Pages

Showing posts with label Sosiologi Kelas X. Show all posts
Showing posts with label Sosiologi Kelas X. Show all posts

Pengertian Nilai dan Nilai Sosial

Friday, November 15, 2013

1. Pengertian nilai

Sebagai mahluk sosial manusia senantiasa melakukan interaksi. Pola interaksi manusia di setiap masyarakat berbeda sesuai dengan nilai dan norma yang mereka anut. Nilai dan norma menjadi tuntunan bagi setiap manusia dalam melakukan interaksi. Apakah yang dimaksud dengan nilai itu ?

http://www.sibarasok.com/2013/11/pengertian-nilai-dan-nilai-sosial.html
Pengertian nilai berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia: Nilai adalah, taksiran, sifat-sifat (hal-hal) penting yang dianggap penting atau yang berguna bagi kemanusiaan yang dapat mendorong manusia mancapai tujuannya. 
(KBBI, Edisi ke-2 hal 690)

Menurut Robert M.Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang dinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi prilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.

Dalam kenyataan sehari-hari, sangat sulit untuk mengetahui secara pasti nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang atau masyarakat. Dalam pengertian sosiologis nilai difahami adalah ukuran yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai tuntunan pola perilaku setiap manusia di masyarakat. Nilai diyakini sebagai sesuatu yang dianggap benar dan baik, dan nilai juga menjadi batasan pembeda antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan salah atau yang pantas dan tidak pantas.

Notonegoro, membagi nilai dalam 3 bagian yaitu:

a. Nilai material
Adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

b. Nilai vital
Adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas atau kegiatan.

c. Nilai kerohanian
Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia, seperti:

a). Nilai kebenaran, yaitu bersumber pada akal manusia (cipta)
b). Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur perasaan (estetika)
c). Nilai moral, yaitu bersumber pada unsur kehendak (karsa)
d). Nilai keagamaan, yaitu bersumber pada ketuhanan.

Setiap manusia akan memiliki nilai sendiri-sendiri yang dianut dan diyakini berdasarkan perasaannya sendiri yang bersifat subjektif. Nilai ini dinamakan sebagai nilai individual. Sedangkan nilai-nilai yang dianut oleh manusia secara masal di masyarakat yang didasarkan pada pandangan dan ukuran orang banyak, dinamakan dengan nilai sosial.

Pengertian nilai sangat abstrak dan berbeda–beda berdasarkan pada objek kajiannya. Dalam sosiologi maka nilai yang akan dikaji adalah nilai sosial.

2. Pengertian nilai sosial

Segala sesuatu dalam kehidupan ini memiliki nilai, demikian juga di masyarakat terdapat nilai. Nilai yang dimiliki oleh masyarakat disebut dengan nilai sosial. Setiap masyarakat memiliki nilai sosial sebagai ciri identitas masyarakat tersebut. Nilai tersebut dianut, diyakini kebenarannya serta dijunjung tinggi keberadaannya. Dalam pandangan sosiologi, nilai dianggap sebagai bagian dari sistem sosial masyarakat.

Beberapa tokoh sosiologi mendefinisikan nilai sosial sebagai berikut:

a. Kimball Young
Nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang dianggap benar dan yang penting.

b. Woods
Nilai Sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian nilai tidak ada batasannya karena nilai itu sendiri bersifat abstrak dan hanya bisa difahami oleh orang atau masyarakat yang menganut dan mengamalkan nilai sosial. Namun demikian, dari dua pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai sosial adalah Penghargaan yang diberikan masyarakat kepada sesuatu yang dianggap benar, baik luhur dan penting yang berguna secara nyata bagi menjaga kelangsungan hidup masyarakat.

Agar dapat memudahkan kita memahami tentang nilai sosial, maka dibawah terdapat ciri-ciri yang menunjuk pada pengertian nilai sosial. Nilai sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.
b. Nilai berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi melalui berbagai macam proses sosial, seperti interaksi, difusi, akulturasi dan kontak sosial.
c. Nilai memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap orang perorangan dan masyarakat.
d. Nilai melibatkan emosi dan perasaan.

Nilai sosial merupakan gambaran dan ciri masyarakat tersebut, karena nilai itu adalah data yang diambil dari pengalaman masyarakat sepanjang sejarah masyarakat tersebut. Sebagai contoh nilai gotong royong dan nilai musyawarah yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Nilai gotong royong dan nilai musyawarah itu menjadi identitas bangsa Indonesia.

Masyarakat Indonesia sangat menghargai nilai gotong royong dan nilai musyawarah ini, setiap anggota masyarakat mentaati dan menjaga agar nilai-nilai tersebut tidak hilang. Penghargaan yang mereka berikan terhadap nilai itulah yang disebut dengan nilai sosial.

Penghargaan suatu masyarakat terhadap sesuatu nilai tidak akan sama. Tergantung kepada fungsi nilai yang dapat diberikan kepada masyarakat dan kegunaan nilai yang akan dirasakan oleh masyarakat.

Perbedaan penghargaan ini terjadi karena sumber nilai di masyarakat berbeda-beda. Nilai sosial bersumber dari kebudayaan masyarakat itu sendiri. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa nilai menjadi ciri dan identitas masyarakat. Nilai sosial berasal dari masyarakat itu sendiri sebagaimana masyarakat meyakini fungsi dan peranan nilai tersebut bagi masyarakatnya. Sumber nilai ini dinamakan sebagai sumber ekstrinsik.

Selain sumber ekstrinsik terdapat sumber intrinsik yaitu sumber nilai yang berasal dari harkat dan martabat manusia itu sendiri. Dalam diri manusia sebagai mahluk individu terdapat nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dan dihargai oleh manusia lainnya. Sumber instrinsik ini berdasarkan pada hak-hak azazi manusia yang diberikan oleh Tuhan YME serta mendapat jaminan oleh negara. Sebagai contoh, Perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari kolonialisme. Nilai perjuangan berasal dari harkat dan martabat bangsa Indonesia untuk mengambil kembali hak-hak asasi yang dirampas oleh bangsa penjajah.

Demikianlah Materi Pengertian Nilai dan Nilai Sosial, semoga bermanfaat.

Rangkuman Pengertian Ilmu Sosiologi

Rangkuman Pengertian Ilmu Sosiologi - Setelah mempelajari Ilmu Sosiologi secara umum tentu agak sulit untuk mengingatnya secara keseluruhan, berikut rangkuman nya :

1. Sebuah keluarga adalah contoh interaksi sosial yang paling kecil. Struktur sosial di kelurga terdiri atas bapak, ibu, anak dan anggota keluarga lainnya yang terikat oleh keturunan. Di keluarga terjadi interaksi dan komunikasi antar sesama anggota keluarga. Tujuan dari pada dilakukan interaksi adalah untuk mempertahankan nilai-nilai yang ada dalam keluarga juga tentunya untuk mempertahankan keluarga itu sendiri. Sama halnya di masyarakat, sebagai sebuah struktur sosial dan sebagai sebuah sistem masyarakat terdiri atas berbagai unsur di mana setiap unsurnya itu melakukan interaksi.

http://www.sibarasok.com/2013/11/rangkuman-pengertian-ilmu-sosiologi.html
2. Masyarakat adalah objek kajian sosiologi. Sosiologi mempelajari hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok yang ada di masyarakat. Setiap masyarakat memiliki pola interaksi yang berbeda-beda. Bahkan yang lebih menarik lagi setiap masyara-kat memiliki identitas diri yang dijungjung dan dipertahankan.

3. Sosiologi adalah ilmu yang khusus mengkaji masyarakat. Para sosiolog berperan memberikan gambaran realitas sosial yang dikaji secara ilmiah dengan metode-metode tertentu guna mendapatkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu akan dimanfaatkan untuk membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat

4. Secara ringkas konsep-konsep dasar sosiologi yang di masyarakat ialah:
a. Perubahan sosial
b. Ketertiban dan pengendalian sosial
c. Sosialisasi
d. Organisasi sosial
e. Mobilitas sosial
f. Masalah-masalah sosial.

5. Abad 20 sosiologi berkembang pesat di Amerika Serikat. Pada masa ini di Amerika Serikat tumbuh kota-kota besar, industri industri besar dan gelombang migrasi besar-besaran. Akibat dari pertumbuhan perkotaan ini menimbulkan gejolak dan perubahan sosial yang besar dan kompleks. Kondisi demikian menjadi kajian para ahli sosiologi untuk menemukan pendekatan baru, sehingga melahirkan sosiologi modern.

6. Istilah sosiologi banyak dibicarakan oleh para pemerhati sebagai bidang pengamatan yang baru sejak sekitar tahun 1830-1854. Auguste Comte (1798-1857) adalah seorang filsuf Perancis per-tama yang menggunakan istilah “Sosiologi” untuk menyebut ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Comte memberi nama itu pada tahun 1839 dan diterbitkan dalam bukunya, Cours de la Philosovie Positive yang terkenal pada tahun 1942.

7. Orientasi masalah sosilogi adalah tinjauan masalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Masyarakat sebagai sebuah sistem kehidupan yang kompleks memiliki masalah– masalah yang kompleks pula

8. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure-science) yaitu merupakan pencarian ilmu pengetahuan bukan pada praktis penggunaanya. Sosiologi juga merupakan ilmu terapan ( aplied-Science)

9. Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya yang digunakan dalam karya ilmiah. Seangkan Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode yang digunakan. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metodologi penelitian dan ilmu tentang alat untuk penelitian.

Glosarium

Kontak Sosial : Proses yang terjadi antar manusia dengan bersentuhan baik secara fisik atau verbal

Sosiolog : Suatu ilmu pengetahuan apabila sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah.

Sciences : Pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan cara berfikir ilmiah berfikir ilmiah merupakan kegiatan berfikir yang memenuhi persyaratan tertentu.

Empiris : Berdasarkan observasi terhadap kenyataan dan tidak berdasarkan praduga.

Kumulatif : Teori-teori yang disusun berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas serta memperkuat teori-teori yang sudah lama.

Nonetis : Tidak mempersoalkan baik dan buruk, tetapi untuk memperjelas kajian/masalah secara lebih dalam, mengabaikan nilai yang dimiliki oleh data tersebut, baik atau buruknya, pantas atau tidaknya.

Studi Kepustakaan : Survei atas semua penelitian yang telah dilakukan mengenai masalah yang akan diteliti.

Hipotesis : Yaitu mengembangkan lebih lebih dari satu masalah yang akan diteliti Metode penelitian

kuantitatif : Merupakan metode yang menggunakan bahan keterangan dengan menggunakan angka-angka sehingga gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, tabel, indeks dan formula yang semuanya menggunakan ilmu pasti.

Sociometry : Merupakan kumpulan konsep dan metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan antar manusia dalam masyarakat secara kuantatif

Library Research : Suatu cara memperoleh data dengan mempelajari buku buku di perpustakaan yang merupakan hasil dari para peneliti terdahulu.

Keluarga : Merupakan kesatuan sosial yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan darah, terdiri atas suami, istri dan anakanak.

Masyarakat : Sekelompok manusia yang permanen melakukan interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.

Komunitas : Satuan sosial yang didasari oleh lokalitas, mempunyai ikatan solidaritas yang kuat antar anggotanya sebagai akibat kesamaan tempat tinggal, memiliki perasaan membutuhkan satu sama lain, serta keyakinan tanah dimana tempat mereka tinggal memberikan kehidupan kepada mereka

Asosiasi : Suatu kehidupan bersama antar individu dalam suatu ikatan.
Small Group : kelompok yang terdiri sekurang-kurangnya dua orang, masing-masing menjalin hubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Klik (Clique) : Kelompok kecil yang terbentuk dari suatu kelompok yang lebih besar, karena frekuensi hubungan yang relatif tinggi atau sering bertemu.

Cressive Group : yaitu kelompok yang timbul karena reaksi spontan, terbentuk karena ketidaksengajaan, memiliki kepentingan yang sama dan tujuan yang sama, serta tempat tinggal yang berdekatan.

Demikianlah Rangkuman Pengertian Ilmu Sosiologi, semoga bermanfaat.

Konsep Realitas Sosial yang Dipelajari oleh Sosiologi

Friday, October 11, 2013

Konsep Realitas Sosial yang Dipelajari oleh Sosiologi - Sosiologi adalah suatu studi ilmiah tentang kehidupan sosial manusia. Sosiologi mempelajari gejala-gejala sosial dalam masyarakat. Gejala-gejala sosial yang muncul dalam masyarakat baik yang teratur maupun yang tidak teratur disebut dengan realitas sosial dalam masyarakat. Konsep-konsep realitas sosial yang dipelajari oleh sosiologi adalah:

1. Keluarga

Keluarga merupakan kesatuan sosial yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan darah, terdiri atas suami, istri dan anak-anak.

Karakteristik keluarga adalah sebagai berikut:

http://www.sibarasok.com/2013/10/konsep-realitas-sosial-yang-dipelajari.htmla. Keluarga dipersatukan oleh ikatan perkawinan, hubungan darah atau adopsi
b. Anggota keluarga biasanya hidup dalam satu rumah tangga
c. Melakukan interaksi dan komunikasi
d. Mempertahankankan suatu kebudayaan bersama sekaligus menciptakan kebudayaan.

Bentuk keluarga:

a. Keluarga inti (Keluarga batih), merupakan bentuk keluarga berdasarkan perkawinan tunggal, yang terdiri dari seorang Bapak, seorang ibu beserta anak-anaknya.

b. Keluarga besar, adalah bentuk keluarga , baik tunggal maupun berdasarkan bentuk perkawinan jamak (poligami) yang terdiri dari seorang Bapak, beberapa orang ibu atau kebalikannya, atau ditarik dari satu keturunan dengan seluruh keturunannya. Tugas Keluarga adalah:

a. Tugas sosial biologis (untuk memenuhi kebutuhan biologis guna melanjutkan keturunan dan menyalurkan kasih sayang)
b. Tugas sosial kultural (sebagai media pewarisan budaya)
c. Tugas sosial ekonomi (untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup)
d. Tugas sosial religius (sebagai bagian daripada kehidupan sosial beragama)

2. Masyarakat

Adalah sekelompok manusia yang permanen, melakukan interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.

Menurut Koentaraningrat, masyarakat adalah : kesatuan keseluruhan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem, adat istiadat yang bersifat kontinu, dan terikat oleh suatu rasa identitas tertentu. Masyarakat memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

a. Ada sejumlah orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu
b. Saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama
c. Pola interaksinya menurut sistem adat tertentu
d. Pola kontinuitas dari proses interaksi menurut adat istiadat
e. Ada keterakaitan suatu rasa identitas bersama

Dalam mempelajari masyarakat Sosiologi berarti mempelajari Jaringan hubungan antar manusia dalam hidup bermasyarakat, maka sosiologi dapat dijelaskan secara grafis definitif sebagai berikut:

3. Komunitas

Komunitas adalah satuan sosial yang didasari oleh lokalitas, mempunyai ikatan solideritas yang kuat antar anggotanya sebagai akibat kesamaan tempat tinggal, memiliki perasaan membutuhkan satu sama lain, serta keyakinan tanah di mana tempat mereka tinggal memberikan kehidupan kepada mereka (Community Sentiment). Unsur-unsur sentimen komunitas terdiri dari: Unsur perasaan, unsur sepenanggungan dan unsur memerlukan. Contoh, para tenaga kerja Indonesia yang kerja di negara asing, para pelajar Indonesia yang sedang belajar di luar negeri.

4. Asosiasi

Asosiasi atau perkumpulan adalah suatu kehidupan bersama antarindividu dalam suatu ikatan. Kumpulan orang atau sekelompok individu dapat dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi faktor-faktor sebagai berikut :

(1) kesadaran akan kondisi yang sama, 
(2) adanya relasi sosial,
(3) dan orientasi pada tujuan yang telah ditentukan.

Apabila kelompok sosial dianggap sebagai sebuah kenyataan di masyarakat, maka individu merupakan kenyataan yang memiliki sikap terhadap kelompok tersebut sebagai suatu kenyataan subjektif. Di dalam masyarakat yang sudah kompleks, biasanya individu menjadi kelompok sosial tertentu yang secara otomotis pula menjadi anggota beberapa kelompok sekaligus, misal atas dasar keturunan, jenis kelamin atau kekerarabatan tertentu. Keanggotaan mereka dalam kelompok dilakukan secara individual dengan persyaratan keang-gotaannya secara sukarela. Asosiasi dapat dikatakan juga sebagai perkumpulan. Sebagai contoh perkumpulan wasit/pelatih/instruktur olah raga nasional.

Kelompok sosial dilihat dari bentuknya dapat kita kelompokan sebagai berikut:

a. Menurut besar kecilnya kelompok dan jumlah anggotanya


1). Small Group, yaitu kelompok yang terdiri sekurang-kurangnya dua orang, masing-masing menjalin hubungan untuk mencapai tujuan tertentu. 
Contoh, Keluarga inti.

2). Klik (Clique), yaitu kelompok kecil yang terbentuk dari suatu kelompok
yang lebih besar, karena frekuensi hubungan yang relatif tinggi atau sering bertemu. 
Contoh, Sekelompok siswa di kelas.

3). Cressive Group, yaitu kelompok yang timbul karena reaksi spontan, terbentuk karena ketidaksengajaan, memiliki kepentingan yang sama dan tujuan yang sama, serta tempat tinggal yang berdekatan.
Contoh Rukun tetangga.

4). Partai, yaitu kumpulan orang yang mempunyai asas, haluan dan tujuan yang sama. Tujuan yang dicapai oleh partai adalah untuk kepentingan para anggotanya (public goals) dan bukan tujuan perorangan (private goals). 
Contoh, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Nasional Indonesia dan partai-partai politik peserta pemilu lainnya.

5). Massa, yaitu kelompok yang jumlahnya tidak diperhatikan. 
Contoh Sekelompok karwayan PT DI yang sedang melakukan demonstrasi di Bundaran HI.

6). Publik, secara umum artinya khalayak ramai. Jumlah dan bentuknya serupa dengan massa.

b. Kelompok menurut terbentuknya.

Seringkali kita melihat sekelompok orang yang banyak yang berkelompok,
terbentuknya kelompok ini biasanya tidak disengaja dan tidak disadari tetapi memiliki kesamaan ciri atau tujuan. Kelompok demikian dapat dilihat dari dasar terbentuknya yaitu:

1) Kelompok semu, kelompok yang tidak teratur dan kelompok sementara.
a. Kerumunan
b. Massa
c. Public

2) Kelompok Nyata
a. Kelompok Statistik
b. Kategori sosial
c. Kelompok sosial
d. Kelompok formal
c. Kelompok menurut erat longgarnya ikatan hubungan para anggotanya.

Kelompok masyarakat ini biasanya didasarkan pada intensitas dan kualitas pertemuan yang dilakukan oleh anggota kelompok. Lama kelamaam kelompok ini berkembang luas dan kelompok didasarkan pada erat atau tidaknya hubungan antar para anggota.

1). Kelompok paguyuban (Gemeinschaft)
Adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang tiap-tiap anggota diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan rasa kesatuan bathin, yang memang telah dikodratkan dan bersifat nyata dan organis.
Contoh Partai Politik, Rukun Warga.

2) Kelompok patembayan (Gesellschaft)
Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, terdapat pada hubungan yang bersifat timbal balik, 
contoh ikatan antar para pedagang.

3) Kelompok utama (Primary group)
Hubungan antar individu dalam kelompok yang sangat erat, mereka saling mengenal dan saling berhubungan langsung (face to face) sehingga sering disebut kelompok tatap muka (face to face group).
Contoh keluarga luas.

4) Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Hubungan antar individu dalam kelompok ini hampir tidak ada, kalaupun ada longgar sekali. Setiap anggota masih mengingat kepentingan sendiri. Hubungan ini terjadi karena adanya pamrih dan perhitungan laba rugi. 
Contoh kehidupan masyarakat di pasar.

d. Kelompok menurut sifat dan skup aktivitasnya

Kelopok ini berdasarkan sifat yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok dan lingkup aktivitas dari pada kelompok ini. Biasanya kelompok ini didasarkan pada sifat dan aktivitas kekeluargaan.

1) Kelompok kerukunan
Di dalam kelompok ini terdapat sifat rukun dan guyub seperti paguyuban. Dalam berbagai bidang anggota-anggota kelompok tidak mempunyai pamrih tertentu. Dalam adat Jawa ada istilah “pirukunan” misalnya “nyumbang” dan tidak mengutamakan untung dan rugi. Contoh, kerabat, marga dan keluarga.

2) Kelompok perikatan
Di dalam kelompok perikatan, semua individu yang menjadi anggota mempunyai sifat kerukunan ke dalam yang erat sekali, rasa setia kawan dan kesatuan yang kuat. Bedanya dengan kelompok kerukunan ialah hubungan kewibawaan yang ada pada yang memerin-tah dan yang diperintah. Contoh, Perikatan adat “Rumah Gadang”.

3) Kelompok persekutuan
Kelompok kerukunan dan kelompok perikatan merupakan lawan dari kelompok persekutuan. Kelompok kerukunan dan kelompok perikatan guyubnya hanya ke dalam. Sedangkan kelompok persekutuan sifat rukunnya ke luar. Individu-individu dalam kelompok ini koordinasinya sejajar dan titik beratnya serta fungsi terletak pada sudut kepentingan dan tujuannya.

4) Kelompok kami atau kelompok dalam (In group)
Pada kelompok ini individu mengidentifikasikan dirinya berdasarkan kepentingan. Misalnya seorang individu di dalam suatu desa secara tidak langsung menjadi anggota kelompok kami yang dilawankan dengan warga desa lain sebagai kelompok lainnya.

5) Kelompok mereka atau Kelompok Luar (Out group)
Sifat dalam anggota out group selalu ditandai dengan suatu perbedaan atau lebih sering dengan pertentangan (antagonisme) dan rasa antipati (tidak suka). Contoh dalam pertandingan sepak bola, terdapat kelompok luar yaitu kelompok dari lawan.

6) Formal group
Sifat dari kelompok ini adalah resmi, maksudnya memiliki peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan di antara mereka. Setiap anggota memiliki kedudukan, tugas dan kewajiban seperi yang diatur dalam peraturan yang diciptakan. Contoh, OSIS.

7) Informal group
Adalah kelompok orang yang secara fisikmenjadi anggota kelompok tersebut. Contoh setiap siswa di sekolah adalah anggota Osis atau siswa berada dikelas X.1 menjadi anggota kelas X.1.

8) Reference group
Kelompok referensi merupakan kelompok yang menjadi ukuran bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan kepribadianya. Kelompok cendikiawan, ulama dan pelajar.

9) Suku bangsa
Adalah gabungan sosial yang didasarkan pada kesadaran akan kesamaan identitas, asal-usul, sejarah, tempat dan perbedaan kebudayaan.
Contoh suku Aceh, Suku Sunda.

Demikianlah Materi Konsep Realitas Sosial yang Dipelajari oleh Sosiologi, semoga bermanfaat.

Fungsi Sosiologi dan Peran Sosiolog di Tengah Masyarakat

Fungsi Sosiologi dan Peran Sosiolog di Tengah Masyarakat - Masyarakat yang terdiri atas manusia yang berkelompok dan saling berinteraksi satu sama lain, mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia sebagai mahluk yang berakal dan berbudaya. Dengan demikian masyarakat tidak bersifat statis tetapi senantiasa dinamis. Perkembangan setiap masyarakat berbeda-beda.

Fungsi Sosiologi
Contoh perbedaan kondisi masyarakat yang paling unik di Indonesia, yaitu di Indonesia terdapat masyarakat yang sudah mengalami kehidupan moderen dan ilmu pengetahuan yang sudah maju, namun juga masih terdapat masyarakat yang primitif yaitu masyarakat yang belum mengenal ilmu pengetahuan teknologi.

Selain terdapat perbedaan masyarakat moderen dengan masyarakat primitif, perbedaan masyarakat juga dapat dilihat dari sudut pandang geografis yaitu adanya perbedaan masyarakat kota dengan masyarakat desa. Perbedaan masyarakat dari sudut pandang matapencaharian yaitu masyarakat industri dan masyarakat pertanian.

Setiap masyarakat akan berusaha untuk mempertahankan identitas budayanya. Apabila terjadi proses perubahan budaya yang tidak sesuai dengan identitas budaya dan sosialnya maka akan menimbulkan masalah sosial. Masyarakat memiliki ciri khas, sistem, adat istiadat, norma yang berbeda-beda dan kompleks. Dengan demikiam masalah sosial yang setiap masyarakat berbeda-beda pula. Masalah sosial adalah adanya ketidaksesuaian unsur-unsur yang ada dalam mesyarakat.

Sebagai contoh masalah-masalah sosial yang terdapat di masyarakat adalah: kemiskinan (masyarakat yang miskin ilmu, miskin pengetahuan, miskin keterampilan, miskin pekerjaan), kejahatan, prilaku menyimpang, masalah kependudukan, masalah pelanggaran nilai dan norma masyarakat Apabila setiap masalah sosial yang terjadi di masyarakat tidak dapat diselesaikan maka akan mengancam keutuhan masyarakat tersebut yang pada akhirnya akan mengancam kepentingan bangsa dan negara. Masalah sosial akan menimbulkan konflik dan ketidakteraturan sosial.

Dalam negara yang sedang membangun sosiologi bermanfaat untuk kepentingan pembangunan negara. Proses pembangunan negara ditujukan untuk memberikan kesejahteraan lahir dan batin masyarakat, menjaga keutuhan atau integrasi bangsa. Penelitian sosiologi memberikan bantuan kepada masyarakat dalam memecahkan masalah-masa-lah sosial sebagai metode-metode prevenetif dan metode represif.

Era Globalisasi di abad 20 memberikan dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Revolusi dan inovasi para ahli/ilmuwan di berbagai bidang ilmu menyebabkan perubahan sosial yang luar biasa di masyarakat, yaitu perubahan sosial ekonomi, perubahan sosial budaya, perubahan sosial religius dan perubahan sosial politik. Masyarakat yang tidak siap menerima perubahan sosial tersebut akan mengalami disorganisasi sosial. 

Oleh karena itu sosiologi diharapkan dapat mengamati dan membantu menyelesaikan setiap masalah-masalah sosial mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan oleh Pancasila dan UUD 1945. Sosiologi dapat membantu proses pembangunan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dengan menjaga identitas sosial dan budayanya yang luhur dan menjadi kebanggaan di depan mata dunia.

Para peneliti masyarakat atau ahli sosilogi memiliki peranan dalam masyarakat, diantaranya adalah :
a. Sosiolog sebagai ahli riset
b. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
c. Sosiolog sebagai teknisi
d. Sosiolog sebagai pendidik

Demikianlah Materi Fungsi Sosiologi dan Peran Sosiolog di Tengah Masyarakat.

Metode Penelitian Dalam Ilmu Sosiologi

Tuesday, October 8, 2013

Metode Penelitian Dalam Ilmu Sosiologi - Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya yang digunakan dalam karya ilmiah. Sedangkan Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode yang digunakan. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metodologi penelitian dan ilmu tentang alat untuk penelitian.
http://www.sibarasok.com/2013/10/metode-penelitian-dalam-ilmu-sosiologi.html

1. Metode penelitian ilmu sosiologi

a. Merumuskan masalah

Kita membutuhkan suatu masalah yang bermanfaat untuk diteliti yang dapat diselidiki melalui metode ilmiah

b. Meninjau kepustakaan

Yaitu survei atas semua penelitian yang telah dilakukan mengenai masalah yang akan diteliti.

c. Merumuskan hiptesis

Yaitu mengembangkan lebih dari satu masalah yang akan diteliti

d. Merencanakan desain penelitian

Menguraikan apa yang perlu ditelaah, data apa yang perlu dicari, di mana, bagaimana mengumpulkan, mengolah dan menganalisisnya.

e. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data sesuai dengan desain peneltian. Data ini akan sering diperlukan untuk mengubah desain guna mengatasi kesulitan yang tidak terduga.

f. Menganalisis data

Membuat klasifikasi tabel dan memperbandingkan data, melaksanakan berbagai pengujian dan perhitungan yang diperlukan untuk menemukan hasil.

g. Menarik kesimpulan

Apakah hipotesis awal dapat diterima atau ditolak? Apakah hasilnya tidak meyakinkan ? Apakah penelitian itu menambah wawasan kita ? Apakah implikasinya terhadap teori sosiologi ? Soal-soal dan saran-saran apa saja yang diberikan untuk penelitian selanjutnya.

h. Mengulang penelahaanya.

Yaitu melakukan penelitian dengan sampel-sampel yang berbeda untuk menguji teori yang sudah dihasilkan, melalui pengulangan ini akan diambil suatu kesimpulan sebagai sebuah gambaran umum.

2. Metode penelitian kualitatif

Dalam penelitian sosiologi, metodelogi penelitian kualitatif banyak digunakan karena objek kajian sosiologi adalah manusia sebagai masyarakat dan individu. Metode penelitian ini menggunakan bahan yang sukar diukur dengan angka. Walau demikian bukan berarti metode penelitian tidak menggunakan angka (statistik). Perhitungan statistik diperlukan untuk mendukung dan sebagai alat untuk memperjelas penelitian. 

3. Metode penelitian kuantitatif

Metode peneltian kuantitatif merupakan metode yang menggunakan bahan keterangan dengan menggunakan angka-angka, sehingga gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, tabel, indeks dan formula yang semuanya menggunakan ilmu pasti. 

Sociometry merupakan salah satu teknik di dalam penelitian tentang masyarakat secara kuantitatif dengan menggu-nakan skala untuk mempelajari interelesasi sosial. Sociometry merupakan kumpulan konsep dan metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan antar manusia dalam masyarakat secara kuantitatif Semakin canggih teknologi komputer, semakin berkembang teknik analisis statististik pendukung pengembangan penelitian kuantitatif. 

Metode penelitian kuantitatif menjadi lebih banyak dipilih daripada metode penelitian kualitatatif. Namun demikian pernyataan statistik akan dianggap kering oleh para peneliti kualitatif jika tidak menggunakan ungkapan verbal seperti yang dilakukan peneliti kualitatif pada umumnya.

4. Metode penelitian penjenisan

a. Metode induktif, mempelajari suatu gejala yang khusus kemudian ditarik, dan dibuat generalisasi.
b. Metode deduktif, dimulai dari kaidah yang berlaku umum, dibuat hipotesis, selanjutnya dicarikan bahan untuk menguji diterima atau tidaknya hipotesis itu.

Teknik-teknik atau cara-cara yang sering digunakan dalam sebuah metode, yaitu:

a. Teknik wawancara

Yaitu memperoleh data dengan menggunakan wawancara antara peneliti dengan nara sumber. Untuk itu dapat dibuat kuesioner yang berfungsi sebagai pedoman wawancara.

b. Teknik observasi

Suatu cara untuk memperoleh data dengan pengamatan langsung. Sebelum melakukan observasi diperlukan patokan observasi, berupa data apa saja yang diharapkan setelah melaksanakan observasi.

c. Teknik observasi berpartisipasi

Yaitu teknik observasi dengan ikut serta mengalami aktivitas pada objek penelitian. Misalnya siswa meneliti pendapatan yang diperoleh anak jalanan, maka siswa akan menyamar sebagai anak jalanan.

d. Teknik angket

Teknik untuk memperoleh data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada orang yang telah dijadikan sasaran penelitian.

e. Teknik studi dokumentasi

Cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan mempelajari dokumen-dokumen, catatan-catatan yang ada pada perseorangan ataupun instansi tertentu yang berkaitan dengan penelitian.

f. Teknik studi kepustakaan

Sering disebut Library Research, yaitu suatu cara memperoleh data dengan mempelajari buku-buku di perpustakaan yang merupakan hasil dari para peneliti terdahulu.

Demikianlah Materi Metode Penelitian Ilmu Sosiologi, semoga bermanfaat.

Sifat dan Hakikat Ilmu Sosiologi

Sifat dan Hakikat Ilmu Sosiologi - Untuk dapat memahami ilmu sosiologi dengan baik, maka kita dapat mempelajari sifat dan hakikat sosiologi, sebagai berikut:

1. Sosiologi bagian rumpun ilmu sosial yang mempelajari masyarakat sebagai objek kajiannya.

http://www.sibarasok.com/2013/10/sifat-dan-hakikat-ilmu-sosiologi.html
2. Sosiologi adalah disiplin ilmu yang katagoris, mempelajari apa yang terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi .

3. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure-science) yaitu merupakan pencarian ilmu pengetahuan bukan pada praktis penggunaanya. Sosiologi juga merupakan ilmu terapan (aplied science), yaitu pencarian cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiah guna memecahkan pengetahuan praktis. 

Sebagai contoh seorang peneliti sedang melakukan peneltian tentang struktur sosial masyarakat Suku di Papua, peneliti menggunakan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan murni. Apabila peneliti melanjutkan pada penelitian bagaimana menyelesaikan konflik antar suku di masyarakat Papua maka kajian ilmu sosiolgi tersebut menjadi ilmu pengetahuan terapan.

4. Sosiologi bersifat abstrak bukan konkret, maksudnya yang menjadi perhatian sosiologi adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh.

5. Sosiologi menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum- hukum umum dari interkasi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat manusia.

6. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional, hal ini menyangkut metode yang digunakan..

Demikianlah Materi Sifat dan Hakikat Ilmu Sosiologi

Orientasi Masalah Sosiologi

Monday, October 7, 2013

Orientasi Masalah Sosiologi - Orientasi masalah sosilogi adalah tinjauan masalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Masyarakat sebagai sebuah sistem kehidupan yang kompleks memiliki masalah–masalah yang kompleks pula. Sosiologi melihat segi orientasi masalah, maka sebagiannya dapat dipaparkan sebagai berikut:

http://www.sibarasok.com/2013/10/orientasi-masalah-sosiologi.html
1. Organisasi sosial
Terdiri atas komunitas, stratifikasi sosial, institusi, struktur sosial, industri, tenaga kerja, militer.
2. Relasi antar kelompok
Terdiri ras dan etnik, pengelolaan antar tenaga kerja, antar bangsa dan kepercayaan.
3. Disorganisasi sosial
Terdiri atas tindak kriminal, kenakalan remaja, penyalanggunaan obat bius, prostitusi, mabuk minuman keras dan kemiskinan.
4. Perubahan sosial
Terdiri atas gerakan sosial, perubahan teknologi dan mobilitas sosial.
5. Relasi antar manusia
Terdiri atas dinamika kelompok, sociometry dan sosialisasi.
6. Pendapat umum dan masyarakat setempat
Terdiri atas pengukuran pendapat umum, penelitian pasar, studi tentang minat atau moral, dan komuniksasi massa.
7. Kependudukan
Terdiri atas data statistik, migrasi dan profesi.
8. Keluarga
Meliputi permasalahan hubungan perkawinan, relasi anak dan orang tua dan pemenuhan kebutuhan hidup.
9. Kota–desa
Meliputi orientasi permasalahan masalah perkotaan, studi kawasan, ekologi manusia, dan analisis masyarakat setempat.
10. Psikologi sosial
Orientasi masalah mengenai perkembangan individu, ilmu jiwa massa, ksesehatan mental dan tingkah laku kolektif.
11. Studi wilayah
Mengkaji wilayah tertentu seperti, Eropa, Asia, Negara-negara maju dan terbelakang

Objek sosiologi lebih luas daripada ilmu sosial lainnya, karena menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat. Namun bukan berarti sosiologi membicarakan topik bahasan yang sama dengan ilmu sosial lainnya, karena sosiologi melihat bahan pengamatannya dalam 7 aspek, yaitu 

(1) faktor dalam kehidupan manusia 
(2) kebudayaan, 
(3) sifat hakikat manusia, 
(4) pola tingkah laku kolektif, 
(5) persekutuan hidup 
(6) lembaga sosial, 
(7) perubahan sosial. 

Semakin berbobot teori sosiologi, maka spesialisasi akan semakin banyak, bercabang dan bermazhab serta timbul bagian ilmu-ilmu lainnya. Akibat munculnya cabang-cabang ilmu sosiologi, para ahli tidak puas dengan teori belaka.

Para peneliti akan meneliti sedalam-dalamnya hubungan antar seluruh ilmu pengetahuan, sehinga melahirkan ilmu pengetahuan sosiologi yang interdisipliner antara lain: Sosiologi ekonomi, Sosiologi hukum, Sosiologi politik, Sosiologi agama, Sosiologi pendidikan dan lain-lain.

Masalah-masalah sosial yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar masyarakat yang mendapat perhatian sosiologi adalah:

a. Kependudukan
b. SARA
c. Kemiskinan
d. Kriminalitas

Demikianlah Materi Orientasi Masalah Sosiologi.

Pengertian dan Definisi Ilmu Sosiologi

Wednesday, August 28, 2013

Pengertian dan Definisi Ilmu Sosiologi - Banyak para ahli yang memberikan pengertian sosiologi, mari kita analisa bersama-sama kemudian buatlah kesimpulannya.

Beberapa definisi ilmu sosiologi menurut para ahli :

1. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi

Pengertian dan Definisi Ilmu Sosiologi
Dalam bukunya berjudul Setangkai Bunga Sosiologi; Sosiologi sebagai ilmu masyarakat mempelajari tentang struktur sosial yakni keseluruhan jalinan sosial antara unsur-unsur sosial yang pokok, seperti kaidah-kaidah sosial, kelompok-kelompok dan lapisan-lapisan sosial. Sosiologi juga mempelajari proses sosial yaitu pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.

Contoh hubungan timbal balik antara kehidupan agama dan kehidupan politik, hubungan timbal-balik antara kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi.

2. P.J. Bouman (Belanda)

Dalam bukunya Sociologie Begrien en Problemen, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antar sesama manusia (individu-individu), antar individu dengan kelompok, sifat dan perubahan-perubahan, lembaga-lembaga serta ide-ide sosial.

3. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial yaitu hubungan timbal balik antara perorangan dengan perorangan, perorangan dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Hasilnya yaitu organisasi sosial

Demikianlah Definisi Beberapa Ahli Tentang Pengertian dan Definisi Ilmu Sosiologi.

Sekilas Sejarah Sosiologi

Sekilas Sejarah Sosiologi - Sosiologi adalah ilmu yang paling muda dari ilmu-ilmu sosial yang dikenal. Auguste Comte ahli sosiologi dari Perancis memperkenalkan kata “sosiologi” dalam bukunya “Positive Philosophy” yang diterbitkan tahun 1838. 

Di Inggris Herbert Spencer dalam bukunya “Principle of Sociology” tahun 1876 menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang “evolusi sosial” yang diterima secara luas beberapa puluh tahun kemudian. 

Seorang Amerika, Lester F. Ward menerbitkan buku “Dynamic Sociology” dalam tahun 1883, menghimbau kemajuan sosial melalui tindakan-tindakan sosial yang harus diarahkan oleh para sosiolog. Emile Durkheime, seorang ahli sosiologi Perancis memberikan sebuah. Demonstrasi tentang metodologi ilmiah dalam sosiologi. Dalam bukunya Rules of Sociological Method yang diterbitkan tahun 1895 ia menggambarkan tentang metodelogi sosiologi.

Sejak abad ke-19, Eropa merupakan wilayah yang mengalami perkembangan peradaban paling pesat sebagai pusat tumbuhnya peradaban dunia. Proses perubahan sosial berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Kondisi masyarakat Eropa menarik perhatian para ilmuan untuk mengkaji berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Abad 20 sosiologi berkembang pesat di Amerika Serikat. Pada masa ini di Amerika Serikat tumbuh kota-kota besar, industri-industri besar dan gelombang migrasi besar-besaran. Akibat dari pertumbuhan perkotaan ini menimbulkan gejolak dan perubahan sosial yang besar dan kompleks. Kondisi demikian menjadi kajian para ahli sosiologi untuk menemukan pendekatan baru, sehingga melahirkan sosiologi modern.

Secara garis besar perkembangan Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dapat diuraikan secara kronologis dalam empat fase atau empat periode.

a. Tingkatan pertama ini dimulai sejak zaman keemasan sampai dengan abad pertengahan

b. Masa ini dimulai sekitar abad ke 16 sampai abad ke 17, saat individualisme berkembang di Eropa.

c. Masa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat yang berdiri sendiri, tetapi menggunakan metode-metode ilmu pengetahuan lain. Masa ini merupakan kelanjutan dan perluasan pandangan sosial psikologis realistis abad ke-18.

d. Masa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, memiliki sasaran dan metode yang khusus yang mencerminkan sebuah ilmu pengetahuan yang mandiri, yaitu abad ke 19.

Istilah sosiologi banyak dibicarakan oleh para pemerhati sebagai bidang pengamatan yang baru sejak sekitar tahun 1830-1854. Auguste Comte (1798-1857) adalah seorang filsuf Perancis pertama yang menggunakan istilah “Sosiologi” untuk menyebut ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Comte memberikan nama itu pada tahun 1839 dan diterbitkan dalam bukunya yang terkenal pada tahun 1942 dengan judul Cours de la Philosovie Positive. Menurut Comte ilmu pengetahuan harus sistematis, logis, dilakukan menurut tahap-tahap tertentu (metodis) dan objektif. 

Sekilas Sejarah Sosiologi

Ilmu Pengetahuan bersifat objektif apabila memusatkan perhatiannya pada gejala gejalanya dan konkret, tanpa ada pertimbangan lain yang menghalangi untuk dapat mengungkap kebenaran fenomena yang terjadi, sehingga memungkinkan ilmu pengetahuan dapat berkembang dan diuji kebenarannya oleh pihak manapun.

Demikianlah Materi Sekilas Sejarah Sosiologi.

Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan - Sebuah pengetahuan dikatakan sebagai ilmu apabila mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah. Sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu sejauh sosiologi mendasarkan penelaahannya pada bukti-bukti ilmiah dan metode-metode ilmiah.

Sosiologi Sebagai Ilmu PengetahuanSuatu ilmu sekurang-kurangnya dapat dirumuskan dalam dua cara, yaitu:

a. Suatu ilmu adalah suatu kerangaka pengetahuan yang tersusundan teruji yang diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah.

b. Suatu ilmu adalah suatu metode untuk menemukan suatu kerangkapengetahuan yang tersusun dan teruji.

Dengan demikian maka, sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan, apabila sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah. Sumber ilmu pengetahuan adalah philosophia (filsafat). Dari filsafat itu lahir tiga cabang ilmu pengetahuan, yaitu:

a. Natural Sciences (ilmu-ilmu alamiah), seperti: fisika, kimia, biologi, botani, astronomi, dan sebagainya.

b. Social Sciences (ilmu-ilmu sosial), seperti: sosiologi, ekonomi, politik, sejarah, antropologi, psikologi sosial, dan sebagai-nya.

c. Humanities (ilmu-ilmu budaya), seperti: bahasa, agama, kesusastraan, kesenian, dan sebagainya.

Ilmu pengetahuan (sciences) adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan cara berfikir ilmiah. Berfikir ilmiah merupakan kegiatan berfikir yang memenuhi persyaratan tertentu.

Sebagai ilmu pengetahuan sosial, sosiologi memiliki ciri-ciri yang memenuhi unsur-unsur keilmuan yaitu;

1. Empiris

Yaitu berdasarkan observasi terhadap kenyataan dan tidak berdasarkan praduga. Data sosiologi diambil berdasarkan hasil observasi di masyarakat, karena objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Dengan demikian untuk mendapatkan data dari masyarakat diperlukan pengamatan langsung di masyarakat. Contoh. Siswa melakukan penelitian tentang tingkat pendidikan anak-anak jalanan, maka siswa tersebut akan mengambil data dengan melakukan observasi terhadap anak-anak jalanan.

2. Teoritis

Menyusun abstraksi dari hasil observasi yang bertujuan untuk menyusun kerangka dan menjelaskan hubungan sebab akibat kemudian diambil kesimpulan logis sehingga menjadi sebuah teori. Hasil penelitian sosiologi bukanlah bersifat ramalan masa depan tentang sebuah fakta sosiologis. Sosiologi hanya mempelajari data persoalan di masyarakat yang kemudian menjadi fakta yang sifatnya teori sebagai pengantar pemahaman tentang sebuah fakta sosiologi.

3. Kumulatif

Teori-teori disusun berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas serta memperkuat teori-teori yang sudah lama. Masyarakat senantiasa berkembang, demikian juga dengan persoalan-persoalan yang ada dalam masyarakat pun akan berkembang pula. Sebagai suatu ilmu dalam mengkaji sebuah permasalahan di masyarakat, sosiologi akan menggunakan teori-teori yang sudah ada sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman tentang dasar permasalahan dan kemudian akan melahirkan teori yang baru untuk memperkuat dan memperluas teori yang sudah ada sebelumnya.

4. Nonetis

Kajian sosiologi tidak mempersoalkan baik dan buruk, tetapi untuk memperjelas kajian/masalah secara lebih dalam. Dalam mengkaji sebuah data sosiologi akan mengabaikan nilai yang dimiliki oleh data tersebut, baik atau buruknya, pantas atau tidaknya. Sosiologi akan melihat data tersebut sebagai objek kajian untuk dibahas dan dikaji secara mendalam. Contohnya, kajian sosiologis tentang anismisme dan dinamisme di masyarakat Islam pantai Utara Jawa.

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari jaringan hubungan antar manusia dalam hidup bermasyarakat. Secara etimologi (Ilmu asal kata), sosiologi berasal dari kata socius (bahasa latin) yang artinya teman atau kawan dan logos (bahasa Yunani) yang artinya kata, berbicara atau ilmu pengetahuan. 

Secara singkat sosiologi ilmu pengetahuan tentang masyarakat dimana sosiologi mempelajari masyarakat sebagai kompleks kekuatan, hubungan, jaringan interlasi, serta sebagai kompleks lembaga/pranata. Sosiologi juga melihat individu-individu yang saling berhubungan dan membentuk kelompok-kelompok yang pengaruhnya besar, terhadap kelakuan dan pola kelakuan bagi individunya Masyarakat memiliki banyak aspek yang bisa dipelajari oleh para pemerhati sosiologi, karena masyarakat merupakan kumpulan manusia yang saling berinteraksi.

Secara ringkas konsep-konsep dasar sosiologi yang di masyarakat ialah :

a. Perubahan sosial
b. Ketertiban dan Pengendalian sosial
c. Sosialisasi
d. Organisasi Sosial
e. Mobilitas sosial
f. Masalah-masalah Sosial.

Demikianlah Materi Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan.
 

Most Reading