Contoh KIR - Bab I. Bab pertama yang akan kita bahas untuk contoh kir disini adalah tentunya bab i yaitu pendahuluan. Bagaimana cara menyusun dan informasi apa saja yang ada pada bab i pendahuluan ini? Silahkan simak langsung contohn nya berikut.
DOWNLOAD CONTOH
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pisang adalah tanaman yang mudah ditanam di wilayah Indonesia, karena Indonesia adalah negara beriklim tropis dan kondisi tanah yang mengandung banyak humus. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang, misalnya: Sumatra Barat (Padang Pariaman, Pesisir Selatan, dan Lima Puluh Kota), Jawa Tengah (Demak, Blora, Wonogiri, dan Sragen), DI Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul, dan Sleman), Jawa Timur (Banyuwangi, Trenggalek, Pacitan, dan Jombang), Bali (Buleleng dan Jembrana), Nusa Tenggara Barat (Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Bima) sampai Sulawesi Selatan (Gowa, Bone, Pinrang, dan Wajo).
Pisang dikategorikan menjadi tiga golongan, yakni pisang yang enak dimakan, pisang yang hanya diambil pelepah batangnya sebagai serat, dan pisang liar yang dipergunakan sebagai tanaman hias. Khusus untuk pisang yang enak dimakan, dibedakan lagi menjadi dua, yakni pisang meja dan pisang olah.
Pisang meja adalah buah pisang yang dapat langsung dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, dan umumnya disediakan sebagai buah segar. Contoh, pisang ambon putih, pisang ambon lumut, pisang raja, pisang emas, pisang susu, pisang badak, pisang badak raksasa, dan sebagainya.
Sementara pisang olah adalah buah pisang yang baru dapat dimakan setelah terlebih dahulu diolah, seperti direbus, digoreng, dikukus, atau dipanggang. Yang masuk kategori pisang olah adalah pisang kepok, pisang nangka, pisang kapas, pisang tanduk, pisang raja uli, pisang raja siem, pisang bangkahulu, pisang lempenang, pisang ampiang, pisang udang, dan sejenisnya sesuai nama daerahnya.
Pisang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain: mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan retina mata dan jantung, dan mampu memperlancar pengiriman oksigen ke otak.
Sayangnya biasanya pisang hanya dimanfaatakan buahnya saja, sedangkan bagian-bagian yang lain jarang dimanfaatkan. Padahal bagian-bagian yang lain dapat dimanfaatkan, seperti: kulit buahnya dapat digunakan untuk membuat selai, cuka, nata, roti, kripik, dan lain-lain; batangnya dapat digunakan untuk membuat tali, kertas daur ulang, dan berbagai kerajinan tangan; dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil judul “ Pemanfaatan Kulit Pisang Untuk Selai di RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang”.
Adapun alasan penulis mengambil judul tersebut diatas, karena berdasarkan pengamatan bahwa selama ini masih banyak masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang yang membuang kulit pisang tanpa mengolahnya terlebih dahulu, padahal banyak masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang yang sering mengolah buah pisang. Sehingga timbul ide untuk memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Mengapa masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang cenderung membuang kulit pisang setelah makan buahnya?
1.2.2 Bagaimana cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai?
Pisang adalah tanaman yang mudah ditanam di wilayah Indonesia, karena Indonesia adalah negara beriklim tropis dan kondisi tanah yang mengandung banyak humus. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang, misalnya: Sumatra Barat (Padang Pariaman, Pesisir Selatan, dan Lima Puluh Kota), Jawa Tengah (Demak, Blora, Wonogiri, dan Sragen), DI Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul, dan Sleman), Jawa Timur (Banyuwangi, Trenggalek, Pacitan, dan Jombang), Bali (Buleleng dan Jembrana), Nusa Tenggara Barat (Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Bima) sampai Sulawesi Selatan (Gowa, Bone, Pinrang, dan Wajo).
Pisang dikategorikan menjadi tiga golongan, yakni pisang yang enak dimakan, pisang yang hanya diambil pelepah batangnya sebagai serat, dan pisang liar yang dipergunakan sebagai tanaman hias. Khusus untuk pisang yang enak dimakan, dibedakan lagi menjadi dua, yakni pisang meja dan pisang olah.
Pisang meja adalah buah pisang yang dapat langsung dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, dan umumnya disediakan sebagai buah segar. Contoh, pisang ambon putih, pisang ambon lumut, pisang raja, pisang emas, pisang susu, pisang badak, pisang badak raksasa, dan sebagainya.
Sementara pisang olah adalah buah pisang yang baru dapat dimakan setelah terlebih dahulu diolah, seperti direbus, digoreng, dikukus, atau dipanggang. Yang masuk kategori pisang olah adalah pisang kepok, pisang nangka, pisang kapas, pisang tanduk, pisang raja uli, pisang raja siem, pisang bangkahulu, pisang lempenang, pisang ampiang, pisang udang, dan sejenisnya sesuai nama daerahnya.
Pisang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain: mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan retina mata dan jantung, dan mampu memperlancar pengiriman oksigen ke otak.
Sayangnya biasanya pisang hanya dimanfaatakan buahnya saja, sedangkan bagian-bagian yang lain jarang dimanfaatkan. Padahal bagian-bagian yang lain dapat dimanfaatkan, seperti: kulit buahnya dapat digunakan untuk membuat selai, cuka, nata, roti, kripik, dan lain-lain; batangnya dapat digunakan untuk membuat tali, kertas daur ulang, dan berbagai kerajinan tangan; dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil judul “ Pemanfaatan Kulit Pisang Untuk Selai di RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang”.
Adapun alasan penulis mengambil judul tersebut diatas, karena berdasarkan pengamatan bahwa selama ini masih banyak masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang yang membuang kulit pisang tanpa mengolahnya terlebih dahulu, padahal banyak masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang yang sering mengolah buah pisang. Sehingga timbul ide untuk memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Mengapa masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang cenderung membuang kulit pisang setelah makan buahnya?
1.2.2 Bagaimana cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui faktor penyebab masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang cenderung membuang kulit pisang setelah makan buahnya.
1.3.2 Untuk mengetahui cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Dapat diketahui faktor penyebab masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang cenderung membuang kulit pisang setelah makan buahnya. Dapat diketahui cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
1.3.2 Untuk mengetahui cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Dapat diketahui faktor penyebab masyarakat RT 02 RW 06 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang cenderung membuang kulit pisang setelah makan buahnya. Dapat diketahui cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
LIHAT KOLEKSI
No comments:
Post a Comment