Pages

Showing posts with label Ajaran Kant mengenai Etika. Show all posts
Showing posts with label Ajaran Kant mengenai Etika. Show all posts

Ajaran Kant mengenai Etika

Wednesday, October 15, 2014

Ajaran Kant mengenai Etika

Etika

Dalam Grundlegung zur Metaphysik der Sitten, filsafat Yunani bisa dibagi menjadi 3 bagian yaitu logika, fisika, dan etika. Logika bersifat a priori tapi fisika dan etika memiliki unsur2 a priori dan empiris. Ilmu fisika apriori-empiris ini disebut ilmu alam (Naturlehre) sedangakan ilmu etika apriori-empiris disebut ilmu kesusilaan (Sittenlehre) Metafisika kesusilaan (Metaphysik der Sitten): etika a priori Antropologi praktis (praktische Anhropologie): etika yang bersifat empiris atau aposteriori Moralitas dan Legalitas Legalitas Moralitas Moralitas heterenom Moralitas otonom otonomi kehendak (Autonomie des Willens) Tindakan manusia didasarkan pada dua prinsip:

Maxime : prinsip yang berlaku secara subjektif Prinsip atau kaidah objektif imperative Imperatif hipotesis : perintah bersyarat, berlaku secara umum. Imperatif kategoris : perintah mutlak, berlaku umum, selalu dan dimana-mana (universal) Budi praktis selalu "mampu" kewajiban selalu dapat dilakukan Du kannst, denn du sollst! Kehendak dan hukum adalah satu --> budi praktis yang murni (reine praktische Vernunft) Azas kesusilaan yang transenden.

Kewajiban sebagai Dasar Tindakan Moral Satu-satunya hal baik tanpa kualifikasi atau pengecualian adalah "kehendak baik" (guter Wille) Keharusan itu selalu merupakan kehendak. Pembedaan antarao tindakan "sesuai dengan kewajiban" (pflichtmässig) yaitu tindakan yang dilakukan bukan karena kecenderungan langsung, melainkan semata-mata demi maksud-maksud kepentingan itu sendiri o tindakan yang dilakukan "demi kewajiban" (aus Pflicht) cinta patologis (pathologische Liebe) : cinta reaksional, emosional, spontan-alamiah cinta praktis (Prakriche Liebe) : cinta karena kewajiban, terdapat dalam kehendak tindakan berdasarkan kewajiban ini memiliki nilai moralnya dari prinsip formal atau maxim formal, bukan dari maxim material yaitu prinsip subjektif yang memerintahkan orang untuk melakukan eprbuatan tertentu ini atau itu demi mencapai tujuan tertentu juga

Ular Berkepala Manusia

Friday, March 7, 2014

Hah!... di Pati Ada Ular Berkepala Manusia

I - Warga desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, geger. Pasalnya, di wilayah tersebut saat ini beredar video ular berkepala manusia.

Ular yang terbilang langka tersebut, dimana separuh badannya berbentuk kepala manusia yang mempunyai dua buah tangan, keberadaannya saat ini telah diamankan oleh seorang tabib, bernama Mbah Katon.

Salah satu warga desa Ngemplak Kidul, Gumadi menjelaskan, lokasi saat ditemukan ular aneh tersebut, dahulunya adalah hutan jati. Namun, karena pada saat akan dibangun terjadi gangguan yang bersifat ghoib, maka pemilik gudang mencoba menghubungi seorang paranormal untuk memindahkan makhluk halus yang menghuni wilayah tersebut.

Ular berkepala manusia yang mempunyai rambut panjang tersebut, ditemukan disebuah gudang yang sedang dibangun oleh pemiliknya, Lastri yang juga merupakan warga desa setempat. Warga dilarang untuk melihat mahluk tersebut, karena untuk keselamatan bersama.

Saat ini, keberadaan ular berkepala manusia serta beredarnya video ular aneh tersebut, menjadi bahan pergunjingan yang ramai dibicarakan masyarakat sekitar.



 

Most Reading