Pages

Showing posts with label Geografi. Show all posts
Showing posts with label Geografi. Show all posts

Flora dan Fauna Provinsi Sulawesi

Tuesday, February 25, 2014

Flora dan Fauna Provinsi Sulawesi. Pembahasan kali ini tentang Flora dan Fauna Provinsi Sulawesi adalah salah satu pembahasan dari Materi Mata Pelajaran Geografi yang belum kita bahas. Karena pentingnya mengenal keragaman flora dan fauna setelah pembahasan tentang flora fauna pulau jawa, pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Flora dan Fauna Provinsi Sulawesi. Selain itu rekan juga bisa melihat pembahasan flora fauna dari daerah sumatra di artikel lainnya. 


Sulawesi Selatan       

Flora: Lontar (Borassus flabellifer)
Siwalan (juga dikenal dengan nama pohon lontar atau tal) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di banyak daerah, pohon ini juga dikenal dengan nama-nama yang mirip seperti lonta (Min.), ental (Sd., Jw., Bal.), taal (Md.), dun tal (Sas.), jun tal (Sumbawa), tala (Sulsel), lontara (Toraja), lontoir (Ambon). 

Fauna: (Julang Sulawesi / Aceros cassidix)
Burung Rangkong Julang Sulawesi tergabung dalam marga Bucerotidae, dalam bahasa Inggris disebut Horbbill, di Indonesia dikenal juga sebagai Julang, Enggang, dan Kangkareng. 

Sulawesi Barat          

Flora: Cempaka hutan kasar (Elmerrillia ovalis)
Pohon berkayu yang tingginya mencapai 45 m, dengan diameter hingga 200 cm, cabang-cabangnya serta tangkai daun dan stipulanya gundul atau ditutupi bulu halus kekuningan yang kemudian menjadi gundul setelah itu. 

....dst....

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak dapat menampilkan seluruh artikel flora fauna dari sulawesi ini. Untuk sobat pelajar yang membutuhkan materi ini untuk tugas sekolahnya silahkan copi melalui link dibawah ini.

Dapatkan Artikel 

Semoga kita semakin mengenal dan menghargai kekayaan negeri sendiri dan berusaha dengan sekuatnya untuk ikut melestarikan keanekaragaman flora dan fauna di indonesia khususnya dari sulawesi ini.

Flora dan Fauna Pulau Jawa

Hampir sama dengan Flora dan Fauna dari Sulawesi di pulau jawa juga terdapat berbagai kekayaan flora dan fauna yang beragam macam dan jenisnya. Di pulau jawa ini, flora dan faunanya juga terkenal dalam masyarakat. Mau tahu apa saja flora fauna pulau ini? Silahkan baca selengkapnya pada ulasan berikut ini.

Copy Materi


Jawa Barat
a. Flora
Gandaria (Bouea macrophylla Griffith) atau nama lokal lainnya jatake adalah tanaman yang berasal dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, dan banyak dibudidayakan di Sumatera dan Thailand.


Pohon Gandaria
Gandaria dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah gandaria berwarna hijau saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria yang matang berwarna kuning, memiliki rasa kecut-manis dan dapat dimakan langsung. Daunnya digunakan sebagai lalap. Batang gandaria dapat digunakan sebagai papan.

Tanaman berupa pohon dengan ketinggian hingga 27 m dengan tajuk rapat. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong. Waktu muda berwarna putih, kemudia berangsur ungu tua, lalu menjadi hijau tua. Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun, Buahnya bertipe buah batu, berbentuk agak bulat, berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai jingga, daging buahnya mengeluarkan cairan kental; buahnya tidak berbulu, rasanya asam sampai manis, dengan bau yang khas agak mendekati bau terpentin. Keping biji berwarna lembayung.

Gandaria adalah tumbuhan tropik basah dan dapat tumbuh pada tanah yang ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah di bawah 300 m dpl., tetapi dalam pembudidayaan telah berhasil ditanam pada ketinggian sekitar 850 m dpl.

b. Fauna
Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi Pulau Jawa, Indonesia. Ia memiliki dua variasi: berwarna terang dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi Jawa Barat.


Macan tutul jawa (Panthera pardus melas)
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang mungkin merupakan hasil evolusi dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.

Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Ia lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.

Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini.

Jawa Tengah

a. Flora
Cempaka putih atau kantil (Magnolia ×alba (D.C.) Figlar & Noot.) adalah salah satu anggota suku Magnoliaceae. Tumbuhan ini dikenal di Indonesia dan beberapa negara tetangganya karena kuncup bunganya sering kali dipakai dalam upacara-upacara tradisional atau ritual tertentu. Secara botani, ia adalah hibrida (hasil persilangan) antara M. champaca dan M. montana.

Bunga kantil
Bunga kantil dipakai sebagai hiasan ronce (biasanya diletakkan di ujung), sesajian, serta diletakkan di daun telinga pengantin atau pendeta.

b. Fauna
Kepodang adalah burung berkicau (Passeriformes) yang mempunyai bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam membuat sarang.[1] Kepodang merupakan salah satu jenis burung yang sulit dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk fisiknya.[2] Burung kepodang termasuk jenis burung kurungan karena dibeli oleh masyarakat sebagai penghias rumah, oleh karenanya burung ini masuk dalam komoditas perdagangan yang membuat populasinya semakin kecil.


Kepodang
Burung kepodang berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. [5] Burung ini berwarna hitam dan kuning dengan strip hitam melewati mata dan tengkuk, bulu terbang sebagian besar hitam.[6] Tubuh bagian bawah keputih-putihan dengan burik hitam, iris merah, bentuk paruh meruncing dan sedikit melengkung ke bawah, ukuran panjang paruh kurang lebih 3 cm, kaki hitam.[7] Burung ini menghuni hutan terbuka, hutan mangrove, hutan pantai, di tempat-tempat tersebut dapat dikenali dengan kepakan sayapnya yang kuat, perlahan, mencolok & terbangnya menggelombang.[6]

DI Yogyakarta

a. Flora
Tumbuhan kepel atau burahol (Stelechocarpus burahol) adalah pohon penghasil buah hidangan meja yang menjadi flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Buah kepel digemari puteri kraton-kraton di Jawa karena dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam.


Tumbuhan kepel atau burahol
Pohon tegak, tidak merontokkan daun secara serentak, tingginya mencapai 25 m. Tajuknya teratur berbentuk kubah meruncing ke atas (seperti cemara) dengan percabangan mendatar atau agak mendatar. Diameter batang utamanya mencapai 40cm, berwarna coklat-kelabu tua sampai hitam, yang secara khas tertutup oleh banyak benjolan yang besar-besar. Daunnya berbentuk lonjong-jorong sampai bundar-telur/bentuk lanset, berukuran (12-27)cm × (5-9)cm, berwarna hijau gelap, tidak berbulu, merontal tipis; tangkai daunnya mencapai 1,5 cm panjangnya. Bunganya berkelamin tunggal, mula-mula berwarna hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan, muncul pada tonjolan-tonjolan di batang; bunga jantannya terletak di batang sebelah atas dan di cabang-cabang yang lebih tua, berkumpul sebanyak 8-16 kuntum, diameternya mencapai 1 cm; bunga betinanya hanya berada di pangkal batang, diameternya mencapai 3 cm. Buahnya dengan 1-13 lembar daun buah bertipe mirip buah buni (berrylike ripe carpels), panjang tangkai buahnya mencapai 8 cm; daun buah yang matang hampir bulat bentuknya, berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5-6 cm, perikarpnya berwarna coklat, berisi sari buah, dapat dimakan. Bijinya berbentuk menjorong, berjumlah 4-6 butir, panjangnya sekitar 3 cm, berat segar 62-105 g, serta bagiann yang dapat dimakan sebanyak 49% dan bijinya 27% dari berat buah segar.

b. Fauna
Merbuk atau perkutut (Geopelia striata, familia Columbidae) adalah sejenis burung berukuran kecil, berwarna abu-abu yang banyak dipelihara orang karena keindahan suaranya.


Merbuk atau perkutut
Dalam tradisi Indonesia, terutama Jawa, burung ini sangat dikenal dan digemari, bahkan agak lebih "dimuliakan" dibandingkan dengan burung peliharaan lainnya. Perkutut masih berkerabat dekat dengan tekukur, puter, dan merpati. Persilangan (hibrida) antara perkutut dan tekukur dikenal dalam dunia burung hias sebagai "sinom" (bahasa Jawa) dan memiliki kekhasan pola suara tersendiri.

Jawa Timur

a. Flora
Sedap malam (Polianthes tuberosa, bahasa Melayu: sundal malam) adalah tumbuhan hijau abadi dari suku Agavaceae. Minyak dari bunga ini digunakan dalam pembuatan parfum. Nama tuberosa menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki umbi (tuber). Saat ini dikenal sekitar 12 spesies dari genus Polianthes.

Bunga sedap malam biasa mekar di malam hari. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Meksiko. Bangsa Astek mengenalnya dengan nama omixochitl, "bunga tulang".


Sedap malam (Polianthes tuberosa )
Nama bunga ini di India bagian timur adalah ratkirani, yang berarti "ratu malam". Di Singapura bunga ini dinamakan xinxiao, yang berarti "tempat ngengat hinggap". Di Persia, bunga ini disebut maryam, yang merupakan nama umum bagi anak perempuan. Bunga ini juga digunakan di Hawaii untuk pengantin dan dahulu di zaman Viktoria digunakan sebagai bunga kuburan. Harum bunga ini digambarkan sebagai kompleks, eksotis, manis, dan khas bunga.

Tanaman ini tumbuh hingga 45 cm dan menghasilkan rumpun bunga putih. Daunnya panjang dan berwarna hijau muda yang mengumpul di pangkal batangnya.
Genus tanaman ini masih berkerabat dekat dengan Manfreda.

b. Fauna
Ayam hutan hijau atau ayam bekisar adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan sempidan. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian ayam peliharaan yang ada di Nusantara. Ayam ini disebut dengan berbagai nama di berbagai tempat, seperti canghegar atau cangehgar (Sd.), ayam alas (Jw.), ajem allas atau tarattah (Md.).


Ayam hutan hijau
Memiliki nama ilmiah Gallus varius (Shaw, 1798), ayam ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Green Junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail, atau Green Javanese Junglefowl, merujuk pada warna dan asal tempatnya.

Penegertian Biosfer

Setelah bebereapa waktu lalu kita membahas materi Pelajaran Agama Islam, kali ini kita akan membahas salah satu Materi Pelajaran Geografi yaitu tentang Pengertian Biosfer.



Copy Materi



Tumbuhan, hewan, dan manusia adalah makhluk hidup atau lazim disebut organisme. Organisme itu dapat hidup karena ada tempat untuk hidup yang menyediakan semua kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan. Tempat untuk hidup itulah yang disebut biosfer (berasal dari kata bio = hidup dan sphaira = tempat/lapisan).
Tidak hanya di permukaan Bumi, di dalam tanah dan di udara pun ada kehidupan. Pada kedalaman tertentu di dalam tanah, kamu dapat menjumpai berbagai macam organisme. Di udara pada ketinggian tertentu, kamu dapat melihat burung-burung dan berbagai makhluk terbang mencari makan. Berarti, tanah pada kedalaman tertentu dan udara pada ketinggian tertentu juga merupakan biosfer.
Pengertian Biosfer
Kesimpulannya bahwa biosfer adalah bagian dari Bumi dan atmosfernya di mana organisme dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya. Dengan kata lain, hanya di biosferlah sistem kehidupan dapat ditemukan.

Biosfer merupakan jenjang kehidupan tertinggi di bumi secara lebih terperinci, jenjang kehidupan atau tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut.

1. Individu
Individu merupakan organisme tunggal yang termasuk dalam spesies tertentu. Contoh, seekor ayam, seekor kucing, sebatang pohon pisang, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Untuk mempertahankan hidupnya, satu jenis organisme dihadapkan pada masalah-masalah yang cukup rumit. Seperti untuk mempertahankan diri dari musuh atau untuk mendapatkan makanan.

2. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh, populasi ayam di desa Jati Makmur pada tahun 2000 berjumlah 5.555 ekor. Ukuran populasi
dapat berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi tersebut disebut dinamika populasi.

3. Komunitas
Komunitas adalah suatu kumpulan dari berbagai populasi pada suatu kawasan tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki komponen yang lebih kompleks jika
dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua komponen saling berinteraksi dengan pola yang beraneka macam.

4. Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu kumpulan dari komunitas yang berbeda yang memiliki ciri khas yang berbeda dan memiliki hubungan yang saling memengaruhi. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen
(tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).

5. Biom
Beberapa ekosistem yang terdapat pada suatu wilayah geografis dengan iklim dan kondisi yang sama disebut biom. Semua biom di Bumi dengan berbagai macam dan ragamnya membentuk tingkatan tertinggi
pendukung kehidupan yang disebut biosfer.

Menurut para ahli, Biosfer adalah:
1. Ahli geologi Eduard Suess di Austria 1875
Biosfer adalah tempat pada permukaan bumi dimana kehidupan berdiam.

2. Ilmuwan James Lovelock
Konsep bahwa biosfer itu sendiri adalah sebuah organisme hidup, yang disebut sebagai hipotesa Gaia. Hipotesa Gaia untuk menjelaskan bagaimana faktor biotik dan abiotik berinteraksi dalam lingkungan. Bumi ini sendiri menganggap dirinya semacam organisme hidup.

3. Jhon Wiley
Biosfer adalah zona dari planet bumi di mana kehidupan terjadi secara alami,diperluas dari lapisan bumi dengan atmosfer yang lebih rendah

4. Michael Allaby
Biosfer adalah bagian dari lingkungan hidup organisme yang ditemukan dan mereka berinteraksi membentuk sebuah sistem kelompok yang stabil,efektif untuk keseluruhan ekosistem di planet.


Demikian pembahasan kita kali ini, untuk materi pelajaran lain silahkan lihat sesuai dengan pelajaran yang diinginkan atau jika masih membutuhkan materi pelajaran sejenis silahkan baca disini.

Flora Dan Fauna Pulau Kalimantan

Saturday, February 8, 2014

Kalimantan adalah salah satu pulau terluas di dunia yang kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Hal ini terbukti hingga kini ilmuwan masih sering menemukan ratusan spesies flora dan fauna baru setiap bulannya. Dari mulai yang biasa-biasa saja hingga yang unik semuanya ada. Kekayaan dari kalimantan ini terbukti dari penemuan beberapa flora fauna baru yang dilakukan oleh ilmuan baru-baru ini. 



Salin / Copy

Apa saja flora fauna yang baru ditemukan tersebut? Lihat detailnya pada ulasan berikut ini.

1. Barbourula Kalimantanensis



Diakui oleh para ilmuwan sebagai kodok tidak berparu-paru pertama di dunia. Hewan yang langka ini bernapas seluruhnya melalui kulit. Tanpa paru-paru memungkinkan hewan ini untuk memiliki bentuk yang lebih aerodinamik untuk membantunya bermanuver di sungai-sungai Kalimantan yang deras.

2. Dendrelaphis Kopsteini



Disebut juga Kopstein’s bronzeback adalah ular yang bisa tumbuh hingga 1,5 meter. Hewan ini memiliki warna terang dengan campuran biru, hijau dan coklat. Walaupun tampak menarik, namun ular ini memiliki gigitan yang menyakitkan.

3. Dendrobium Lohokii



Anggrek cantik ini dapat tumbuh setinggi 1 meter dan memiliki lebar bunga 2 - 3 cm.

4. Eirmotus Insignis



Ikan sepanjang 1,5 inchi ini memiliki gerakan yang lambat dan lembut, merupakan salah satu jenis ikan dari 17 ikan baru yang ditemukan di kalimantan.

5. Eulichas villosa



Salah satu kumbang unik dari daratan Kalimantan, belum banyak diketahui tentang kumbang ini.

6. Ibycus Rachelae



Siput ini adalah yang paling unik dari seluruh penemuan terbaru. Selain warnanya yang hijau kekuning-kuningan, siput ini juga memiliki ekor yang panjang. Saat masa perkawinannya hewan ini menembakkan sejenis “panah cinta” kepada pasangannya.

7. Macrobrachium Kelianense



Udang spesies baru ini memiliki panjang 1 cm.

8. Rhacophorus Penanorum



Kodok ini bisa melompat dari satu dahan ke dahan lainnya. Bukan itu saja keunikannya, kodok ini pada pagi hari berubah warna menjadi coklat.

9. Thrixspermum Erythrolomum



Adalah salah satu dari 37 anggrek unik baru yang ditemukan di Kalimantan.

10. Spectacled Flowerpecker



Burung abu-abu ini untuk sementara belum diberi nama ilmiah karena masih dalam tahap penelitian.


Lihat Langsung


Sekarang percaya kan kalau pulau kalimantan merupakan pulau yang kaya flora dan fauna? Pastinya dong. Buat rekan yang ingin melihat kekayaan flora dan fauna dari daerah lain, sudah dibahas juga flora fauna jawa, flora fauna sumatra dan pulau lain di Indonesia. Silahkan simak aja langsung di Flora dan Fauna Identitas Daerah.


Sumber
http://strano66.blogspot.com/2010/08/penemuan-spesies-flora-dan-fauna.html

Flora Dan Fauna Indonesia

Flora Dan Fauna Identitas Provinsi. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya dengan keanekaragaman flora dan fauna. Pada masing-masing provinsi terdapat flora dan fauna ciri khas dari daerah tersebut. Flora dan fauna tersebut menjadi identitas provinsi di Indonesia. Nah, apa saja flora dan fauna yang menjadi identitas daerah? berikut pembahasan lengkapnya.


Pengertian Flora dan Fauna

Flora dan fauna adalah tanaman dan satwa liar, yang asli liar di wilayah geografis yang sering disebut sebagai wilayah flora dan fauna. Kedua-duanya adalah istilah kolektif, merujuk pada kelompok tanaman atau satwa liar tertentu ke suatu daerah atau suatu periode waktu. Misalnya, flora dan fauna yang hangat dapat terdiri dari daerah tropis ke sedang hangat-tumbuhan dan jenis burung eksotis.

Definisi, flora berasal dari bahasa Latin yaitu Flora, dewi yang bunga. Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti menyangkut bunga. Fauna dapat merujuk pada kehidupan hewan atau binatang klasifikasi dari daerah tertentu, jangka waktu, atau lingkungan. Fauna juga berasal dari bahasa Latin. Dalam Mitologi Romawi Fauna adalah kakak dari Faunus, roh yang baik dari hutan dan dataran.

Flora dan fauna di suatu wilayah yang biasanya dijelaskan dalam istilah biologi untuk menyertakan genus dan spesies tanaman dan hewan hidup, pilihan mereka tumbuh berkembang biak atau kebiasaan, dan sambungan ke satu sama lain di lingkungan juga. Selain kelompok geografis, lingkungan juga akan membantu lebih lanjut klasifikasi flora dan fauna. Misalnya, air flora dan fauna di kawasan merujuk kepada tanaman dan hewan yang hidup di dalam air atau sekitar satu wilayah geografis.

Biologists and environmentalists memepelajari flora dan fauna untuk sejumlah alasan. Pelestarian dan konservasi serta mendapatkan pemahaman baru biologi hanyalah beberapa alasan mengapa flora dan fauna yang sangat penting bagi peneliti. Beberapa organisasi, termasuk Fauna dan Flora International (FFI), bekerja sama untuk menggunakan mereka untuk penelitian dan temuan lebih lanjut tentang kebijakan konservasi dan pelestarian serta keanekaragaman hayati.

Flora dan Fauna Identitas Provinsi di Indonesia

Keragaman flora di tiap provinsi di Indonesia begitu mengagumkan, hal ini bisa kita lihat dari kelangkaan flora tersebut dan juga dari segi keindahannya. Karena itu, sangat rugi jika kita sampai tidak mengetahui tentang keragaman tersebut, maka dari itu keragaman flora ini juga dibahas terpisah pada materi Flora Identitas Provinsi di Indonesia.

kaskus-forum.blogspot.com - Fauna Khas Provinsi di Indonesia
Flora Dan Fauna Indonesia

Sedangkan fauna di Indonesia khususnya di masing-masing daerah juga tidak kalah beragamnya jika dibandingkan dengan keragaman flora yang ada. Tidak lengkap rasanya kalau kita tidak mengetahui flora identitas provinsi di Indonesia. Oleh karena itu tidak ada salahnya menikmati sejenak keindahan fauna Indonesia dalam artikel Fauna Identitas Provinsi di Indonesia.

Flora Dan Fauna Indonesia

Flora dan Fauna Pulau Indonesia

Berikut ini flora dan fauna yang berasal dari kepulauan Indonesia yang sangat beragam. Silahkan ikuti pembahasannya pada masing-masing pulau tersebut.


Lihat Daftar
  1. Flora dan Fauna Pulau Indonesia
  2. Flora dan Fauna Pulau Jawa
  3. Flora dan Fauna Pulau Sumatra
  4. Flora dan Fauna Pulau Kalimantan
  5. Flora dan Fauna Propinsi Sulawesi
Selesai sudah pembahasan kita mengenai kekayaan flora dan fauna dari Indonesia, semoga artikel ini dapat menambah wawasan kita semua. Untuk pembahasan yang lebih mendalam silahkan rekan pelajar baca di masing-masing topik yang diinginkan, karena pembahasan selengkapnya diruangan sebelahnya. Semoga referensi tugas geografi di atas dapat memberikan tambahan ilmu dan meningkatkan pemahaman kita semua.

"Nenek Moyang" Galaksi Spiral Ditemukan


"Nenek Moyang" Galaksi Spiral DitemukanSecara tidak sengaja, teleskop luar angkasa Hubble menemukan galaksi spiral yang diperkirakan lahir miliaran tahun lalu. Astronom pengguna teleskop ini mengatakan, galaksi tersebut tertangkap Hubble ketika memotret 300 galaksi yang berjarak cukup jauh.

Galaksi spiral yang diberi nama BX442 ini diketahui lahir tiga miliar tahun setelah Big Bang --teori ledakan besar asal mula jagat raya. Namun, bagian dari galaksi ini diperkirakan sudah bertualang di angkasa luar selama 10,7 miliar tahun.

http://sibarasok.blogspot.com/2012/07/nenek-moyang-galaksi-spiral-ditemukan.html
Dari laporan yang dirilis jurnal Nature, Kamis (19/7), ini adalah galaksi spiral pertama yang lahir di jagat raya. Miliaran tahun lebih awal dibanding galaksi spiral lain yang banyak ditemukan saat ini, termasuk galaksi yang dihuni manusia, Bima Sakti.

"Kebijakan sekarang meyakini jika galaksi spiral dengan grand design seperti ini belum muncul di jagat raya di waktu tersebut. Maka fakta adanya galaksi ini sangatlah luar biasa," kata David Law, penulis jurnal laporan ini dan juga peneliti dari Dunlap Institute for Astronomy & Astrophysics, University of Toronto, Kanada.

Ditambahkan kolega Law, Alice Shapley dari UCLA, di awal pembentukan jagat raya, galaksi-galaksi yang ada terlihat aneh dan tidak simetris."Pikiran pertama kami adalah, mengapa galaksi yang ini (BX442) terlihat berbeda dan indah?"

Galaksi yang ada saat ini terbagi menjadi beberapa variasi bentuk. Termasuk Bima Sakti yang berbentuk spiral. Galaksi ini adalah piringan berputar yang terdiri atas bintang dan gas dan membentuk bintang baru. Ada juga galaksi bulat panjang, anggotanya adalah bintang yang lebih tua, lebih merah, dan bergerak secara acak.

Menurut Law dan Shapley, BX442 termasuk galaksi besar jika dibandingkan dengan galaksi lain yang terbentuk di awal pembentukan jagat raya. Dari perhitungan kedua peneliti tersebut, hanya ada 30 galaksi yang sama besarnya dengan BX442.

Untuk lebih mengenal "nenek moyang" galaksi spiral ini, Shapley dan Law menggunakan instrumen spektograf bernama OSIRIS di W.M. Keck Observatory, Hawaii. Keduanya mempelajari spektra dari 3.600 lokasi di dalam dan sekitar BX442.

Riset ini membuktikan jika BX442 adalah murni galaksi spiral. Bukannya dua galaksi yang kebetulan sejajar ketika difoto. Apa yang membuat galaksi dengan bentuk seperti ini umum di masa sekarang, namun amat sangat jarang di masa lampau?

Menurut Law dan Shapley, ada hubungannya dengan galaksi kecil yang ada di dekat BX442 dan interaksi gravitasi antar keduanya. Galaksi kecil akhirnya bersatu dengan BX442 yang memiliki gaya gravitasi lebih besar. Ini menunjukkan bahwa benturan antar galaksi juga lebih sering di masa lampau. Menyebabkan hujan gas yang diserap oleh bintang yang akhirnya terbentuk dengan lebih padat dibanding bintang yang ada saat ini.

"Jagat raya sekarang jauh lebih membosankan dibanding masa awal pembentukan," kata Shapley. Dengan mempelajari BX442, para ahli berharap dapat dijadikan kajian dasar pembentukan galaksi spiral, termasuk pembentukan galaksi Bima Sakti.

Sumber: Phys.org

Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen

Tuesday, January 28, 2014

Tenaga Endogen dan Tenaga EksogenSeperti kita ketahui keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Apa itu tenaga endogen dan tenaga eksogen?

http://sibarasok.blogspot.com/2012/10/tenaga-endogen-dan-tenaga-eksogen.htmlTenaga endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi, sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. 

Tenaga eksogen merupakan tenaga yang bersifat merusak kulit bumi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan gletser. Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam bentuknya baik di daratan maupun dasar laut.

Bentuk Permukaan Bumi Yang Dihasilkan Oleh Tenaga Endogen

Bentuk Permukaan Bumi Yang Dihasilkan Oleh Tenaga Endogen - Tenaga yang sangat besar dari dalam bumi dapat berpengaruh dalam membentuk keragaman permukaan bumi. Tenaga yang berasal dari dalam bumi itu disebut tenaga endogen. 

Tenaga endogen ada yang mempunyai sifat membangun dan ada yang mempunyai sifat merusak. Tetapi secara umum tenaga endogen bersifat membangun. 

Tenaga endogen merupakan kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi. Pergerakan ini disebut diastropisme. Adanya tenaga endogen dapat menyebabkan terjadinya pergeseran kerak bumi. Pergeseran kerak bumi akan menjadikan permukaan bumi berbentuk cembung, seperti pegunungan atau gunung-gunung berapi, serta berbentuk cekung, seperti laut dan danau.
 
http://sibarasok.blogspot.com/2012/10/bentuk-permukaan-bumi-yang-dihasilkan.htmlKerak bumi terdiri atas dua macam, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua, antara lain kerak Benua Eropa dan Asia atau biasa disebut Eurasia, kerak Benua Afrika, kerak Benua Amerika Utara, dan kerak Benua Amerika Selatan. 

Kerak samudera, antara lain kerak Samudera Hindia, kerak Samudera Pasifik, dan kerak Samudera Atlantik. Kerak benua disebut juga lempeng benua, sedangkan kerak samudera disebut juga lempeng samudera.  Dari pergerakan lempeng samudera yang rata-rata bisa mencapai 10 cm/tahun maka lempeng samudera dapat bertumbukan dengan lempeng benua pada suatu ketika. Akibat dari tumbukan tersebut akan ada bagian-bagian yang terangkat menjadi pegunungan.
 
Wilayah-wilayah dunia tempat pertemuan antara lempeng benua ditandai dengan banyaknya deretan pegunungan. Per-bukitan kapur adalah contoh permukaan bumi yang terangkat. Pada mulanya perbukitan kapur berasal dari dasar laut. Oleh karena ada tekanan dari dalam bumi, maka dasar laut terangkat hingga diatas permukaan laut. Adanya proses erosi dasar laut yang terangkat tersebut kemudian terbentuklah perbukitan. Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme, dan seisme (gempa).
 
a. Hasil dari proses Tektonisme

Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal.

Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah,  tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.

1) Epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenesa dibagi menjadi dua sebagai berikut.

a) Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan.

b) Epirogenesa negatif, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.

2) Orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat cepat serta meliputi wilayah yang sempit.
Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik.  

Berdasarkan bentuknya, proses Tektonisme dibedakan atas patahan dan lipatan.

1) Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (antiklinal), sedangkan yang melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis-jenis lipatan sebagai berikut.

a) Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.

b) Lipatan miring (asymmetrical fold), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.

c) Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensial saja yang bekerja.

d) Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karen arah tenaga horizontal dari satu arah.

e) Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena adany pergerakan pada sepanjang kerak bumi.

2) Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relatif cepat, baik secara vertikal maupun horizontal. Jenis-jenis patahan sebagai berikut.

a) Tanah naik (horst), yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.

b) Tanah turun (graben/slenk), yaitu kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.

c) Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu dekstral dan sinistral.

Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kanan. 
Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kiri.

d) Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik dan ada yang turun dan ada pula yang berbentuk miring sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok lithosfera.

Bentuk muka bumi dari bentuk patahan dan lipatan di antaranya sebagai berikut.

1) Pegunungan
Pegunungan adalah kumpulan dari gunung-gunung yang membentuk permukaan bumi seolah-olah bergelombang dengan lembah dan lekukan di antara gunung-gunung tersebut. Contoh dua deretan pegunungan di Indonesia, yaitu

a) Sirkum Pasifik, yang melalui Sulawesi, Maluku, Papua, dan Halmahera.

b) Sirkum Mediterania Busur dalam (vulkanis) yang melalui Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Seua, Manuk, Kepulauan Banda, dan berakhir di Pulau Ambon. Busur luar (non vulkanis), yang melalui P. Simelue, P. Nias, P. Batu, P. Mentawai, Enggano, tenggelam disebelah selatan P. Jawa, Sawu Roti, Timor, Kep. Leti, Sermata, Kep. Barbar, Kep. Tanibar, Kep. Watubela, Kep. Laut Seram, Manipa, Baru, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.


2) Dataran tinggi


Dataran tinggi adalah daerah datar yang berada pada ketinggian di atas 700 m. Dataran ini bisa terbentuk dari daratan rendah yang mengalami pengangkatan dengan bentuk datar. Meskipun saat ini pada umumnya dataran tinggi sudah mengalami erosi, namun sisa-sisa erosi yang merupakan puncak-puncak tertinggi mempunyai ketinggian yang sama. Misalnya, Dataran Tinggi Bandung di Jawa Barat, Dataran Tinggi Karo di Sumatera Utara, Dataran Tinggi Dekan di India, Dataran Tinggi Yura di Perancis, dan Dataran Tinggi Gayo di Aceh.


3) Plato atau plateau


Bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian atas relatif rata dan telah mengalami erosi. Misalnya, Plato Dieng di Jawa Tengah, dan Plato Madi di Kalimantan.


4) Depresi


Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang memanjang disebut slenk, sedangkan yang membulat disebut basin. Misalnya, Depresi Jawa Tengah dan Lembah Semangka.


5) Palung laut


Palung laut adalah bagian luar bumi yang terdapat di dasar laut dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter. Bentuknya memanjang dan sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman yang terus-menerus. Misalnya, Palung Laut Mindanau dan Palung Laut Kai.


6) Lubuk laut


Proses pembentukan lubuk laut sama dengan palung laut, hanya berbeda pada bentuknya saja, yaitu yang membulat dengan kedalaman juga lebih dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk Laut Sulu dan Lubuk LautBanda.


7) Punggung laut


Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut. Sebagian dari punggung laut ada juga yang muncul di atas permukaan air laut. Misalnya, Punggung Laut Sibolga dan Punggung Laut Snelius.


8) Ambang laut


Ambang laut adalah pembatas pada dasar laut yang memisahkan dua laut dalam. Misalnya, Ambang Laut Sulu dan Selat Gilbatar.


9) Shelf


Shelf adalah bagian laut yang dalamnya kurang dari 200 meter. Misalnya, Shelf Laut Jawa dan Laut Arafuru.


b. Hasil dari proses vulkanisme

Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak ke lapisan yang lebih atas atau keluar ke permukaan bumi (dalam arti luas). Pergerakan magma sebagai ciri aktivitas magma dibedakan sebagai berikut.


1) Intrusi magma

Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera, memotong atau menyisip litosfer dan tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme. Bentuk-bentuk intrusi magma sebagai berikut.

a) Batholit, 

yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur magma, terjadi karena penurunan suhu yang lambat.

b) Lakolit, 


yaitu magma yangmenyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.

c) Sill, 

yaitu lapisan magma tipis yang menyusup di antara lapisan batuan di atas, datar di bagian atasnya.

d) Gang, 


yaitu batuan dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk pipih atau lempeng.

e) Apofisa, 


yaitu cabang dari irupsi korok (gang).

f) Diatrema, 


yaitu batuan yang mengisi pipa letusan.

2) Ekstrusi magma 

Ekstrusi magma adalah kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan kelanjutan dari intrusi magma. Bahan yang dikeluarkan pada saat terjadi proses ekstrusi magma, terutama ketika terjadi letusan gunung api adalah dalam bentuk material padat yang disebut eflata/piroklastik dan dalam bentuk cair berupa lava dan lahar, serta dalam wujud gas, seperti belerang, nitrogen, gas asam arang, dan gas uap air. Menurut bentuknya, ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

a) Ekstrusi sentral, 


yaitu magma keluar melalui sebuah saluran magma (pipa kawah) dan membentuk gunung-gunung dan letaknya tersendiri. Ekstrusi melahirkan tipe letusan gunung api. Misalnya, Gunung Krakatau dan Gunung
Vesuvius.


b) Ekstrusi linier,


 yaitu magma keluar melalui retakan atau celahan yang memanjang sehingga mengakibatkan terbentuknya deretan gunung api yang kecil-kecil di sepanjang retakan itu. Misalnya, Gunung Api Laki di Pulau Eslandia dan deretan gunung api di Jawa Barat dan Jawa Timur.

c) Ekstrusi areal, 


yaitu magma keluar melalui lubang yang besar, karena magma terletak sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga magma menghancurkan dapur magma yang menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan bumi. Misalnya, Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya 10.000 km2. Hasil dari proses vulkanisme, yaitu berupa gunung dan berupa bentuk fenomena alam pasca vulkanik atau fenomena alam setelah terjadi letusan.

1) Gunung

Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi oleh lereng. Gunung juga merupakan bukit yang besar yang bentuknya lebih runcing dan lebih tinggi dari permukaan bumi di sekitarnya. Gunung terbentuk oleh adanya gerakan magma atau ekstrusi magma dalam bumi dari kantung/dapur magma sampai lapisan permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang melahirkan gunung api. 


Gunung api biasanya masih aktif artinya gunung tersebut sewaktu-waktu dapat mengalami letusan-letusan. Contoh gunung api di Indonesia yang dapat dijumpai di antaranya yang berada di daratan adalah Gunung Slamet di Jawa Tengah, Gunung Merapi di Yogyakarta, sedangkan gunung api di laut misalnya, Gunung Krakatau di Selat Sunda. Selain gunung api yang masih aktif juga terdapat gunung yang tidak aktif atau ada yang menyebut gunung “tidur”, artinya gunung tersebut sudah tidak mengeluarkan lagi material vulkan baik padat maupun cair. Contoh gunung yang tidak aktif adalah Gunung Ciremai di Jawa Barat, Gunung Lawu di Jawa Tengah, dan Gunung Salak di Bogor.

2) Fenomena alam pasca vulkanik
 
Beberapa fenomena alam pasca vulkanik sebagai
berikut.


a) Mata air panas (air thermal) dan air mineral


Jenis air ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber air mineral yang dikonsumsi dalam bentuk kemasan yang telah banyak dijumpai di depot air isi ulang atau dijual bebas. Mata air yang terkenal antara lain mata air panas Baturaden di Purwokerto, Ciater di Bandung, dan Sangkan Hurip di Kuningan.


b) Sumber gas (ekskalasi)

Sumber gas ini dapat keluar dalam bentuk sebagai berikut. 


Solfatar, 
yaitu sumber gas belerang. Kenampakan ini banyak dijumpai di kawah-kawah puncak gunung api yang masih aktif. Misalnya, di kawah puncak Gunung Bromo dan kawah puncak Gunung Merapi DIY. 

Fumarol, 
yaitu sumber gas uap air. Sumber gas ini sama seperti solfatar. Fumoral dapat dijumpai pada gunung api yang masih aktif. 

Mofet, 
yaitu sumber gas asam arang. Sama seperti fumarol dan solfatar, mofet juga dapat dijumpai pada gunung api yang meletus. Mofet dan belerang merupakan dua gas yang berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kematian.

Mata air geyserMata air geyser ditemukan di daerah vulkan aktif. Geyser merupakan mata air tanah yang memancar sewaktu-waktu dalam celah batuan atau bekas kantong magma akibat dorongan gas dari dalam. Geyser tidak akan nampak jika kandungan air tanah pada daerah tersebut habis, namun pada saat terisi air akan muncul kembali. Fenomena ini dapat kamu jumpai di Plato Dieng Jawa Tengah.

C. Hasil dari proses gempa

Gempa bumi adalah sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera yang bersumber dari lapisan litosfera bagian dalam. Hentakan tersebut lalu dirambatkan pada litosfera dan kemudian ke permukaan bumi. Alat untuk mencatat gempa disebut seismograf.

 
Gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan sebagai berikut.

1) Gempa tektonik


yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan patahan) secara mendadak. Ini terjadi jika terbentuk patahan-patahan baru atau terjadi pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi. Sebagian besar gempa yang terjadi di bumi merupakan gempa tektonik. 

Di Indonesia pergerakan kulit bumi sering terjadi di daerah bagian barat, seperti Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor. Jalur wilayah ini merupakan jalur yang rawan dengan gempa bumi. Gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). 

Semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami. Untuk itu bagi kamu yang berada di kawasan pantai atau tinggal di pantai, bila terjadi gempa bumi segeralah menghindar dari pantai, carilah tempat yang lebih tinggi. Tsunami yang pernah terjadi di Alor, Jawa Timur, dan NAD berlangsung kurang dari setengah jam setelah terjadinya gempa bumi.

2) Gempa vulkanik, yaitu

gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi. Biasanya getaran yang ditimbulkan hanya terdapat di sekitar gunung api saja, untuk tempat yang jauh sekali dari gunung api tidak akan terasa getaran yang ditimbulkan.


3) Gempa runtuhan

yaitu gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah. Karena tidak kuat menahan atap rongga maka terjadilah runtuhan yang akhirnya mengakibatkan gempa. Misalnya, daerah kapur yang terdapat banyak gua-gua dan sungai bawah tanah, dan di daerah pertambangan yang terdapat rongga-rongga di bawah tanah akibat dari penggalian bahan-bahan tambang.
 
4) Gempa buatan, 
yaitu gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini adalah adanya gempa yang diakibatkan peledakan bom. Bom besar dapat membuat getaran yang amat kuat sehingga mampu menghancurkan benda-benda di sekeliling
kita.

Gempa menurut letak terjadinya, dapat dibedakan
sebagai berikut.

1) Gempa episentrum, yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak/lempeng samudra maupun lempeng benua.
2) Gempa hiposenstrum, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua.

Gempa berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa), dibedakan sebagai berikut.

1) Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 km.

2) Gempa intermediet/menengah, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60km-300 km.

3) Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km.


Gempa berdasarkan bentuk episentrum (jarak pusat gempa di permukaan bumi), dibedakan sebagai berikut.

1) Gempa sentral
2) Gempa linier

Untuk menghitung jarak episentrum digunakan rumus sebagai berikut.
JE = ((s – p) – 1) 1000 km
dengan JE = Jarak episentrum
sp = selisih waktu yang ditempuh antara gelombang primer dan sekunder. Hasil dari proses gempa berupa patahan dan cekungan akibat retakan pada saat terjadi gempa.
Pergerakan tenaga endogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak positif maupun dampak negatif.

a. Dampak positif
Dampak positif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.

1) Kawasan tangkapan air hujan (catchment area) 
 Kawasan tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak menerima curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkannya pada musim kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah. Kawasan ini memberikan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah bagian bawah. 

Kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan contoh kawasan catchment area bagi sumber air di Jakarta. Kawasan pengunungan Dieng Menjadi catchment area bagi wilayah Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Suatu kawasan disebut catchment area jika ditumbuhi tanaman besar yang mampu menyimpan dan menyerap air hujan, dan berada diwilayah yang lebih tinggi.

2) Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral 
Jika kamu pernah berkunjung ke daerah lereng Merapi terutama arah barat daya, di sana kamu akan banyak menjumpai penambangan batu dan pasir pada daerah aliran sepanjang sungai, seperti Kali Putih dan Kali Boyong. 

Batu dan pasir yang mereka gali merupakan material yang dihasilkan oleh adanya proses vulkanisme terutama pada saat terjadi letusan Gunung Merapi. Tentu, bahan galian di sekitar lereng Merapi juga akan dijumpai sama pada daerah lain ketika terjadi letusan gunung api. Selain itu, bahan tambang mineral, seperti emas, perak, bijih besi, aluminium, dan bahan tambang lain banyak terbentuk pada daerah-daerah rekahan pertemuan lempeng.

3) Pusat tenaga listrik
Sebagai pusat tenaga listrik, yaitu melalui pembangkit listrik tenaga uap (panas bumi). Air yang meresap ke dalam tanah yang cukup dalam akan bersentuhan dengan batuan yang masih panas. Akibatnya, air berubah menjadi uap yang panas. 


Uap kemudian mengumpul dan terperangkap didalam suatu rongga di bawah tanah. Uap tersebut tekanannya sangat tinggi dan apabila dikeluarkan ke permukaan bumi akan mempunyai daya dorong yang kuat. Tenaga inilah yang menggerakan turbin tenaga listrik. Contoh pembangkit listrik tenaga uap adalah PLTU Paiton di Jawa Timur.

4) Tempat habitat berbagai jenis flora dan fauna.  
Hewan di wilayah Indonesia bagian barat dan timur memiliki perbedaan jenis. Perbedaan tersebut sebagai akibat proses geologi yang memisahkan daratan Indonesia yang pada mulanya merupakan satu daratan yang sama dengan sebutan Pangaea. 

Hewan di kawasan timur Indonesia memiliki persamaan dengan hewan di kawasan Australia sedangkan hewan di kawasan barat Indonesia mempunyai persamaan dengan kawasan Asia.

5) Tempat pariwisata dan laboratorium alam  
Sebagai tempat pariwisata dan laboratorium alam, misalnya puncak Gunung Bromo yang digunakan sebagai tempat pariwisata alam. Tempat yang lain misalnya, Plato Dieng dan Laboratorium Geologi Alam Karang Sambung di Kebumen Jawa Tengah.

b. Dampak negatif
Dampak negatif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.

1) Letusan gunung api merupakan bencana bagi masyarakat sekitar karena dapat menghancurkan dan membakar hutan yang ada di lereng gunung berapi. Semburan awan panasnya dapat menghangus mahluk hidup yang ada di sekitarnya. Erupsi atau letusan gunung berapi tidak dapat dicegah. Gunung berapi sewaktu-waktu dapat meletus. 

Manusia tidak dapat mencegah bencana gunung berapi, tetapi manusia dapat berusaha agar korban jiwa yang diakibatkan letusan gunung berapi dapat dikurangi. Usaha-usaha untuk menanggulangi banyaknya bencana alam gunung berapi antara  sebagai berikut.

a) Pembuatan peta bencana alam gunung berapi. Peta tersebut diharapkan akan menjadi petunjuk wilayah aman erupsi.

b) Pembuatan dam penahan lahar, hal ini sangat membantu agar letusan gunung berapi berlahar dapat tertahan oleh dam, seperti yang ada di lereng Merapi.

c) Pengadaan sirine dan pengeras suara untuk menginformasikan kepada masyarakat dengan segera bila terjadi erupsi gunung berapi.

2) Gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat
Bencana ini dapat menghancurkan bangunan, seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Bahkan akan lebih menakutkan lagi jik gempa bumi diikuti tsunami. 


Apa yang kamu rasakan ketika ada pohon besar tumbang jatuh ke tanah? Apa yang terasa ketika didekatmu ada truk sedang menurunkan batu-batu besar secara mendadak? Bumi bergetar bukan? Bumi akan bergetar lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan batuan kulit bumi bergerak tiba-tiba. Gempa bumi dapat berakibat kerusakan pada bangunan-bangunan buatan manusia. Gempa bumi ringan hanya menimbulkan kepanikan, tetapi gempa bumi yang kuat dapat merobohkan rumah, gedung, jembatan, dan bahkan bendungan. 

Upaya mengurangi korban gempa bumi harus dilakukan mitigasi bencana gempa, yaitu tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh bahaya gempa sebelum bahaya gempa itu terjadi. Salah satu mitigasi bencana gempa, yaitu dapat berupa informasi jalur gempa dari para ahli agar penduduk pada jalur tersebut dapat lebih waspada. 

Selanjutnya, di wilayah gempa, masyarakat dihimbau membangun bangunan rumah tahan gempa. Di Jepang yang merupakan daerah rawan gempa, rata-rata penduduk membangun rumah tahan gempa. Rumah tahan gempa di Jepang umumnya dibangun dengan konstruksi kayu, tempat tidur di bawah, meja pendek, dan beberapa perangkat rumah tangga dibuat pendek.

3) Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi dan longsor lahan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ancaman bagi penduduk yang tinggal di sekitar lereng tersebut.


Berikut kita bahas bentuk permukaan bumi akibat tenaga eksogen

 

Most Reading