Cuplikan Cerpen Persahabatan: Petikan Terakhir Senar Cinta Rafa
Baca dulu cuplikannya berikut baru nanti rekan pelajar dapat mengetahui bahwa cerpen yang satu ini memang cerpen yang layak untuk dibaca dirumah. Langsung saja silahkan simak cuplikannya dibawah ini.Petikan Terakhir Senar Cinta Rafa
Cerita yang telah lama terpendam , Kisah persahabatan dan cinta antara Tia dengan Rafa. Ditengah kota Fentaly yang panas disertai hiruk pikuk kendaraan bermotor yang tidak kenal lelah ternyata masih ada sebuah tempat yang begitu indah yang bernama bukit Mictasathia, bukit ini jarang sekali dikunjungi orang bahkan nyaris tidak pernah. Hanya orang-orang tertentu yang mau memasuki bukit itu, mungkin karena hutannya yang lebat atau apa. Namun berbeda dengan Tia dan Rafa, kedua sahabat ini setiap harinya selalu bermain dibukit ini sampai - sampai mereka tidak ingat waktu, pernah sampai mereka ketiduran dibawah pohon sesawi itu dan baru tersadar keesokan harinya dan ternyata orang tua merka beserta para penduduk sudah berbondong – bondong untuk mencari mereka yang sudah satu hari berada dibukit tanpa sepengetahuan orang tua mereka sedikitpun.
Persahabatan Tia dan Rafa terjalin dengan tidak sengaja, karena mereka berasal dari daerah yang berbeda, Tia berasal dari kota Kupoja sedangkan Rafa berasal dari kota Taruki. Mereka bisa sampai di Kota Fentaly ini karena kedua orang tua mereka memilih untuk pindah kedaerah yang lebih strategis. Rafa memiliki seorang kembaran bernama Ezi, ya kembar identik.
Tia dan Rafa duduk dibangku SMP kelas 7 di SMP KARYA CENDANA, persahabatan mereka dimulai sejak mereka bermusuhan. Ya, awalnya mereka itu memang seperti minyak dan air yang tidak bisa bersatu, namun karena rumah mereka yang bersebelahan dengan cepat mereka bisa akrab dan bersahabat.
Pukul 10.25 tampak dijam dinding dikamar Tia, ia sedang duduk bersila dikarpet bulu pemberian neneknya. Satu dua jam Tia menanti handphonenya berbunyi dan berharap itu pesan masuk dari Rafa. Lalu dari luar jendela tampak Rafa yang memanggil Tia dengan suaranya yang lirih, kaos tipis dengan celana panjang sudah menjadi ciri khas Rafa. Ternyata Rafa ingin menunjukan sesuatu kepada Tia, yah itu adalah lagu baru ciptaannya yang berjudul ‘angel and the dew’, lagunya begitu indah didengar bahkan lagu itu sangan erat dengan mereka.
Setelah itu pukul 13.30, Tia mengajak Rafa pergi ke bukit Mictasathia, seperti biasa burung-burung bernyanyi menyambut kedatangan mereka dengan suaranya yang semerdu suling emas. Sebuah pohon besar bernama pohon Sesawi diujung bukit sudah menunggu mereka untuk berayun didahannya sambil bermain kemericik air sungai nan jernih dan segar “ eeemn kamu tahu ga Raf ?, setiap kita main kesini itu aku ngerasa jadi seorang putri kerajaan” kata Tia dengan gembira. Selalu terdengar suara canda dan tawa yang akrab dengan bukit ini. Dan disaat itu Rafa memberikan sekuntum bunga adelweis pertamanya yang berjumlah sembilan tangkai untuk Tia dan sebuah mahkota dari bebungaan kering di hutan, betapa bahagianya Tia, lalu mereka kembali bermain mereka berlari, meloncat, bahkan terguling ditanah yang licin. Dibukit ini juga mereka saling menyimpan sebuah rahasia tentang perasaan mereka, keinginan mereka, dan lain sebagainya. Bukit ini sudah seperti rumah mereka sendiri.
Hari ini adalah hari istimewa bagi Tia, karena hari ini ia akan mengikuti lomba out bon tingkat nasional. Karena sudah terbiasa naik - turun bukit jadi Tia sudah lihai menghadapi berbagai medan yang sulit dan terjal. Lomba kali ini ia tidak ditemani Rafa, sebenarnya dalam hati Tia sangat mengharapkan kehadiran Rafa namun mau bagaimana lagi pihak sekolah tidak mengijinkan. Tiap detik Tia selalu kepikiran Rafa, Rafa dirumah juga selalu memikirkan Tia, Sedang apa, dimana, sama siapa itu-itu saja yang ada dibenaknya. Rasa rindu dan khawatir tidak bisa dihindarkan hingga akhirnya setiap kali ada kesempatan Tia menyempatkan waktunya yang sempit untuk menghubungi Rafa yang jauh disana.
Hari ini adalah hari persahabatan di kota Fentaly, namun minggu ini benar-benar minggu yang berat bagi mereka karena mereka harus berpisah karena Rafa harus pergi ke rumah neneknya di desa Hundayan karena neneknya sedang sakit keras. Dirumah Tia selalu merindukan Rafa, begitu juga Rafa. Sekarang mereka sudah seperti …
*** Bersambung ***
Download Cerpen Persahabatan: Petikan Terakhir Senar Cinta Rafa
Nah, kalau rekan ingin membacanya dirumah berarti rekan harus mendownload cerpen ini terlebih dahulun dan membacanya dirumah.Download Cerpen Persahabatan
No comments:
Post a Comment