Catatan: Makalah ini dipublikasikan di blog ini dengan tujuan untuk meningkatkan kemudahan para pendidik untuk memperolehnya dengan lebih banyak terindeks pada search engine. Makalah ini sepenuhnya bukan milik saya. Bila Anda pemilik makalah ini dan merasa bahwa tidak semestinya makalah ini diterbitkan di http://penelitiantindakankelas.blogspot.com, silakan menghubungi saya di sini, maka dengan senang hati saya akan menghapus konten ini. Terimakasih (admin).
PERANAN “LESSON STUDY” DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU
PERANAN “LESSON STUDY” DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU
Ari Widodo, Unang Sumarno, Mimin Nurjhani, dan Riandi
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI BandungJl. Dr. Setiabudi 229 Bandung 40154
Abstract: The study analyzes the impact of “Lesson Study”-based school experience program on the improvement of preservice teachers’ teaching competencies. Unlike the usual school experience program, the “Lesson Study”-based school experience program required the preservice teachers to follow steps of “Lesson Study”, i.e. plan, do, and see. For the purpose of the study, lessons taught by the preservice teachers’ are fully documented using a video camera. In addition, a students’ questionnaire was also administrated to collect data on classroom emotional climate. Analysis of the videos find that the pre-service teachers’ can perform most indicators of teachers teaching competencies. The utilization of teaching resources, however, is still limited. Analyzes of the questionnare show that classroom emotional climate is quite good. The findings suggest that the preservice teachers’ participated in “Lesson Study”-based school experience still shown some weaknesses in their teaching. During the reflection sessions, however, the pre-service teachers admitted that “Lesson Study” based school experience program provided them with meaningful insights on how to improve their teaching competencies.
Pendahuluan
Sejak tahun 2005 FPMIPA UPI dan JICA melakukan suatu program peningkatan kualitas pembelajaran melalui kerjasama kolaboratif dengan beberapa sekolah yang dikenal dengan nama “Lesson Study”. Mulai tahun 2006 FPMIPA UPI bahkan telah menetapkan bahwa Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa FPMIPA dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip “Lesson Study”. Karena itu menarik untuk dikaji bagaimana peningkatan kemampuan mengajar guru dan mahasiswa calon guru yang mengikuti program “Lesson Study”ini.
ma peningkatan pembelajaran ini merupakan ke-lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang disebut “Piloting”. “Lesson Study” merupakan sebuah adaptasi program peningkatan kualitas pembela-jaran yang dilakukan di Jepang. “Lesson Study” dinilai sebagai rahasia keberhasilan Jepang dalam peningkatan kualitas pendidikannya (Stigler & Hiebert, 1999:109). Prinsip utama “Lesson Study” adalah peningkatan kualitas pembelajaran pembe-lajaran secara bertahap dengan cara belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang guru, observer didorong untuk merefleksikan pembelajaran yang dilaksanakannya dan serta memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas-nya. Oleh karena itu “Lesson Study” sesung-guhnya merupakan forum belajar bersama untuk saling belajar dari pengalaman guna mening-katkan kualitas pembelajaran.
Pentingnya pengalaman “belajar dari orang lain” dan pengalaman nyata bagaimana orang lain melakukan pembelajaran sudah sering diungkap-kan dalam berbagai literatur. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa guru sulit sekali berubah (Davis, 2003:27) dan bahwa mahasiswa calon guru lebih banyak belajar dari bagaimana mereka diajar oleh para dosennya dan bukan dari apa yang dipaparkan dosen tentang cara mengajar yang baik (Mellado, 1998:210). Karena “Lesson Study” merupakan sumber contoh-contoh nyata tentang bagaimana melakukan pembela-jaran, partisipasi sebagai observer dalam “Lesson Study” atau mengamati rekaman video Lesson Stu-dy dapat digunakan untuk meningkatkan kemam-puan mengajar guru dan mahasiswa calon guru.
Setelah Piloting yang merupakan kegiatan pendahuluan dinilai sukses, maka dimulailah program yang sesungguhnya yang disebut “Lesson Study”. “Lesson Study” merupakan program peningkatan kualitas pembelajaran ala Jepang yang dinilai menjadi kunci keberhasilan Jepang dalam peningkatan kualitas pendidikan (Stigler & Hiebert, 1999:109). Partisipasi dalam “Lesson Study” bukanlah hanya bermanfaat bagi siswa namun juga bagi pengembangan profe-sionalisme guru yang bersangkutan. Oleh karena itu “Lesson Study” bisa dijadikan alternatif terhadap program pelatihan guru yang telah ada. Menurut Hinduan (2005:8) program pendidikan dalam jabatan (in-service training) dan program pendidikan pra jabatan (pre-service training) yang telah ada memisahkan metode mengajar dengan materi. Pembahasan tentang metode biasanya kurang disertai dengan contoh nyata dan latihan sedangkan materi pelajaran yang dibahas sangat akademis dan lepas dari konteks pem-belajaran. Kondisi ini menyebabkan guru/calon guru kesulitan dalam menerapkan apa yang diperolehnya dalam pendidikan/pelatihan. Oleh karena itu beliau menyatakan perlunya pelatihan guru/calon guru yang baru.
No comments:
Post a Comment