kelenjar, duktus, jaringan buluh limfe. Jaringan kelenjarnya terdiri atas 15-25 lobus, masing-masing bermuara ke dalam duktus ekskretorius tersendiri yang berakhir di puting susu. Tiap duktus melebar ketika memasuki basis puting susu untuk membentuk sinus susu. Sinus ini berfungsi sebagai reservoir susu selama masa menyusui. Tiap lobus dibagi lagi menjadi 50-75 lobulus yang bermuara ke dalam suatu duktus yang mengalirkan isinya ke dalam duktus ekskretorius lobus itu. 

Puting susu dan areola mengandung otot polos yang berfungsi menyempitkan areola dan menekan puting susu. Kontraksi otot polos membuat puting susu tegak dan keras, dengan demikian akan mempermudah pengosongan sinus susu. Kulit puting susu dan areola berpigmen banyak dan tidak berambut, tetapi kadang-kadang ditemui pada areola mengandung folikel rambut.

Perubahan fisiologis pada payudara disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
1) Pertumbuhan dan proses penuaan.
2) Daur haid.
3) Kehamilan

Pada masa kehamilan, payudara wanita menjadi lebih penuh dan keras. Areola lebih gelap dan puting susu menegak ketika membesar. Ketika memasuki trisemester ketiga akan timbul kresi kekuning-kuningan yang disebut kolostrum. Setelah lahirnya anak, jika ibu tersebut menyusui dalam 24 jam, sekresi kolostrum berhenti dan mulai timbul sekresi air susu ibu (ASI). Selama menyusui, payudara membesar.

Manfaat Air Susu Ibu (ASI)

Pada proses kehamilan yang normal, setelah janin berusia 9 bulan 10 hari, akan dilahirkan. Setelah lahir, bayi akan memasuki masa pertumbuhan pasca kelahiran. 

Air susu ibu (ASI) mempunyai peranan yang penting bagi seorang bayi, yaitu untuk menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi. Ketika seorang bayi berusia di bawah 4 bulan, mereka belum diberikan makanan tambahan, karena pencernaannya masih halus sekali sehingga bayi hanya memerlukan makanan khusus yang berbentuk cair,
yaitu susu.

Sumber
Endang Sri Lestari & Idun Kistinnah. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. BSE SMA Kelas XI.

Pelajaran Biologi: Kelainan pada Organ Reproduksi

Pelajaran Biologi: Kelainan pada Organ Reproduksi. Kelainan organ reproduksi biasanya menyebabkan ketidakmampuan hamil/infertilitas. Sekitar 10% dari pasangan hasil perkawinan mempunyai problem ini. Hampir 30% infertilitas ini disebabkan faktor pria.

Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut.

1. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit terjadi.

2. Mandul (Infertilitas)
Mandul dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Mandul berarti seorang laki-laki atau wanita tidak dapat memproduksi sel-sel sperma maupun ovum. Faktor paling besar dipengaruhi oleh gangguan hormon reproduksi.

3. Impotensi
Kelainan ini dialami oleh laki-laki, yaitu suatu keadaan penis yang tidak dapat melakukan ereksi (tegang), sehingga sulit untuk melakukan kopulasi (fertilisasi). Biasanya impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu terhambatnya fungsi hormon reproduksi, bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional seseorang.

4. Kanker Cerviks (Mulut Rahim)
Gangguan ini dialami oleh wanita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri dan biasanya menyerang seorang wanita usia 45 ke atas. Pada mereka persentase terbesar penyakit kanker adalah kanker cerviks

5. Kanker Payudara
Penyakit ini juga rentan menyerang wanita. Seorang wanita yang tidak pernah menyusui besar kemungkinan dapat menderita penyakit ini.

6. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, atau luka mikroskopis.

7. Herpes simplex
Penyakit ini disebabkan karena virus herpes simplex tipe II yang menyerang kulit di daerah alat reproduksi luar. Gejala penyakit ini adalah gatalgatal, kemerahan di kulit, pedih dan timbul beberapa lepuh kecil, yang kemudian menjadi keruh dan pecah.

8. Endometriosis
Endometriosis merupakan kelainan, antara lain yaitu terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim. Gejalanya ketika menstruasi terasa nyeri. Rasa nyeri ini disebabkan pengelupasan jaringan endometriosis.


Sumber
Endang Sri Lestari & Idun Kistinnah. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. BSE SMA Kelas XI.

Bab Sistem Reproduksi Manusia: Biologi SMA Kelas 11

Bab Sistem Reproduksi Manusia: Biologi SMA Kelas 11. Pada bab ini Anda akan mempelajari tentang sistem reproduksi pada manusia. Dengan mempelajari materi pada bab ini diharapkan Anda mampu mengerti
dan memahami tentang struktur, fungsi, dan proses yang terjadi pada sistem reproduksi. Selain itu, diharapkan Anda dapat mengetahui kelainan yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia sehingga dapat mencegah agar tidak mengalami gangguan itu.

Ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah di usia dewasa, setelah terjadinya perkawinan biasanya akan menghasilkan anak. Dengan demikian, ada usaha memperbanyak diri atau keturunan dari mereka. Peristiwa tersebut merupakan bentuk reproduksi pada manusia. Dari suatu pernikahan, setiap pasangan tentu ingin mendapatkan keturunan (anak). Dengan memiliki keturunan, maka orang tua, yaitu ayah dan ibu dapat mewujudkan harapan-harapannya. Selain itu, tujuan yang lebih penting adalah dapat melestarikan jenisnya.
Bagaimana urut-urutan yang terjadi dalam proses reproduksi? Untuk mengetahuinya, pelajarilah materi berikut ini dengan baik!

Sistem Reproduksi Manusia

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita
Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita. Anda telah mempelajari tentang alat-alat reproduksi pada laki-laki. Sekarang kita akan membahas mengenai sistem reproduksi pada wanita pada artikel Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita ini. Bagaimana dengan alat-alat reproduksi pada wanita? Pelajarilah uraian berikut dengan benar! Alat Reproduksi Wanita Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang struktur alat reproduksi pada wanita, cobalah perhatikan Gambar 9.5! Gambar itu memperlihatkan...READ MORE

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Laki-Laki
Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Laki-Laki. Pada materi biologi sma kali ini kita akan coba mempelajari tentang sistem reproduksi pada laki-laki. Manusia berkembang biak dengan cara kawin atau seksual. Dalam proses itu diperlukan alat-alat reproduksi, baik alat reproduksi wanita maupun laki-laki. Bagaimana cara kerja masing-masing bagian-bagian organ reproduksi itu? Pelajarilah materi berikut dengan baik! Alat Reproduksi Laki-Laki Alat reproduksi pada laki-laki dibagi menjadi dua macam yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi...READ MORE
Pelajaran Biologi: Kelainan pada Organ Reproduksi
Pelajaran Biologi: Kelainan pada Organ Reproduksi. Kelainan organ reproduksi biasanya menyebabkan ketidakmampuan hamil/infertilitas. Sekitar 10% dari pasangan hasil perkawinan mempunyai problem ini. Hampir 30% infertilitas ini disebabkan faktor pria. Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut.1. Penyempitan Saluran Telur/OvidukKelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit...READ MORE

Rangkuman Materi

  1. Alat reproduksi manusia terdiri atas alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
  2. Alat reproduksi laki-laki terdiri atas testis, epididimis, vasdeferens, ductus ejakularis, dan penis.
  3. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan dipengaruhi oleh FSH, LH, dan testosteron.
  4. Pembentukan FSH dan LH dikendalikan oleh hormon gonadotropin.
  5. Alat reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, oviduk, rahim, vagina, dan vulva.
  6. Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan dipengaruhi oleh FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipostasis.
  7. Pada saatnya, ovum yang matang akan dilepaskan dari ovarium, yang disebut dengan proses ovulasi dan proses ini akan dipengaruhi oleh LH dan FSH.

Sumber
Endang Sri Lestari & Idun Kistinnah. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. BSE SMA Kelas XI.

Koleksi Kumpulan Contoh Teks Wawancara Terbaru

Koleksi Kumpulan Contoh Teks Wawancara Terbaru. Memiliki banyak referensi naskah sama halnya dengan memiliki sebuah perpustakaan. Semakin banyak referensi yang kita miliki akan semakin bervariasi pula sumber bacaan kita. Hal itulah yang menyebabkan pentingnya menggali kumpulan dan juga koleksi dari berbagai informasi yang kita butuhkan. Dalam kaitanya dengan hal itu kali ini untuk materi pelajaran bahasa Indonesia kita akan melengkapi koleksi dan kumpulan contoh untuk teks wawancara khususnya teks wawancara terbaru.

Pentingnya Teks Wawancara Terbaru

Meski diawal sudah dijelaskan bahwa memiliki referensi dalam bentuk koleksi dan kumpulan suatu naskah merupakan hal yang penting akan tetapi kita juga harus selalu memiliki pembaharuan atas koleksi dan kumpulan yang ada. Hal ini untuk melengkapi sekaligus memperbarui informasi yang berhubungan dengan koleksi dan kumpulan informasi yang kita miliki.

Untuk itulah, bagi rekan yang telah memiliki berbagai contoh teks wawancara ada baiknya tetap melihat koleksi dan kumpulan terbaru teks wawancara untuk menambah dan melengkapi teks wawancara yang sudah ada dengan yang lebih baru.

Kumpulan Contoh Teks Wawancara

Secara sinngkat dapat dikatakan bahwa teks wawancara adalah rekaman tanya jawab yang diadakan antara dua orang atau lebih tentang sebuah tertentu. Untuk contoh teks wawancara ini biasanya banyak yang melihat dari sumber online seperti pada blog Kumpulan Tugas Sekolah ini dan ada juga yang melihat skrip cetak dari perpustakaan. Kumpulan contoh teks wawancara biasanya sengaja disusun untuk memberikan kemudahan untuk mempelajari materi tentang wawancara agar dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Untuk kumpulan contoh teks wawancara ini, mungkin beberapa dari rekan sudah memilikinya, namun tetap saja rekan harus melakukan update dan membaca informasi lain tentang contoh teks ini. Jadi, kumpulan contoh teks wawancara sangatlah penting untuk memahami topik tentang wawancara dan latihan melakukan wawancara dalam kehidupan.

Koleksi contoh Teks Wawancara

Rekan yang sudah memiliki kumpulan contoh teks wawancara mungkin dapat melewatkan koleksi berikut tetapi bagi yang belum memiliki koleksi contohnya sebaiknya melihat koleksi contoh teks wawancara yang dishare disini. Bagi yang telah memiliki ada baiknya juga melihat apakah ada contoh teks yang belum dimiliki. Berikut ini koleksi contoh teks wawancara yang ada di database kami.
  1. Teks wawancara dengan tema remaja
  2. Teks wawancara dengan tema populer
  3. Teks wawancara dengan tema kesehatan
  4. Teks wawancara dengan tema pendidikan
  5. Teks wawancara dengan tema teknologi komunikasi
Dengan mempelajari contoh-contoh dari materi wawancara kali ini diharapkan ada penambahan kemampuan kita dalam memahami dan mengaplikasikan sebuah wawancara yang baik. Koleksi serta kumpulan contoh diatas tidak akan berguna jika tidak dipelajari dan dipahami dengan sungguh-sunggu, semoga dengan bertambahnya referensi kita mengenai tugas bahasa kali ini kita dapat  meningkatkan pengetahuan kita tentang pembahasan materi kali ini. Tetap belajar dan sampai ketemu di pembahasan lainnya.

Bahasa Indonesia: 5 Cerpen Terbaru Tentang Sahabat

Bahasa Indonesia: 5 Cerpen Terbaru Tentang Sahabat. Untuk tugas bahasa Indonesia kali ini kita membahas 5 cerpen terbaru tentang sahabat. 5 cerpen terbaru ini dipilih selain karena bahanya yang sederhana juga karena penulisnya merupakan siswa pelajar jadi dapat dikatakan cerpen sahabat kali ini adalah hasil pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Simak 5 cerpen sahabat tersebut untuk belajar bahasa Indonesia dibawah ini.


Cari Koleksi

5 Cerpen Terbaru Tentang Sahabat

Dibawah ini untuk tugas Bahasa Indonesia mengenai beberapa contoh cerpen terbaru tentang sahabat. Berikut judul cerpennya dulu, secepatnya akan saya update langsung contoh cerpennya agar dapat digunakan dan didownload.
  1. Semangat roti isi keju
  2. Petikan terakhir senarcinta rafa
  3. Sahabat terbaik
  4. Hancurnya sebuah harapan
  5. Persahabatan yang rapuh
Beberapa cerpen yang saya pilih untuk melengkapi bahan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, jika karya tersebut kurang memenuhi kaidah penulisan cerpen atau lain-lainnya semoga dapat menambah ilmu dan pengalaman bagi rekan pelajar semua.

Masih banyak lagi cerpen persahabatan yang akan Tugas Sekolah bagikan disini, namun untuk sementara ini 5 cerpen terbaru diatas sepertinya sudah lebih dari cukup untuk referensi kita belajar. Untuk mendapatkan update terbaru silahkan berkunjung kembali ke blog tercinta ini.

Tips Memilih Perguruan Tinggi

Kuliah pada sembarang tempat tanpa mempertimbangkan apapun? Sebaiknya anda berfikir lagi untuk melanjutkannya. Memilih perguruan tinggi merupakan hal yang sangat penting yang akan menentukan masa depan kita, jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukan survey dan mempelajari perguruan tinggi yang akan kita pilih. Berikut akan saya paparkan mengenai beberapa pertimbangan penting yang harus anda lakukan sebelum memutuskan untuk memilih perguruan tinggi tertentu.

Ilustrasi Keadaan Mahasiswa
Ilustrasi Mahasiswa
Sumber: ridwansyahyusufachmad

Pentingnya memilih perguruan tinggi

Kenapa kita harus repot-repot memilih perguruan tinggi, bukankah kuliah dimanapun itu merupakan hal baik untuk mengembangkan ilmu? Nah, pertanyaan tersebut akan menjadi tolak ukur penelusuran kita mengenai alasan pentingnya memilih perguruan tinggi. Anda tentunya tidak mau bukan, menjadi seorang sarjana yang gagal dan cuma menjadi beban pemerintah? Berikut dua alasan yang harus diperhatikan.

Alasan akademis

Tidak semua perguruan tinggi memiliki kualifikasi akademis yang sesuai dengan kebutuhan kita dimasa yang akan datang. Memang tidak dipungkiri, setiap perguruan tinggi selalu melakukan perbaikan dan inovasi namun tidak semua sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk alasan akademis ini kita dapat mempertimbangkan akreditasi perguruan tinggi tersebut, selain itu ada beberapa hal lain yang harus kita pertimbangkan yaitu:

  1. Profil pengajar. Asal perguruan tinggi pengajar, gelar, pengalaman.
  2. Kurikulum. Jenis kurikulum yang dipakai
  3. Media Belajar. Perpustakaan dan media online

Alasan non akademis

Banyak rekan mahasiswa yang terpaksa harus drop out atau mengundurkan diri dari sebuah perguruan tinggi hanya karena alasan yang sepele yaitu mereka tidak betah dengan peraturan dan lingkungan suasana kampus. Untuk alasan itulah saya sangat menyarankan kepada kalian yang merasa memiliki sensitifitas lebih tinggi terhadap keadaan lingkungan dan peraturan untuk benar-benar mempertimbangkan hal ini. Sebagai contoh seseorang yang cenderung suka terhadap seni akan merasa kurang nyaman jika kuliah di perguruan tinggi yang kurang mementingkan kesenian.

Beberapa pertimbangan saat memilih perguruan tinggi

Dari beberapa alasan yang telah saya kemukakan diatas ada beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum kita memilih perguruan tinggi yaitu sebagai berikut:

Profil perguruan tinggi

Amatilah bagaimana profil perguruan tinggi yang akan anda pilih; popularistasnya didalam masyarakat, dalam dunia usaha dan lain-lain yang berkaitan dengan citra dan nama baik kampus.

Sarana dan prasarana perguruan tinggi

Pelajari dengan seksama mengenai sarana dan prasarana yang disediakan oleh kampus, apakah sudah memenuhi standar yang anda butuhkan nanti saat belajar disana. Semakin banyak dan baik sarana dan prasarana ini akan semakin mudah kita mengoptimalkan ilmu kita disana.

Prosentase keberhasilan lulusan

Perguruan tinggi yang bagus bukanlah perguruan tinggi yang memiliki nama baik atau fasilitas yang super mewah tetapi perguruan tinggi yang mampu menghasilkan lulusan yang berhasil dalam dunia kerja. Dalam hal ini anda harus melakukan survei tentang alumni lulusan perguruan tinggi tersebut, berapa yang berhasil dan berapa yang tidak.

Hubungan perguruan tinggi dengan dunia luar

Perhatikan pula hubungan perguruan tinggi yang akan anda pilih dengan dunia luar. Hubungan ini dapat meliputi hubungan perguruan tinggi dengan dunia usaha, hubungan perguruan tinggi dengan instansi pemerintahan, hubungan perguruan tinggi dengan masyarakat umum, hubungan perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lain, hubungan perguruan tinggi dengan lembaga luar negeri dan lainnya. Hal ini perlu dilakukan mengingat seorang lulusan terkadang tidak hanya dilihat dari kemampuan yang dimiliki melainkan juga dari perguruan tinggi tempatnya berasal. Semakin luas hubungan perguruan tinggi tersebut akan semakin memudahkan lulusannya dalam meniti kariri disunia usaha dan industri.

Susahnya Mencari Pekerjaan
Ilustrasi Pencari Kerja
Sumber: denblangkon.blogspot
Masih ada hal lain yang harus dipertimbangkan sebelum memilih perguruan tinggi tetapi setidaknya beberapa hal diatas merupakan hal yang jangan sampai dilewatkan saat kita akan memilih perguruan tinggi. Jangan sampai kita asal masuk perguruan tinggi lalu keluar ditengah jalan, apalagi lulus dan menjadi sarjana yang tidak berguna.

Note:
Edu Site
Gov Site
 

Most Reading