Pages

Showing posts with label Rumus. Show all posts
Showing posts with label Rumus. Show all posts

Rumus luas dan keliling layang-layang

Thursday, April 11, 2013

 rumus luas layang-layang rumus keliling layang-layang
Rumus Luas Layang-Layang
 
 Luas Layang-Layang = 1/2 (D1 x D2)
D1 = diagonal pertama
D2 = diagonal kedua


 Rumus Keliling Layang-layang

 Keliling Layang-Layang = 2 (ab + bc)
ab = ad dan bc =cd

Teori Permintaan dan Penawaran

Tuesday, April 9, 2013


1.Pengertian Permintaan

Pengertian permintaan adalah kuantitas suatu barang ekonomi yang akan dibeli pada berbagai kemungkinan tingkat harga dalam periode tertentu di pasar.

2.Macam-Macam Permintaan

a.Dilihat dari daya beli konsumen, permintaan dikelompokkan sebagai berikut.
1.Permintaan efektif, merupakan permintaan konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang  disertai daya beli atau kemampuan membayar.
2.Permintaan potensial, merupakan permintaan konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang tidak disertai dengan daya beli atau hanya mendasarkan pada kebutuhan saja.

b.Dilihat dari pendapatan riii atau nyata konsumen, permintaan dikelompokkan sebagai berikut.

1)Permintaan konsumen,
yaitu permintaan yang dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
2)Permintaan pengusaha
, yaitu berawal dari pengusaha berusaha memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
3)Permintaan pemerintah,
bertitiktolakdari pemerintah mengeluarkan belanja untuk kelancaran roda pemerintahan sehingga menimbulkan permintaan pemerintah terhadap barang-barang dan jasa.
4)Permintaan luar negeri,
terbentuk dari permintaan yang datang dari konsumen, pengusaha, dan pemerintah negara lain sehingga mempengaruhi pula permintaan di dalam negeri.

c.Dilihat dari jumlah pemintanya, permintaan dikelompokkan sebagai berikut.

1)Permintaan perseorangan,
merupakan permintaan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup, bersifat beda antara orang yang satu dengan yang lain, tergantung dari pendapatan dan pendidikan.
2)Permintaan pasar atau kolektif,
merupakan permintaan yang dimiliki masyarakat sebagai keseiuruhan dalam waktu yang sama.

3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

a. Harga Barang Itu Sendiri
b.Harga Barang Lain yang Berkaitan Erat dengan Barang Tersebut
c.Pendapatan Rumah Tangga dan Pendapatan Rata-Rata Masyarakat
d.Intensitas Kebutuhan
e.Selera Konsumen
f.Jumlah Penduduk
g.Perkiraan Mengenai Harga Masa Depan


4.Bunyi Hukum Permintaan

Dalam hukum permintaan dikatakan bahwa "Semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut". Ditinjau dari ilmu ekonomi, hukum tersebut cenderung tidak berlaku mutlak. Hukum permintaan dapat berlaku jika dalam keadaan ceteris paribus. Artinya, hukum permintaan dapat berlaku apabila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak mengalami perubahan.

5. Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan merupakan hubungan antara variabel harga (sesuatu yang mempengaruhi perubahan harga) dengan variabel jumlah barang atau jasa (sesuatu yang mempengaruhi perubahan jumlah barang atau jasa yang diminta).
Secara matematis, fungsi permintaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk berikut.

Qd = -aP + b atau Pd = - Q + 


Keterangan :

Qd = quality demand (permintaan)
a = gradien
b = konstanta
Pd = price of demand

6.Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva Permintaan

a.Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
Kenaikan harga akan menyebabkan penurunan jumlah yang diminta yang ditandai dengan bergeraknya titik korespondensi ke atas dan penurunan harga akan menyebabkan kenaikan jumlah yang diminta yang ditandai dengan bergeraknya titik korespondensi ke bawah.

b.Pergeseran Kurva Permintaan

Kurva permintaan akan bergeser sejajar ke kanan atau ke kiri jika terdapat perubahan permintaan yang diakibatkan oleh faktor bukan harga (harga barang lain, tingkat pendapatan, intensitas kebutuhan, selera konsumen, ekspektasi harga masa depan, dan jumlah penduduk).

7.Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan merupakan ukuran sejauh mana kepekaan atau tanggapan terhadap jumlah barang yang diminta jika terjadi perubahan harga, baik harga barang tersebut maupun harga barang lain, dan perubahan pendapatan konsumen.
Secara sederhana, koefisien elastisitas permintaan (Ed) dapat dirumuskan sebagai berikut.
Koefisien elastisitas permintaan =
atau
Ed =------------
Keterangan:

Q    = jumlah permintaan awal
P    = harga awal
AQ = perubahan jumlah permintaan
AP = perubahan harga

Elastisitas permintaan dibedakan sebagai berikut.

a.Elastisitas Permintaan Harga (Ed)/Elastisitas Harga (Ep)
Elastisitas permintaan harga atau price elasticity merupakan persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut sebanyak 1%.

Macam-Macam Elastisitas Permintaan Harga

1)Elastis(Ed>1)
Kurva berikut menggambarkan permintaan terhadap barang yang bersifat elastis. Artinya, setiap perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase yang relatif lebih besar. Kurva permintaannya cenderung mendatar.

2) Inelastis (Ed < 1)

Kurva di bawah ini menggambarkan permintaan barang yang bersifat inelastis (Ed<1 data-blogger-escaped-akan="" data-blogger-escaped-artinya="" data-blogger-escaped-barang="" data-blogger-escaped-br="" data-blogger-escaped-cenderung="" data-blogger-escaped-curam.="" data-blogger-escaped-dengan="" data-blogger-escaped-diminta="" data-blogger-escaped-harga="" data-blogger-escaped-jumlah="" data-blogger-escaped-kecil.="" data-blogger-escaped-kurva="" data-blogger-escaped-lebih="" data-blogger-escaped-menyebabkan="" data-blogger-escaped-permintaannya="" data-blogger-escaped-persentase="" data-blogger-escaped-perubahan="" data-blogger-escaped-setiap="" data-blogger-escaped-yang="">
3.Elastisitas Tunggal (Ed = 1)

Kurva di bawah ini menggambarkan permintaan terhadap barang yang bersifat elastisitas tunggal (Ed= 1). Artinya, setiap perubahan barang yang diminta sama dengan perubahan harga. Kurva permintaan adalah cembung terhadap titik nol.

4) Elastisitas Tak Terhingga (Ed = ~)

Kurva di bawah ini menggambarkan keadaan yang ekstrem sehingga koefisien harga tidak terhingga (Ed = ~). Artinya, pada harga tertentu dimungkinkan perubahan jumlah barang yang diminta secara tidak terbatas.

5. Inelastis Sempurna (Ed = 0)

Keadaan ekstrem bentuk lain adalah kurva permintaan inelastis sempurna (Ed = 0) seperti gambar di bawah ini. Ed = 0, artinya setiap terjadi perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah barang yang diminta.

B.Penawaran

1.Pengertian Penawaran

Pengertian penawaran ada dua macam, sebagai berikut.
a. Dalam pengertian khusus, adalah jumlah barang ekonomi yang ditawarkan pada harga dan waktu tertentu.
b. Dalam arti luas, adalah jumlah suatu barang ekonomi yang tersedia untuk dijual di pasar.
2.Hukum Penawaran

Hukum penawaran menyatakan semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pengusaha, dan semakin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan
. Anggapan ini berlaku bila faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi penawaran dianggap konstan (ceteris paribus).

3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

a.Biaya Produksi.
b.Teknologi
c.Keuntungan
d.Kebutuhan Uang
e.Harga Masa Depan
f.Tujuan Tertentu g. Pajak dan Subsidi
h.Jumlah Perusahaan dalam Industri
i.Perubahan Harga Barang Lain.
j.Perubahan Harga Itu Sendiri
k.Keadaan Cuaca atau Iklim

Daftar Penawaran, Kurva Penawaran, dan Fungsi Penawaran

a.Daftar Penawaran

Daftar penawaran adalah daftar yang menunjukkan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga.
b.Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Dari tabel daftar penawaran tersebut dapat kita gambarkan dalam bentuk kurva penawaran sebagai berikut.

c.Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran ini merupakan bentuk matematis untuk menyusun daftar penawaran pada berbagai kemungkinan tingkat harga. Bentuk umum fungsi penawaran adalah sebagai berikut.

Q = aP – b  


Contoh:

Menggunakan daftar penawaran di depan :
P1 = 2 Q1 = 0
P2 = 3 Q2 = 4
4 (P – 2) = Q
4P – 8 = Q
Jadi fungsi penawarannya adalah Q = 4P – 8

4.Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran dan Pergeseran Kurva Penawaran

a.Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran
Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva penawaran.
Jadi, jika harga naik kurva bergerak ke atas dan jika harga turun kurva bergerak ke bawah.
b.Pergeseran Kurva Penawaran

Perubahan faktor-faktor lain selain harga dapat menimbulkan pergeseran kurva penawaran.

5.Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran adalah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga.
Elastisitas penawaran berfungsi untuk mengukur derajat kepekaan atau tanggapan terhadap jumlah barang yang ditawarkan jika harganya berubah.
Es = 

Macam-Macam Elastisitas Penawaran

a. Elastis(Es>1)
Kurva berikut menggambarkan penawaran barang yang mempunyai sifat elastis (Es > 1). Artinya, setiap perubahan harga akan menyebabkan jumlah barang yang ditambahkan dengan persentase yang relatif lebih besar.
Gambar kurva cenderung mendatar
Kurva penawaran elastis (Es > 1)

b. Inelastis (Es < 1)

Kurva berikut menggambarkan keadaan penawaran yang bersifat inelastis (Es < 1). Artinya, setiap perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase yang lebih kecil. Contoh: Harga Penawaran barang P1 = Rp. 200,00 Q1 = 10 buah P2 = Rp. 90,00 Q2 = 8 buah Dari data tersebut, maka : Es = = = = = 0,36 (Es < 1) Kurva penawaran inelastis (Es < 1)

c.Elastisitas Tunggal (Es = 1)

Kurva berikut menggambarkan keadaan penawaran barang yang bersifat tunggal (Es = 1). Artinya, setiap perubahan harga akan diikuti dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase yang sama. Bentuk kurva penawarannya membentuk sudtit 45° pada kedua sumbunya.  Kurva penawaran elastisitas tunggal (Es = 1)

d.Elastisitas Tak Terhingga (Es = ~)

Kurva berikut menggambarkan keadaan penawaran barang yang bersifat elastisitas tak terhingga (Es = ~). Artinya, pada saat harga tertentu jumlah barang yang ditawarkan tidak terbatas. Bentuk kurva penawarannya bergaris lurus horizontal.

e.Inelastis Sempurna (Es = 0)

Kurva berikut menggambarkan penawaran dalam keadaan ekstrem Iainnya yang bersifat inelastis sempurna (Es = 0). Artinya, setiap terjadi perubahan harga tidak berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Bentuk kurva penawarannya bergaris lurus vertikal.  Keadaan ini dapat terjadi pada jangka waktu yang pendek. Kurva penawaran elastisitas tak terhingga (Es = 0)

Rumus Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Friday, April 5, 2013

Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan setiap saat tetap. Kecepatan tetap adalah saat benda menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama.

Apakah kamu dapat menyebutkan satu contoh saja gerak lurus beraturan (GLB)? Salah satu contoh gerak lurus beraturan adalah misalnya pada jalan yang lurus dan tidak ada hambatan, kendaraan dapat bergerak dengan kecepatan tetap selama beberapa waktu. Tetapi kebanyakan gerak mengalami perubahan kecepatan. Coba kamu sebutkan contoh gerak lurus beraturan yang lainnya!

Apabila sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 2 km/menit, pernyataan ini mengandung makna setiap menit mobil tersebut menempuh jarak 2 km. Lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini!

Tabel. Hubungan jarak dengan waktu
Waktu (menit)
0
1
2
3
4
5
6
7
Jarak (km)
0
2
4
6
8
10
12
14


Untuk lebih mendalami gerak lurus beraturan lakukan kegiatan berikut ini! 
Kegiatan : Gerak lurus beraturan
Alat dan bahan
  1. Mobil mainan berenergi
  2. Papan luncur
  3. Ticker timer dan pita ticker timer
  4. Catu daya


Langkah kerja
1. Hubungkan mobil mainan dengan ticker timer (pewaktu ketik), pasang catu daya. Biarkan mobil mainan bergerak
2. Apa yang dapat kamu simpulkan dari rekaman pita ticker timer? Apakah dua titik yang berdekatan pada pita tetap atau berubah– ubah?
3. Hitunglah sepanjang pita ketik dan beri tanda setiap jarak 10 ketikan.
4. Dengan menggunakan gunting , buatlah beberapa potongan setiap jarak 10 ketikan tersebut
5. Susunlah potongan tersebut pada sumbu x – y, seperti gambar di bawah ini.
Data Hasil Kegiatan  Gerak lurus beraturan


6. Setelah tersusun amati dan nyatakan kesimpulanmu!

Ticker timer adalah alat yang digunakan untuk mencatat atau mendeteksi kecepatan suatu troli. Cara kerja ticker timer membentuk ketikan berupa titik-titik pada pita ketik dengan selang waktu tetap.

Ternyata dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
  • Pada gerak lurus beraturan waktu antara dua titik yang berdekatan pada pita ticker timer selalu sama.
  • Tinggi tiap potongan 10 ketikan pita ketik pada diagram di atas sama, ini menunjukkan bahwa benda bergerak dengan kecepatan tetap.

Kegiatan tersebut diatas menghasilkan grafik kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus beraturan sebagai berikut.
Grafik Hubungan Jarak dengan Kecepatan di Gerak GLB
Grafik Hubungan Jarak dengan Kecepatan di Gerak GLB

Cara cepat mencari akar kuadrat

Wednesday, April 3, 2013

Cara mencari akar kuadrat sederhana ini adalah dengan memanfaatkan bilangan ganjil.
Biasanya jika siswa SMP/SMA ditanya berapa √10?
Jawabannya kalau tidak “3 lebih”, dia akan menjawab “ antara 3 dan 4”.
Jawaban ini jelas belum memadai, dan jauh dari harapan.

Bilangan ganjil = 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, ...
Apabila kita menjumlahkan dari bilangan ganjil itu, 1 =1 , 1+3=4, 1+3+5=9, 1+3+5+7=16, 1+3+5+7+9=25, ... Apa yang diperoleh? Barisan bilangan kuadrat (bilangan kuadrat).
Ini sudah biasa kita gunakan dan banyak orang tahu. Pernah berpikir sebaliknya (mengurangi suatu bilangan dengan bilangan ganjil) ? 

Untuk mencari akar dengan cara ini adalah dengan dikurangi bilangan ganjil mulai bilangan ganjil yang pertama dst.
Contoh :
Mencari √9 , √25 ?
√9 = ..... 9 – 1 – 3 – 5 = 0 ada 3 bilangan ganjil yg digunakan untuk mengurangi. Jadi √9 = 3 
√25 = ..... 25 – 1 – 3 – 5 – 7 – 9 = 0 ada 5 bil. ganjil yg digunakan untk mengurangi. jadi √25 = 5
Mudah khan...!!!!! 
Coba cari berapakah  √10 , √18 , √75 ?

Massa jenis zat padat, cair, dan gas

Materi Fisika SMP kelas 7
Materi kali ini adalah mengenal massa jenis suatu zat, kita akan mencoba memahami apa sebenarnya massa jenis itu. Dan bagaiman kita mengetahui massa jenis suatu zat.

Kamu tentu pernah minum air es atau es teh. Perhatikan, mengapa es batu selalu mengapung dalam air? Pernahkah kamu mencampur air dan minyak tanah? Mengapa minyak tanah selalu berada di atas air? Semua logam tenggelam di air, tetapi kayu atau gabus terapung di air. Apa yang menyebabkan semua ini? 

Kita bisa mengamati hal hal ini dengan mengambil 2 buah kantong yang masing-masing diisi dengan pasir dan kapas. Dalam kantong tersebut diisi pasir dan kapas dengan massa yang sama. Atau kita bisa melakukan hal yang berlawanan di mana masing-masing kanton diisi dengan pasir dan kapas tapi kali ini dengan volume yang sama. Apa yang terjadi??

Dengan memperhatikan hasil kegiatan percobaan tadi, diskusikan kembali tentang permisalan dua kantong plastik ukuran sama yang diisi kapas dan pasir, ketika kamu membahas massa. Meskipun volumenya sama, yaitu satu kantong plastik, ternyata pasir memiliki massa yang lebih besar dibanding kapas. Berdasarkan hal ini, dikatakan Massa Jenis pasir lebih besar daripada massa jenis kapas. Massa Jenis merupakan perbandingan antara massa dan volume.

Massa jenis benda sering disebut dengan kerapatan benda dan merupakan ciri khas setiap jenis benda. Massa Jenis tidak tergantung pada jumlah benda. Apabila jenisnya sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Misalnya, setetes air dan seember air mempunyai nilai massa jenis sama yaitu 1 gram/cm^3. Berbagai logam memiliki nilai Massa Jenis besar dikarenakan atom-atom dalam susunan molekulnya memiliki kerapatan yang besar. Gabus atau sterofoam mempunyai Massa Jenis kecil karena susunan atom-atom dalam molekulnya memiliki kerapatan kecil.


Massa jenis dilambangkan dengan simbol ρ (dibaca rho), salah satu huruf Yunani.
Rumus massa jenis
Keterangan:

ρ = Massa Jenis (kg/m^3 atau g/cm^3)

m = massa benda (kg atau gram)
V = volume benda m^3 atau cm^3)



Tabel berbagai Massa Jenis zat
Tabel massa jenis zatDari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kerapatan logam tertentu seperti platina atau emas jauh lebih besar dibandingkan zat-zat lainnya. Massa jenis berbagai zat berbeda-beda walaupun benda-benda tersebut jumlah atau volumenya sama. Massa Jenis zat yang umum digunakan sebagai patokan adalah Massa Jenis air dan Massa Jenis raksa. Massa Jenis air dalam wujud cair, yaitu 1000 kg/m^3 atau 1 g/cm^3, sedangkan raksa atau mercury memiliki Massa Jenis 13.600 kg/m^3 atau 13,6 g/cm^3.


Important : 1000 kg/m^3 = 1 g/cm^3

Bunyi dan rumus asas black

Saturday, March 30, 2013

Bunyi asas black adalah :
“Jumlah kalor yang dilepas oleh materi yang bersuhu lebih tinggi akan sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh materi yang suhunya lebih rendah” bisa juga disederhanakan Kalor yang dilepas akan sama dengan kalor yang diterima. (asas black)
Dari bunyi asas black tersebut bisa diperoleh persamaan atau rumus asas black
Kalor Lepas = Kalor Terima
     Qlepas = Qterima
dengan rumus Q = m c Δt, maka
m2 c2 Δt2 =
m1 c1 Δt1
jika
Δt2 dan Δt1 didapat dari  skema berikut

asas black, bunyi asas black
maka rumus asas black menjadi
m2 c2 Δt2 = m1 c1 Δt1
m2 c2 (t2-ta) = m1c1 (ta-t1)
Keterangan :
m2 = masa materi yang suhunya lebih tinggi
c2    = kalor jenis materi yang suhunya lebih tinggi
m1 = masa materi yang suhunya lebih rendah
c1    = kalor jenis materi yang suhunya lebih rendah
T2 = suhu yang lebih tinggi
T1  = suhu yang lebih rendah
Ta = suhu akhir / suhu campuran


Contoh Soal Asas Black
Perhatikan gambar di bawah jika volume air di gelas B adalah setengah dari volume di gelas A, maka berapa suhu campurannya di gelas C?
contoh soal asas black
Jawab :
Q lepas = Q terima
m2 c2 (t2-ta) = m1c1 (ta-t1)

m = volume x masa jenis = V.ρ
Vb.ρ c2(t2-ta) = Va.ρ c2(ta-t1) (karena sama-sama air, masa jenis dan kalor jenis bisa dicoret)
Vb. (t2-ta) = Va. (ta-t1)
1/2 Va.(t2-ta) = Va. (ta-t1)
1/2 (40-ta) = (ta-25)
40-ta = 2ta-50
40+50 = 2ta+ta
90 = 3 ta
ta
= 30 derajat

Aturan angka penting

Tuesday, March 26, 2013

Aturan Angka Penting
Untuk menentukan jumlah angka penting dari suatu perhitungan atau pengukuran mutlak perlu rumus atau aturan sebagai berikut :
  1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
    contoh : 12,34 mempunyai 4 angka yang penting.
  2. Semua angka nol yang diapit (diantara) angka bukan nol adalah angka penting
    contoh : 101 mempunyai 3 angka yang penting
  3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal bukan merupakan angka penting kecuali diberikan tanda khusus berupa garis bawah
  4. Contoh : 1.500.000 mempunyai 2 angka penting, 1.300.000
    mempunyai 4 angka penting
  5. Angka nol yang terletak di depan atau di sebelah kiri angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.
    Contoh: 0,00123 mempunyai 3 angka yang penting
  6. Semua angka yang ada di sebelah kanan angka desimal dan mengikuti angka bukan nol
    merupakan angka yang penting.

    Contoh 12,00 mempunyai 4 angka yang penting
    0,0000120 mempunyai 3 angka yang penting

Rumus kecepatan dan kelajuan

Sunday, March 24, 2013

Perbedaan kecepatan dan kelajuan

Kelajuan adalah besar kecepatan
Kecepatan adalah kelajuan yang arah geraknya dinyatakan

Dalam fisika kelajuan dan kecepatan mengandung arti yang berbeda. Sering terjadi kesalahan umum tentang kelajuan dan kecepatan . Misalkan mobil bergerak 70 km/jam, maka dikatakan Mobil bergerak dengan kelajuan 70 km/jam bukan kecepatannya. Kelajuan termasuk besaran skalar karena tidak bergantung pada arahnya. Sehingga kelajuan selalu bernilai positif. Alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan adalah spidometer.

Bagaimanakah cara menentukan seberapa cepat kedudukan telah berubah? Tentu kamu akan dapat menjawabnya setelah mempelajari kecepatan. Misal, seseorang berlari 10 m/s ke arah barat. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelajuan pelari tersebut 10 m/s,sedangkan kecepatannya adalah 10 m/s ke arah barat. Kecepatan termasuk besaran vektor karena bergantung pada arahnya.
Dengan kata lain kecepatan adalah perpindahan selama selang waktu tertentu. Apabila kecepatan, kelajuan dinyatakan dengan v, perpindahan, jarak dinyatakan s dan waktu tempuh t secara matematis dirumuskan :

Rumus kecepatan 
Keterangan
v = kecepatan, kelajuan (m/s)
s = perpindahan, jarak (m)
t = waktu tempuh (s)

Kecepatan dan kelajuan hanya dibedakan oleh arahnya saja, sehingga keduanya mempunyai satuan yang sama yaitu m/s. Pernahkah kamu memperhatikan seorang pengendara sepeda motor yang sedang melaju? Apakah sepeda motor yang sedang dikendarainya bergerak dengan kelajuan tetap? Nah, untuk dapat menjawabnya ikuti penjelasan berikut.

1. Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dan selang waktu.
Kedudukan awal benda A berpindah ke B
 Kedudukan awal benda A berpindah ke B

Misal dari gambar di atas perpindahaan Δx (delta x) ditempuh dalam selang waktu Δt (delta t), maka kecepatan rata-rata v dirumuskan :

Rumus kecepatan rata-rata 
Keterangan
= Kecepatan rata-rata (m/s)
Δx= Selisih perpindahan (m)
Δx = x2 – x1
Δt = Selisih waktu tempuh (s)
Δt = t2 – t1
Δ = delta

2. Kelajuan rata-rata
Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi jarak total yang ditempuh dengan waktu tempuh. Misal kamu naik bus melakukan perjalanan ke suatu tempat. Jarak 20 kilometer ditempuh dalam waktu 30 menit (setengah jam). Maka dapat kamu hitung kelajuan rata-rata bus sebagai berikut.



Kelajuan rata – rata = km 20/0,5 jam  = 40 km/jam

Mestinya bus melaju hampir tidak mungkin dengan kelajuan tetap 40 km/jam. Pada kondisi jalan lurus dan sepi kelajuannya mungkin 70 km/jam atau 80 km/jam, tetapi saat di tikungan tajam atau jalanan ramai kelajuannya 20 km/jam atau 30 km/jam. Jika kamu bergerak menempuh jarak s, waktu t, maka kelajuan rata– rata dapat ditentukan dengan rumus :

Rumus Kelajuan rata-rata

Keterangan

= kelajuan rata-rata (m/s) 

Σ s= jarak total (m)

Σ t = waktu tempuh total (s)

Σ = sigma

Sifat bayangan dan rumus cermin cekung

Friday, March 22, 2013

Materi Fisika SMP kelas 8

Cermin Cekung
Selain cermin datar, ada pula cermin lengkung. Cermin tersebut adalah cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk cekungan. Garis normal pada cermin cekung adalah garis yang melalui pusat kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga.

Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus (F).

Ketika sinar-sinar datang yang melalui titik focus mengenai permukaan cermin cekung, ternyata semua sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. Akan tetapi, jika sinar datang dilewatkan melalui titik M (2F), sinar pantulnya akan dipantulkan ke titik itu juga.

Sinar-sinar istimewa cermin cekung sebagai berikut.
a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.

Sinar Istimewa I Cermin Cekung

b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

Sinar Istimewa II Cermin Cekung

c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan ke titik itu juga.

Sinar Istimewa III Cermin Cekung


2. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung

Bayangan benda yang diletakkan antara F dan M memiliki sifat nyata, terbalik, dan diperbesar.

Ketika kamu meletakkan sebuah benda dengan jarak lebih besar daripada titik fokus cermin cekung, bayangan benda yang terjadi selalu nyata karena merupakan perpotongan langsung sinar-sinar pantulnya (di depan cermin cekung). Akan tetapi, ketika benda kamu letakkan pada jarak di antara titik focus dan cermin, kamu tidak akan mendapatkan bayangan di depan cermin. Bayangan benda akan kelihatan di belakang cermin cekung, diperbesar, dan tegak.

Bayangan benda yang diletakkan di antara titik fokus dan cermin memiliki sifat maya, sama tegak, dan diperbesar 
Bayangan benda yang diletakkan di antara titik fokus dan cermin memiliki sifat maya, sama tegak, dan diperbesar

Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan menghasilkan jarak fokus f. hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis :

Rumus Cermin Cekung

keterangan : 
f = jarak fokus (m),
s = jarak benda (m), dan
s' = jarak bayangan (m)


Rumus keliling dan luas persegi panjang

Thursday, March 21, 2013

Rumus Persegi Panjang

Persegi panjang adalah bangun datar mirip bujur sangkar namun dua sisi yang berhadapan lebih pendek atau lebih panjang dari
dua sisi yang lain. Dua sisi yang panjang disebut panjang, sedangkan yang pendek disebut lebar.

  • Keliling : Panjang tambah lebar kali 2 ((p+l)x2) (AB + BC + CD + DA)
  • Luas : Panjang dikali lebar (pl)

Rumus luas, keliling, dan volume lingkaran

Tuesday, March 19, 2013

RUMUS - RUMUS LINGKARAN :

 

Most Reading