Pages

Showing posts with label Biologi Kelas X. Show all posts
Showing posts with label Biologi Kelas X. Show all posts

Ilmu Biologi dan Cabang-Cabangnya

Tuesday, January 28, 2014

Ilmu Biologi dan Cabang-Cabangnya - Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, biologi sebagai ilmu pengetahuan alam juga berkembang, sehingga objek kajian ilmu biologi semakin banyak.

Berdasarkan hal itu, maka ilmu biologi memiliki cabang ilmu spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya mampu mendalami salah satu cabang ilmu saja. Ibarat pohon, ilmu biologi memiliki cabang-cabang seperti berikut.

http://sibarasok.blogspot.com/2012/10/ilmu-biologi-dan-cabang-cabangnya.html
Anatomi :
Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktu tubuh dalam makhluk hidup.

Agronomi :
Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya.

Andrologi :
Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria.

Algologi :
lmu yang mempelajari tentang alga/ganggang.

Botani : 
Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan.

Bakteriologi :
Ilmu yang mempelajari tentang bakteri.

Biologi molekuler :
Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkah molekul.

Bioteknologi :
Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.

Ekologi :
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.

Embriologi :
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio.

Entomologi :
Ilmu yang mempelajari tentang serangga.

Evolusi : 
Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama.

Epidemiologi :
Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit.

Eugenetika :
Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat.

Endokrinologi :
Ilmu yang mempelajari tentang hormon.

Enzimologi :
Ilmu yang mempelajari tentang enzim.

Fisiologi :
Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh.

Fisioterapi :
Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot.

Farmakologi :
Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan.
 
Genetika :
Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat.

Histologi : 
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan.

Higiene :
Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup.

Imunologi : 
Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh.

Ichtiologi :
Ilmu yang mempelajari tentang ikan.

Karsinologi :
Ilmu yang mempelajari tentang crustacea.

Klimatologi :
Ilmu yang mempelajari tentang iklim.

Limnologi :
Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir.

Mikrobiologi :
Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme.

Malakologi :
Ilmu yang mempelajari tentang moluska.

Morfologi :
Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme.

Mikologi :
Ilmu yang mempelajari tentang jamur.

Organologi :
Ilmu yang mempelajari tentang organ.

Onthogeni :
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa.

Ornitologi :
Ilmu yang mempelajari tentang burung.

Phylogeni :
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup.

Patologi :
Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia.

Palaentologi :
Ilmu yang mempelajari tentang fosil.

Parasitologi :
Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit.

Protozoologi :
Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa.

Sanitasi :
Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan.

Sitologi :
Ilmu yang mempelajari tentang sel.

Taksonomi :
Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup.

Teratologi :
Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan.

Virologi :
Ilmu yang mempelajari tentang virus.

Zoologi :
Ilmu yang mempelajari tentang hewan
 
Itulah cabang-cabang dari Ilmu Biologi semoga bermanfaat.

Perkembangan Ilmu Biologi

Perkembangan ilmu biologi didasari karena rasa ingin tahu manusia dalam merespons gejala-gejala alam. Biologi merupakan ilmu yang paling tua di bumi. Kita tentu memahami bahwa manusia pertama harus mempunyai pengetahuan yang baik mengenai hewan dan tumbuhan di sekitarnya. 

Mereka harus mengerti tanaman apa yang aman dimakan dan yang beracun, hewan apa yang aman diburu dan hewan buas. Bahkan sebelum manusia purba hidup menetap, mereka telah mulai menjinakkan hewan dan bercocok tanam. Dalam kegiatan ini mereka mulai mengamati jenis-jenis makhluk hidup dan lingkungannya. 

http://sibarasok.blogspot.com/2012/10/perkembangan-ilmu-biologi.html
Petunjuk sejarah perkembangan biologi dapat diperoleh dari situs Assyria dan Babilonia (tahun 3500 SM). Dari gambar- gambar dan sisa-sisa peninggalan sejarah, diketahui bahwa penduduk Assyria dan Babilonia telah bercocok tanam dan mengenal ilmu pengobatan. Mereka telah mengetahui reproduksi tanaman palem dan menunjukkan bahwa pollen berasal dari tanaman jantan yang digunakan untuk menyerbuki tanaman betina. 

Mereka juga mulai mempelajari anatomi untuk tujuan pengobatan. Bangsa Mesir mulai mempraktikkan biologi dan ilmu pengobatan sejak tahun 2000 SM. Kamu tentu ingat kebiasaan mereka mengawetkan mayat (mumi) dengan ramuan sejenis balsam yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Bagaimana mungkin mereka dapat melakukannya tanpa pengetahuan yang baik mengenai tumbuh-tumbuhan. 

Bangsa Cina kuno juga telah mengenal berbagai tanaman obat sejak 2800 tahun SM. Selain telah membudidayakan ulat sutra untuk menghasilkan kain sutra, mereka juga telah mengenal berbagai jenis serangga, termasuk perkembangbiakan dan cara-cara memberantas serangga. 

Reruntuhan di Mohenjodaro menunjukkan bahwa sejak 2500 SM penduduknya telah mengenal pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang. Mereka bercocok tanam gandum, barlei, kapas, sayuran, melon, dan buah-buahan lain. Sebuah dokumen yang ditemukan pada situs peninggalan bersejarah itu menunjukkan bahwa mereka telah memanfaatkan sekitar 960 jenis tanaman untuk pengobatan. 

Dokumen itu juga berisi berbagai informasi tentang anatomi, fisiologi, patologi, dan ilmu bedah. Meskipun bangsa Babilonia, Assyria, Mesir, Cina, dan India kuno telah mengenal biologi, kebanyakan pengetahuan itu selalu dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat supranatural. 

Contohnya adalah mereka membedah hewan bukan untuk mengetahui struktur organ, tetapi untuk meramal massa depan atau memberi persembahan kepada dewa. Biologi yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan dimulai oleh bangsa Yunani. Ahli filsafat Yunani mempercayai bahwa setiap kejadian mempunyai sebab dan akibat. 

Hukum yang disebut hukum kausalitas ini telah mendorong dilakukannya berbagai penyelidikan ilmiah. Mereka juga mempercayai hukum alam yang mengatur kehidupan yang dapat dipelajari manusia karena kemampuannya dalam mengamati dan mengambil keputusan. Sejak saat itu biologi mulai dikembangkan secara rasional. Ilmuwan Yunani kuno yang telah berjasa mengembangkan biologi antara lain Thales, Anaximander, Hippocrates, Aristoteles, dan Theophrastus. Aristoteles yang hidup pada pertengahan abad ke-4 SM memberi perhatian yang besar terhadap berbagai ilmu termasuk biologi. 

Aristoteles memperkenalkan dasar-dasar taksonomi yang masih dipakai hingga saat ini. Beliau mengelompokkan hewan menjadi hewan berdarah dan hewan tidak berdarah. Hewan berdarah mencakup kelompok mamalia, burung, amfibi, reptil, dan ikan. Hewan tak berdarah dibagi menjadi kelompok Cephalopoda, udang-udangan, serangga, dan Testacea yang terdiri dari hewan-hewan kecil. Penelitiannya yang lain menunjukkan bahwa hewan mempunyai paru-paru, bernapas dengan udara, berdarah panas (suhu tubuh tetap meskipun suhu lingkungan berubah), dan menghasilkan keturunan. 

Temuan Aristoteles yang penting adalah pengetahuan tentang reproduksi dan hereditas, termasuk teori abiogenesis yang menyatakan bahwa asal-usul kehidupan berasal dari benda tak hidup atau generatio spontanea yang dipercayai begitu saja oleh bangsa Yunani pada saat itu. Aristoteles juga berpendapat bahwa semua makhluk hidup mempunyai struktur dan fungsi yang disesuaikan dengan perilaku dan habitatnya. 

Dalam klasifikasi hewan beliau menyarankan untuk menggunakan struktur eksternal sebagai dasar pengelompokan serta menunjukkan pentingnya struktur homologi dan analogi organ-organ hewan yang menjadi dasar perkembangan ilmu anatomi komparatif.
Di wilayah Arab, biologi mengalami kemajuan pesat berkat sumbangan pemikiran para ahli seperti Al Jahiz yang menuliskan pengetahuannya tentang binatang dan Ibnu Sina yang banyak berjasa mengembangkan ilmu kedokteran, obat, dan pengobatan. 

Pada abad ke-12 pengetahuan tentang tumbuhan disatukan menjadi botani dan dipisahkan dari pengetahuan yang mempelajari hewan, perburuan, dan ilmu bedah (disebut zoologi). Perkembangan biologi selanjutnya terjadi di berbagai bangsa dan melahirkan tokoh-tokoh seperti Leonardo da Vinci,  Otto Brunfels, Leonhard Fuchs, Pierre Belon, dan sebagainya. 

Ketika mikroskop ditemukan oleh Leeuwenhoek pada abad ke-17, dimulailah kajian biologi dengan objek yang berukuran mikroskopis yaitu sel dan mikroorganisme. Sejak saat itu perkembangan biologi mengalami kemajuan yang pesat, ditunjukkan dengan berkembangnya teori-teori kehidupan yang baru dan munculnya cabang-cabang biologi yang baru seperti embriologi dan mikrobiologi. Tokoh-tokoh yang berjasa mengembangkan biologi pada saat itu adalah Roobert Hooke, Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. 

Karena makhluk hidup yang ditemukan semakin banyak, John Ray dan Carolus Linnaeus pada abad ke-17 dan 18 mengusulkan suatu sistem klasifikasi yang bersifat universal, dapat berlaku baik untuk hewan maupun tumbuhan. Mereka memperkenalkan sistem klasifikasi baru berdasarkan takson- takson. Sistem klasifikasi inilah yang digunakan sebagai rujukan sistem klasifikasi modern. 

Ketekunan dan keuletan para ahli telah mengembangkan biologi menjadi ilmu modern yang maju dan cakupan yang luas. Perkembangan biologi tidak terlepas dari perkembangan ilmu yang lain seperti kimia dan fisika. Ketika ditemukan peralatan yang lebih canggih seperti mikroskop elektron dan metode analisis yang lebih sensitif pada abad ke-19, kajian biologi menjadi semakin luas karena objek biologi mulai dikaji secara molekuler. 

Biologi memberikan sumbangan yang penting bagi kesejahteraan manusia karena biologi mendasari perkembangan ilmu terapan seperti pertanian, peternakan, kedokteran, kesehatan, industri, farmasi, dan sebagainya.

Demikianlah Perkembangan Ilmu Biologi, semoga bermanfaat.

Daur Infeksi dan Reproduksi Virus

Tuesday, September 3, 2013

Daur Infeksi dan Reproduksi Virus - Reproduksi virus disebut dengan replikasi. Virus hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup karena di luar sel hidup virus tidak aktif. Virus memanfaatkan kemampuan metabolisme sel inang untuk memperbanyak diri. Sifat infeksi virus tergantung pada jenis virus dan kondisi lingkungan, dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik.

1. Daur Litik

Pada virus yang melakukan daur litik, infeksi virus diikuti dengan perbanyakan virus yang berlangsung cepat, diakhiri dengan kerusakan atau kematian sel inang. Virus baru yang terbentuk siap untuk menginfeksi sel inang yang lain dan memperbanyak diri.

2. Daur Lisogenik

Jenis virus yang melakukan daur lisogenik infeksinya tidak menyebabkan kematian sel secara langsung. Setelah menginfeksi, materi genetik virus bergabung dengan materi genetik sel inang (virus tidak aktif). Sel inang mungkin tidak menunjukkan gejala terinfeksi virus. Jika sel inang berkembang biak, materi genetik virus akan diwariskan kepada setiap sel yang dihasilkan. Virus yang melakukan daur lisogenik sewaktu-waktu dapat aktif dan melakukan daur litik yang dipicu oleh faktor kimia atau fisika, misalnya karena radiasi ultraviolet. Penelitian lain menunjukkan setelah mengalami daur lisogenik sekitar 100.000 kali, ADN viral secara spontan aktif dan memulai virus litik.

Daur Infeksi dan Reproduksi Virus
Virus tidak dapat berkembang biak dengan pembelahan. Reproduksi pada virus disebut replikasi yaitu pembentukan komponen virus dan perakitannya untuk membuat virus baru. Replikasi dimulai ketika virus masuk ke dalam sel. Pelindung virus dilepaskan oleh enzim dalam sel, dan ARN/ADN virus masuk dan mengadakan kontak dengan ribosom (organela tempat sintesa protein) di dalam sel. Kemudian akan berlangsung sintesis protein yang spesifik sesuai ARN/ADN.

Asam nukleat virus mengganda, dan protein yang diperlukan sebagai pelindung juga dibentuk. Kemudian berlangsung perakitan partikel virus yang baru. Beberapa jenis virus keluar dari dalam sel bersamaan dengan rusaknya sel yang ditumpangi. Virus jenis yang lain dapat keluar dari sel melalui membran tanpa mematikan sel yang ditumpanginya.

Agar lebih jelas, perhatikan tahap-tahap replikasi virus pada daur litik di bawah ini.

a. Tahap adsorbsi, yaitu virus menempel pada permukaan sel inang. Tempat penempelan virus terletak pada bagian yang mengandung protein tertentu yang dapat dikenali oleh reseptor virus.

b. Tahap injeksi, yaitu virus melakukan penetrasi pada membran sel dan masuk ke dalam sitoplasma, atau hanya memasukkan materi genetik ke dalam sel inang dengan kapsid (beserta selubung bila ada) tetap di permukaan sel inang. Pada sel tumbuhan yang mempunyai dinding sel kaku, masuknya virus ke dalam sel inang dilakukan dengan bantuan serangga ketika memakan bagian tumbuhan. Virus hewan juga dapat masuk ke sel inang melalui proses fagositosis. Coba kamu ingat kembali bagaimana proses fagositosis pada sel hewan.

c. Tahap sintesis protein berdasarkan materi genetik dari virus. Setelah masuk di dalam sel inang, materi genetik virus akan mengendalikan segala proses di dalam sel inang. Di sini materi genetik yang dibawa virus digunakan untuk memproduksi protein yang diperlukan oleh virus. Protein yang dihasilkan adalah protein kapsomer dan protein enzim untuk replikasi materi genetik virus.

d. Tahap berikutnya yaitu replikasi (penggandaan) materi genetik virus. Pada tahap ini dihasilkan materi genetik baru yang sama persis dengan materi genetik virus yang menginfeksi. Replikasi dapat berlangsung di dalam sitoplasma maupun di dalam nukleus, tergantung pada jenis virus yang menginfeksi.

e. Tahap pematangan, yaitu perakitan atau penggabungan materi genetik virus dengan kapsid. Masing-masing ADN hasil replikasi masuk ke dalam kapsid, sehingga terbentuk virus baru yang telah utuh. Dalam setiap sel inang dapat terbentuk hingga 100 virus baru.

f. Tahap terakhir adalah tahap litik, yaitu ketika virus keluar dari sel inang, diikuti dengan rusaknya sel inang (lisis). Sekarang juga diketahui bahwa beberapa jenis virus yang lain dapat keluar dari sel melalui membran tanpa mematikan sel yang inangnya.

Daur ini akan berulang, masing-masing virus yang telah meninggalkan sel inang akan mencari sel baru untuk diinfeksi. Bagaimana proses replikasi virus pada daur lisogenik?

Contoh virus yang melakukan daur lisogenik adalah bakteriofag yang disebut virus lambda (λ) yang menginfeksi bakteri Escherichia coli. Daur lisogenik ini ditemukan oleh ahli mikrobiologi Perancis Andre Lwoff pada tahun 1950. Awal proses replikasi virus pada daur lisogenik sama dengan proses pada daur litik. 

Setelah tahap injeksi, ADN virus tidak langsung melakukan sintesis, tetapi ADN virus berintegrasi/bergabung dengan ADN sel inang dan tahap ini disebut tahap penggabungan. ADN bakteri yang berbentuk melingkar (sirkular) mula-mula putus, kemudian ADN virus menggabungkan diri diantaranya. Terbentuklah ADN baru yang mengandung ADN bakteri dan ADN virus. ADN virus ini tidak aktif, sehingga bakteri tetap dapat tumbuh secara normal. Bakteri yang mengandung fage yang tidak aktif ini disebut profage.

Setelah tahap penggabungan diikuti tahap pembelahan. Ketika sel inang membelah diri maka ADN virus akan diturunkan pada sel anak yang dihasilkan. Dengan demikian terbentuk dua sel bakteri yang mengandung ADN virus yang identik. Demikian seterusnya, setiap bakteri yang terinfeksi membelah diri, maka pada setiap sel yang dihasilkan akan mengandung materi genetik virus.

Karena sesuatu hal, misalnya terkena radiasi sinar ultraviolet, profage akan aktif, memisahkan diri dari ADN bakteri, dan memulai daur litik yaitu menggandakan diri dan membajak ADN bakteri untuk membangun protein dan melakukan perakitan untuk membentuk virus baru.

Demikianlah materi Daur Infeksi dan Reproduksi Virus

Cara Hidup Virus

Cara Hidup Virus - Kita telah mengetahui bahwa untuk melangsungkan kehidupannya, makhluk hidup harus melakukan metabolisme. Dalam metabolisme diperlukan enzim untuk melangsungkan proses-proses biokimia di dalam tubuh. Virus hanya memiliki asam nukleat dan selubung protein. Bagaimana virus dapat hidup dan berkembang biak?

Cara Hidup Virus
Virus mendapatkan enzim dan bahan-bahan metabolisme dari sel yang ditumpanginya. Berbeda dengan sel, virus tidak mempunyai organela seperti ribosom, mitokondria, badan golgi, dan sebagainya. Karena itu virus tidak dapat menghasilkan energi sendiri dan mensintesis protein enzim. Jadi virus hanya dapat berkembang dan memperbanyak diri pada sel hidup yang aktif melakukan metabolisme. Oleh karena itu virus dikatakan bersifat parasit sejati.

Untuk dapat berkembang dan menimbulkan infeksi pada organisme lain, virus harus dapat tersebar dari organisme satu ke organisme lain. Virus dapat menyebar melalui hubungan langsung atau tidak langsung. Pada manusia dan hewan, batuk, bersin, dan bersentuhan dapat menularkan virus seperti virus influenza, selesma, dan gondong. Virus anjing gila ditularkan melalui gigitan. Virus yang lain dikeluarkan bersama tinja, kemudian dibawa oleh lalat dan ditularkan melalui makanan atau minuman. Peralatan makan seperti piring dan sendok mungkin juga membawa partikel virus dan dapat menularkan ke inang yang baru. 

Saat ini diketahui lebih dari 100 virus yang menyebabkan tumor ganas atau kanker pada ikan, katak, burung, tikus, babi, kuda, dan vertebrata lain. Beberapa kanker pada manusia diduga juga disebabkan oleh virus. ADN virus bergabung dengan ADN sel inang menghasilkan partikel-partikel virus yang tidak lengkap atau provirus. Sel yang mengandung provirus mengalami pertumbuhan dan pembelahan yang tidak dapat dikendalikan yang dikenal sebagai kanker. Pada virus yang membawa informasi genetik berupa ARN, ARN virus ditranskripsi membentuk ADN dan ADN ini yang bergabung dengan ADN sel inang.

Virus juga dapat disebarkan oleh serangga penular yang disebut vektor. Biasanya vektor tidak terpengaruh oleh keberadaan virus. Contoh vektor penyebar penyakit pada hewan dan manusia adalah lalat, caplak, dan nyamuk.Virus penyebab penyakit tumbuhan disebarkan melalui persentuhan dan gigitan serangga yang mengisap atau memakan tanaman. Bagian virus yang dapat menginfeksi sel inang adalah asam nukleat. Asam nukleat penyusun virus berupa ADN (asam dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat) tetapi tidak pernah ditemukan ADN dan ARN secara bersama-sama.

Umumnya asam nukleat itu berbentuk molekul tunggal, baik berupa untaian tunggal maupun untaian ganda. Namun demikian, ada virus yang materi genetiknya terbagi menjadi dua bagian (untaian) atau lebih.

Berdasarkan asam nukleatnya, virus dibedakan menjadi virus ADN dan virus ARN.

1. Virus ADN, mempunyai asam nukleat berupa ADN, misalnya virus herpes, bakteriofag, dan virus cacar. ADN virus dapat berupa untaian pita tunggal atau ganda.

2. Virus ARN, mempunyai asam nukleat berupa ARN, misalnya virus hepatitis C, HIV, virus polio, virus rabies, dan virus ebola. ARN virus juga dapat berupa untaian pita tunggal dan ganda. Kebanyakan virus tumbuhan mempunyai materi genetik berupa ARN berbentuk pita tunggal.

Di dalam sel inang virus akan merusak ADN sel inang dan mengendalikan fungsi-fungsi fisiologi sel dan memerintahkan sel inang untuk membentuk virus-virus baru. Pembentukan virus baru ini disebut replikasi.

Selanjutnya simak juga Materi Daur Infeksi dan Reproduksi Virus.

Ciri-Ciri dan Struktur Virus

Ciri-Ciri dan Struktur Virus - Berdasarkan jenis inangnya, virus dibedakan menjadi tiga kelompok.

1. Virus tanaman, dapat menginfeksi sel tanaman, biasanya disebarkan oleh serangga dan organisme lain.

2. Virus hewan, dapat menginfeksi hampir semua jenis hewan dari protozoa sampai manusia. Beberapa jenis virus hanya dapat menginfeksi satu jenis hewan, namun ada pula yang mampu menginfeksi beberapa jenis hewan sekaligus.

3. Virus bakteri, yaitu virus yang dapat menginfeksi bakteri.

Ciri-Ciri dan Struktur Virus
Virus merupakan partikel ultra mikroskopis yang hanya hidup di dalam sel. Hidup virus tersusun atas asam nukleat dan protein. Asam nukleat membawa informasi genetik virus dan protein berfungsi sebagai pelindung yang menyelubungi asam nukleat. Asam nukleat virus dapat berupa ADN (asam dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat). Beberapa jenis virus juga memiliki protein yang berfungsi sebagai enzim.

Kadang-kadang selubung pelindung virus tidak hanya tersusun atas protein, tetapi mengandung karbohidrat (disebut glikoprotein) dan lemak (disebut lipoprotein). Kebanyakan virus hanya memiliki satu selubung pelindung, namun demikian ada juga virus yang memiliki beberapa lapis pelindung. Pelindung ini disebut kapsid dan protein penyusun kapsid disebut kapsomer.  Kapsid yang berisi asam nukleat disebut nukleokapsid. 

Selain protein pelindung, beberapa virus memiliki pelindung tambahan berupa membran lipoprotein yang melingkupi nukleokapsid dan disebut kapsul. Beberapa jenis virus mempunyai alat tambahan seperti ekor dan serabut. Virus yang strukturnya sempurna, matang, dan mampu menginfeksi sel hidup disebut virion. Fungsi kapsid bagi virion adalah sebagai berikut.

1. Melindungi asam nukleat virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease).
2. Pada permukaan kapsid terdapat bagian untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan sel inang.
3. Menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang ketika melakukan infeksi.

Virus mempunyai sifat sebagai benda mati dan benda hidup. Virus dapat dikristalkan seperti benda mati, namun virus dapat berkembang biak seperti makhluk hidup. Namun demikian virus tidak dapat dikatakan sebagai sel karena hanya tersusun atas selubung protein dan asam nukleat, belum mempunyai membran sel, sitoplasma, dan organel. Selain itu virus tidak dapat melakukan metabolismenya sendiri.

Ukuran virus beraneka ragam, diameternya bervariasi antara 20 nanometer hingga 300 nanometer. Virus terbesar mempunyai panjang beberapa mikron, tetapi lebarnya biasanya kurang dari 100 nanometer. Bandingkan dengan bakteri terkecil yang mempunyai ukuran 10 mikron. Ukuran virus yang paling besar dan kompleks masih masih sukar diamati dengan mikroskop cahaya.

Bentuk virus juga bermacam-macam, misalnya berbentuk seperti bola (isometrik), bentuk tangkai memanjang/filamen, dan bentuk seperti berudu katak (mempunyai bentuk seperti kepala dan ekor). Untuk memudahkan identifikasi, bentuk virus dikelompokkan menjadi empat kelompok utama.

1. Virus bentuk spiral
2. Virus bentuk ikosahedron
3. Virus berpelindung
4. Virus bentuk kompleks

Virus terkecil berbentuk ikosahedron (poligon 20 sisi) yang berukuran antara 18 – 20 nanometer. Kebanyakan virus tumbuhan berukuran kecil dan berbentuk filamen atau poligon, sedangkan virus hewan ukuran dan bentuknya lebih bervariasi. Virus yang mempunyai pelindung luar dari lipoprotein, glikoprotein, atau kombinasi lipoprotein dan glikoprotein biasanya berbentuk bulat dengan diameter antara 60 – 300 nanometer.

Demikianlah Materi Ciri-Ciri dan Struktur Virus, selanjutnya baca juga Materi Cara Hidup Virus.

Cabang-Cabang Ilmu Biologi

Thursday, August 29, 2013

Cabang-Cabang Ilmu Biologi - Biologi merupakan ilmu yang luas, sehingga dibagi menjadi cabang-cabang berdasarkan objek yang dipelajarinya. Untuk menyederhanakan, biologi dibedakan menjadi beberapa kajian yaitu kajian tingkat molekul, sel, organisme, dan populasi. Biologi molekuler menjadi dasar bagi perkembangan. 

Cabang-Cabang Ilmu Biologi
Berkat jasanya, kamu dapat memahami struktur dan fungsi molekul-molekul penyusun tubuh seperti asam nukleat dan protein, termasuk mekanisme pewarisan sifat pada semua makhluk hidup. Jasa penting yang lain adalah pengetahuan tentang proses metabolisme sehingga kamu dapat memahami bagaimana energi dihasilkan dan digunakan pada sistem kehidupan. 

Biologi sel berkaitan erat dengan biologi molekuler. Sel merupakan unit dasar kehidupan, untuk mempelajari struktur dan fungsi sel, ahli biologi mempelajari komponen-komponen sel pada tingkat molekuler. Biologi sel merupakan kajian yang penting karena fungsi-fungsi kehidupan pada organisme multiseluler merupakan perwujudan dari pertumbuhan, aktivitas, dan interaksi sel. Pemahaman biologi sel diperlukan untuk mempelajari ilmu yang lain seperti fisiologi, biologi perkembangan, neurofisiologi, sitogenetika, etiologi, dan sebagainya.

Biologi tingkat organisme mempelajari jenis-jenis makhluk hidup dengan segala aspek kehidupannya. Objek biologi yang dipelajari pada tingkat organisme semakin banyak, sehingga berkembang disiplin ilmu yang mempelajari organisme tertentu secara mendalam. Contohnya adalah ornitologi (mempelajari burung), iktiologi (mempelajari ikan), herpetologi (mempelajari amfibia dan reptil), protozoologi (mempelajari hewan satu sel/protozoa), mikologi (mempelajari jamur), entomologi (mempelajari serangga), antropologi fisik (mempelajari manusia), dan sebagainya.

Peranan organisme dalam lingkungan juga menjadi perhatian tersendiri bagi ahli biologi, sehingga muncul cabang-cabang ilmu seperti ekologi, biologi laut, biologi populasi, genetika populasi, biologi tanaman akuatik, biologi hewan akuatik, evolusi, sosiobiologi, dan sebagainya. Dan ketika kegiatan manusia menimbulkan pencemaran yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, berkembang cabang ilmu yang baru yaitu pencemaran lingkungan.

Dewasa ini terdapat kecenderungan baru untuk mempelajari bidang ilmu yang sempit namun dikaji secara mendalam. Sebagai contoh adalah dari biologi sel berkembang beberapa cabang ilmu seperti sitotaksonomi, sitogenetika, fisiologi sel, sitokimia, sitopatologi, dan sitoekologi. Tidak menutup kemungkinan cabang biologi yang masih luas seperti biofisika, biokimia, genetika, dan ekologi akan berkembang menjadi beberapa kajian ilmu yang lebih sempit. Berikut Cabang-cabang ilmu Biologi ;

1. Botani 
Ilmu tentang Tumbuh-tumbuhan dengan segala aspeknya.

2. Zoologi 
Ilmu tentangBinatang dengan segala aspek kehidupannya.

3. Anatomi 
Ilmu tentangStruktur tubuh internal makhluk hidup.

4. Morfologi 
Ilmu tentang Struktur luar makhluk hidup.

5. Sitologi 
Ilmu tentang Struktur dan fungsi sel.

6. Embriologi 
Ilmu tentang Perkembangan embrio.

7. Fisiologi 
Ilmu tentang Fungsi kerja komponen-komponen tubuh.

8. Genetika 
Ilmu tentang Substansi genetik dan hereditas.

9. Mikrobiologi 
Ilmu tentang Kehidupan mikroorganisme.

10. Mikologi 
Ilmu tentang Jamur dan peranannya dalam kehidupan.

11. Paleontologi 
Ilmu tentang Fosil dan hubungannya dengan sejarah bumi.

12. Ekologi 
Ilmu tentang Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

13. Taksonomi 
Ilmu tentang Pengelompokan makhluk hidup menjadi takson-takson.

14. Evolusi 
Ilmu tentang Perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang rumit.

15. Virologi 
Ilmu tentang Virus dan peranannya terhadap makhluk hidup yang lain.

16. Iktiologi 
Ilmu tentang Ikan dan peranannya bagi kehidupan.

17. Ornitologi 
Ilmu tentang Burung dan peranannya bagi kehidupan.

18. Histologi 
Ilmu tentang Struktur dan fungsi jaringan tubuh.

19. Biologi 
Ilmu tentang molekuler Struktur dan fungsi molekul/senyawa penyusun kehidupan dan interaksinya.

20. Biologi 
Ilmu tentang populasi Interaksi antara populasi hewan dan tumbuhan dengan lingkungannya.

Demikianlah materi Cabang-Cabang Ilmu Biologi

Pengetahuan Umum Tentang Virus

Thursday, August 15, 2013

Pengetahuan Umum Tentang Virus - Keberadaan virus mulai diteliti pertama kali pada tahun 1892 oleh ilmuwan Rusia Dmitry I. Ivanovsky dan pada tahun 1898 oleh ilmuwan Belanda Martinus M. Beijerinck.

Keduanya meneliti partikel mikroskopis yang menyebabkan penyakit bercak-bercak kuning pada daun tembakau yang di kemudian hari dikenal sebagai virus mosaik tembakau (TMV/Tobacco Mosaic Virus).

Mereka menemukan penyebab penyakit pada tembakau tersebut ditularkan oleh patogen yang mampu melewati saringan porselin (filter bakteri).

Pengetahuan Umum Tentang Virus
Partikel perantara tersebut ketika diisolasi tidak dapat tumbuh pada medium buatan dan tidak tampak ketika diamati dengan mikroskop cahaya. Beijerink menduga bahwa partikel mikroskopis yang ditelitinya merupakan patogen jenis baru, yang disebutnya sebagai virus.

Kata virus dalam bahasa latin berarti cairan berlumpur atau racun, karena sebagian besar virus menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, serangga, bakteri, dan tumbuhan. Penyelidikan lain oleh ilmuwan Inggris Frederick W. Twort pada tahun 1915 dan Felix H. d’Herelle pada tahun 1917 menemukan virus yang menginfeksi bakteri dan dinamakan bakteriofag (virus pemakan bakteri).

Pada tahun 1935 ilmuwan biokimia berkebangsaan Amerika, Wendell Meredith Stanley berhasil mengkristalkan virus mosaik tembakau dan menunjukkan bahwa virus tersebut tersusun atas material genetik berupa ARN (asam ribonukleat) dan pelindung protein. Ketika mikroskop elektron ditemukan pada tahun 1940, bentuk virus dapat diamati untuk pertama kalinya.

Penelitian virus semakin berkembang ketika kultur sel ditemukan oleh ilmuwan Amerika pada tahun 1949. Mungkin kamu telah tahu bahwa virus tidak dapat hidup pada medium agar, sehingga virus mula-mula dikembangkan pada tubuh hewan, misalnya embrio ayam. Bahkan virus polio hanya dapat hidup pada otak simpanse dan sumsum tulang belakang monyet. Penemuan kultur sel sangat membantu dalam penelitian virus.

Saat ini sekitar 3.600 jenis virus telah diidentifikasi, sebagian besar diantaranya merupakan penyebab penyakit pada manusia, hewan, serangga, bakteri, dan tumbuhan. Setelah biologi molekuler berkembang, virus berguna untuk penyelidikan gen, mutasi, dan teknik rekombinasi gen. Selain virus, sekarang telah ditemukan partikel mirip virus yang disebut prion. Prion tersusun atas molekul protein dan asam nukleat yang berukuran kecil.

Prion sangat resistan ketika akan dinonaktifkan dan dapat menyebabkan kerusakan pada otak mamalia dan manusia. Penyakit yang disebabkan oleh prion misalnya penyakit sapi gila.

Demikianlah Pengetahuan Umum Tentang Virus, selanjutnya baca juga Materi Ciri-Ciri dan Struktur Virus

Identifikasi Makhluk Hidup

Tuesday, July 30, 2013

kunci dikotomi
Identifikasi Makhluk Hidup - Apabila Kita menemukan suatu makhluk hidup yang belum diketahui golongannya, termasuk tumbuhan ataukah hewan, bagaimana cara Kita mengetahui jenis makhluk hidup tersebut ? 

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi terlebih dahulu, yaitu mengenal makhluk hidup tersebut. Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru kita kenal dibutuhkan suatu alat pembanding yang dapat berupa gambar, spesimen (awetan tumbuhan atau hewan), atau tumbuhan dan hewan yang sudah diketahui namanya yang disebut kunci identifikasi/kunci determinasi. 

Suatu jenis kunci identifikasi yang paling sederhana dinamakan kunci dikotomi (bentuknya menggarpu), kunci ini cocok untuk mengidentifikasi suatu makhluk hidup termasuk dalam kelompok mana. Lihatlah contoh diagram pada Gambar diatas.

Pada umumnya suatu species diidentifikasi dengan menggunakan kunci determinasi. Kunci ini terdiri atas serangkaian petunjuk yang merupakan ciri-ciri morfologi suatu makhluk hidup, dengan ciri setiap petunjuk terdiri atas dua pernyataan yang berlawanan dan pernyataan-pernyataan ini membawa kita pada petunjuk selanjutnya. Jika salah satu ada yang cocok, maka pernyataan yang lain gugur, demikian seterusnya sampai akhirnya nama jenisnya diketahui.
Agar lebih jelas, pelajarilah contoh determinasi sederhana berikut ini;


1
a. Tidak mempunyai akar, batang, dan daun
3

b. Mempunyai akar, batang dan daun
2
2
a. Akar tunggal
4

b. Akar serabut
4
3
a. Ukuran tubuh mikroskopis  
6

b. Ukuran tubuh makroskospis  
6
4
a. Bentuk daun menyerupai pita  
7

b. Bentuk daun tidak menyerupai pita  
5
5
a. Bentuk daun menyerupai jantung atau ginjal  
7

b. Bentuk daun tidak menyerupai jantung atau ginjal  
8
6
a. Warna hijau, biru kehijauan, abu-abu hijau
Alga

b. Warna putih, cokelat, abu-abu kuning  
Jamur
7
a. Tulang daun sejajar
8

b. Tulang daun menyirip atau menjari  
8
8
a. Berbunga  
9

b. Tidak berbunga
10
9
a. Daun berpelepah
Rumput-rumputan

b. Daun tidak berpelepah
11
10
a. Daun kecil dan kaku
Gymnospermae

b. Daun tidak kecil dan kaku
13
11
a. Bagian bunga berkelipatan 4 dan 5
12

b. Bagian bunga kelipatan 3
12
12
a. Benang sari berkumpul pada satu tangkai bersama
Malvaceae

b. Benang sari tidak berkumpul pada satu tangkai bersama
14

Dan Seterusnya...




1
a. Homoiotermis
2

b. Poikilotermis  
8
2
a. Hidup di darat  
3

b. Hidup di air  
5
3
a. Memiliki rambut atau bulu  
4

b. Memiliki zat tanduk  
8
4
a. Ada kelenjar susu  
Mamalia

b. Tidak ada kelenjar susu  
Aves
5
a. Alat gerak sirip  
6

b. Alat gerak bukan sirip  
7
6
a. Bernapas dengan paru-paru  
9

b. Bernapas dengan insang  
Pisces
7
a. Jantung 3 ruang  
Amphibia

b. Jantung 4 ruang
Reptil

Setelah mempelajari uraian di atas, Kita bisa mengetahui bahwa ternyata keanekaragaman berbagai jenis makhluk hidup yang ada di dunia ini sangat banyak. Kita tidak akan mampu menghitung atau mengetahui semua jenisnya, akan tetapi kita dapat mempelajari melalui pendekatan klasifikasi dan tata nama. 

Hal ini merupakan daya dukung untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup yang ada di bumi. Kita wajib bersyukur kepada Tuhan yang menciptakan alam semesta dengan memberikan keanekaragaman yang begitu besar bagi kehidupan makhluk di bumi.

Demikianlah materi Identifikasi Makhluk Hidup semoga bermanfaat.

 

Most Reading