Pages

Pengertian Nilai dan Nilai Sosial

Friday, November 15, 2013

1. Pengertian nilai

Sebagai mahluk sosial manusia senantiasa melakukan interaksi. Pola interaksi manusia di setiap masyarakat berbeda sesuai dengan nilai dan norma yang mereka anut. Nilai dan norma menjadi tuntunan bagi setiap manusia dalam melakukan interaksi. Apakah yang dimaksud dengan nilai itu ?

http://www.sibarasok.com/2013/11/pengertian-nilai-dan-nilai-sosial.html
Pengertian nilai berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia: Nilai adalah, taksiran, sifat-sifat (hal-hal) penting yang dianggap penting atau yang berguna bagi kemanusiaan yang dapat mendorong manusia mancapai tujuannya. 
(KBBI, Edisi ke-2 hal 690)

Menurut Robert M.Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang dinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi prilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.

Dalam kenyataan sehari-hari, sangat sulit untuk mengetahui secara pasti nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang atau masyarakat. Dalam pengertian sosiologis nilai difahami adalah ukuran yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai tuntunan pola perilaku setiap manusia di masyarakat. Nilai diyakini sebagai sesuatu yang dianggap benar dan baik, dan nilai juga menjadi batasan pembeda antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan salah atau yang pantas dan tidak pantas.

Notonegoro, membagi nilai dalam 3 bagian yaitu:

a. Nilai material
Adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

b. Nilai vital
Adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas atau kegiatan.

c. Nilai kerohanian
Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia, seperti:

a). Nilai kebenaran, yaitu bersumber pada akal manusia (cipta)
b). Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur perasaan (estetika)
c). Nilai moral, yaitu bersumber pada unsur kehendak (karsa)
d). Nilai keagamaan, yaitu bersumber pada ketuhanan.

Setiap manusia akan memiliki nilai sendiri-sendiri yang dianut dan diyakini berdasarkan perasaannya sendiri yang bersifat subjektif. Nilai ini dinamakan sebagai nilai individual. Sedangkan nilai-nilai yang dianut oleh manusia secara masal di masyarakat yang didasarkan pada pandangan dan ukuran orang banyak, dinamakan dengan nilai sosial.

Pengertian nilai sangat abstrak dan berbeda–beda berdasarkan pada objek kajiannya. Dalam sosiologi maka nilai yang akan dikaji adalah nilai sosial.

2. Pengertian nilai sosial

Segala sesuatu dalam kehidupan ini memiliki nilai, demikian juga di masyarakat terdapat nilai. Nilai yang dimiliki oleh masyarakat disebut dengan nilai sosial. Setiap masyarakat memiliki nilai sosial sebagai ciri identitas masyarakat tersebut. Nilai tersebut dianut, diyakini kebenarannya serta dijunjung tinggi keberadaannya. Dalam pandangan sosiologi, nilai dianggap sebagai bagian dari sistem sosial masyarakat.

Beberapa tokoh sosiologi mendefinisikan nilai sosial sebagai berikut:

a. Kimball Young
Nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang dianggap benar dan yang penting.

b. Woods
Nilai Sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian nilai tidak ada batasannya karena nilai itu sendiri bersifat abstrak dan hanya bisa difahami oleh orang atau masyarakat yang menganut dan mengamalkan nilai sosial. Namun demikian, dari dua pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai sosial adalah Penghargaan yang diberikan masyarakat kepada sesuatu yang dianggap benar, baik luhur dan penting yang berguna secara nyata bagi menjaga kelangsungan hidup masyarakat.

Agar dapat memudahkan kita memahami tentang nilai sosial, maka dibawah terdapat ciri-ciri yang menunjuk pada pengertian nilai sosial. Nilai sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.
b. Nilai berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi melalui berbagai macam proses sosial, seperti interaksi, difusi, akulturasi dan kontak sosial.
c. Nilai memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap orang perorangan dan masyarakat.
d. Nilai melibatkan emosi dan perasaan.

Nilai sosial merupakan gambaran dan ciri masyarakat tersebut, karena nilai itu adalah data yang diambil dari pengalaman masyarakat sepanjang sejarah masyarakat tersebut. Sebagai contoh nilai gotong royong dan nilai musyawarah yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Nilai gotong royong dan nilai musyawarah itu menjadi identitas bangsa Indonesia.

Masyarakat Indonesia sangat menghargai nilai gotong royong dan nilai musyawarah ini, setiap anggota masyarakat mentaati dan menjaga agar nilai-nilai tersebut tidak hilang. Penghargaan yang mereka berikan terhadap nilai itulah yang disebut dengan nilai sosial.

Penghargaan suatu masyarakat terhadap sesuatu nilai tidak akan sama. Tergantung kepada fungsi nilai yang dapat diberikan kepada masyarakat dan kegunaan nilai yang akan dirasakan oleh masyarakat.

Perbedaan penghargaan ini terjadi karena sumber nilai di masyarakat berbeda-beda. Nilai sosial bersumber dari kebudayaan masyarakat itu sendiri. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa nilai menjadi ciri dan identitas masyarakat. Nilai sosial berasal dari masyarakat itu sendiri sebagaimana masyarakat meyakini fungsi dan peranan nilai tersebut bagi masyarakatnya. Sumber nilai ini dinamakan sebagai sumber ekstrinsik.

Selain sumber ekstrinsik terdapat sumber intrinsik yaitu sumber nilai yang berasal dari harkat dan martabat manusia itu sendiri. Dalam diri manusia sebagai mahluk individu terdapat nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dan dihargai oleh manusia lainnya. Sumber instrinsik ini berdasarkan pada hak-hak azazi manusia yang diberikan oleh Tuhan YME serta mendapat jaminan oleh negara. Sebagai contoh, Perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari kolonialisme. Nilai perjuangan berasal dari harkat dan martabat bangsa Indonesia untuk mengambil kembali hak-hak asasi yang dirampas oleh bangsa penjajah.

Demikianlah Materi Pengertian Nilai dan Nilai Sosial, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

 

Most Reading