Pages

Showing posts with label Drama. Show all posts
Showing posts with label Drama. Show all posts

Naskah Drama 5 Pemain (Bagian III)

Thursday, February 13, 2014

Berikut ini adalah bagian III dari Naskah Drama 5 PemainSilahkan dipelajari untuk menambah wawasan kita mengenai naskah drama, selain itu perlu diingat bahwa drama yang ini merupakan drama 5 pemain sambungan dari bagian sebelumnya.


Download


ZULAECHA  
Ya. Peluru dari murid yang paling ayah kasihi, lebih dari mengasihi anaknya sendiri.

HAJI JAMIL  
Tapi itu adalah hak Marjoso untuk berbuat begitu, apa artinya satu jiwa bagi beribu-ribu jiwa yang dalam tanggungannya.

ZULAECHA  
Namun dia adalah penyebab kematian ibu. Orang itu masih ayah lindungi juga, ayah beri tempat
persembunyian di pesantren. Dapatkah abang disalahkan, kalau sejak saat itu dia mendendam?
Karena dendam itulah dia menunjukkan tempat persembunyian Marjoso, tapi pesantren itu
terbakar semuanya. Belandalah yang membakarnya, bukan Ahmad. Dapatkah Bang  Ahmad disalahkan? Karena dendam sudah menutupi seluruh kesadarannya. Sadarlah, ayah!

HAJI JAMIL  (mengeluh)
Begitu banyak korban telah jatuh ......

ZULAECHA  
Tapi apakah ia sengaja memusuhi perjuangan, atau hanya memburu musuh pribadinya karena dia
butuhkan, dan dia butakan dendam, ia hanya akan melepaskan sebutir peluru pada dada pembunuh ibunya, tapi malang, Bang Ahmad tertangkap, dan kini dia harus mati sebelum tuntutannya terpenuhi. Salahkah dia kalau begitu mencintai ibunya?

(menyerang terus)

Ayah, mintalah kebebasan baginya. Marjoso adalah murid ayah. Pergunakan  pengaruh ayah untuk kebebasan anakmu Ahmad. Dia tidak bersalah, satu-satunya kesalahan dia adalah terlalu cinta kepada ibunya.

HAJI JAMIL (komat-kamit sendiri)
Dapatkah ..... Dapatkah aku berbuat begitu?

ZULAECHA  
Ayah harus berbuat begitu.

HAJI JAMIL  (marah)
Mengapa aku harus berbuat begitu, Zulaecha?

ZULAECHA  
Karena dia adalah anakmu.

HAJI JAMIL  
Hanya karena dia anakku?

ZULAECHA  
Karena dia kini menderita, Ayah!

HAJI JAMIL  
Bagaimana dengan korban-korban yang telah tewas lantaran dia? Bisakah mereka mengijinkan saya?

ZULAECHA  
Ini semata-mata korban, Ayah.

HAJI JAMIL  
Kita semua adalah korban. Korban dari keserakahan suatu bangsa yang ingin menjajah dan
mengisap. Justru itu kita berjuang, menghancurkan mereka, kita berjuang agar bumi kita yang
kaya-raya ini tidak menjadi tempat berlaganya  serigala-serigala lapar yang menamakan dirinya
manusia. Zulaecha, mengapa kau bicara tentang  korban?

(Zulaecha akan bicara tetapi Haji Jamil segera menggerakkan tangannya)

Jangan sela aku dulu!

ZULAECHA (mulai berbisik)
Namun Ayah, .............. Ayah…  

HAJI JAMIL  (mengangkat suaranya)
Jangan kau perlemah hatiku. Tidak! Aku serahkan anak laki-lakiku satu-satunya untuk revolusi, atau sebagai pahlawan, atau sebagai pengkhianat, namun........aku serahkan dia.

MARJOSO (masuk dengan tenang)
Yah, dia boleh mati sebagai pengkhianat atau panglawan, sebab revolusi hanya mengenal dua ini, pahlawan revolusi atau pengkhianat revolusi. Zulaecha! Engkau tidak boleh membawa persoalan kematian ibumu, dalam persoalan abangmu. Revolusi tidak mengenal arti korban perseorangan, revolusi tidak mengenal siapa bapak, ibu atau anak. Revolusi hanya mengenal pengkhianat revolusi atau pahlawan revolusi.

ZULAECHA (tak terkendalikan lagi, marahnya memuncak)
Kau pembunuh! Pembunuh! Engkau membunuh  ibuku! Dan kini kau akan membunuh abangku, dua orang yang paling kucintai. Tapi tunggu, Marjoso! Ibu masih mempunyai anak satu orang lagi.

HAJI JAMIL (mengatasi anaknya)
Zulaecha, engkau akan  menjadi pengkhianat seperti abangmu?

ZULAECHA (tersedu-sedu)
Aku tak rela, Ayah ........Aku tak rela.

HAJI JAMIL  (menenangkan
 ............. Diamlah, Anakku, ........ Diamlah.

MARJOSO (penuh perasaan)
Apalah artinya korban satu atau dua jiwa yang kita cintai untuk perjuangan suci ini?

HAJI JAMIL  
Marjoso, maafkan adikmu, Nak!

ZULAECHA (bangkit dari isakannya dan mengancam)
Tidak! Aku tidak perlu meminta ampun kepada pembunuh.

MARJOSO (memandang jauh ke depan)
Zulaecha, perlukah aku bangga-banggakan korban-korban untuk tanah air ini? Perlukah aku katakan bahwa tak lebih dari satu bulan yang lalu aku juga mengalami kesedihan yang dalam, kedua orang tuaku dua-duanya ditangkap Belanda, dan meninggal dalam penjara.

HAJI JAMIL
Marjoso! Benar, Nak?

MARJOSO (tak bergerak)
Zulaecha, kalau engkau menuntut kematian ibumu lantaran perbuatanku,
sesungguhnya telah aku penuhi permintaan itu. Aku berikan arwah ibuku untuk arwah ibumu,
karena abangmu jua yang menyebabkan kematian mereka, dia yang telah menyebabkan aku menjadi sebatang kara, tetapi perlukah aku katakan itu semua? Namun aku telah relakan  ................ kedua orang tuaku. Seperti aku telah relakan diriku untuk revolusi besar ini. Aku memohon, semoga darah mereka yang mengalir akan mempercepat datangnya fajar kemenangan yang diharap-harapkan tujug puluh juta bangsa.

HAJI JAMIL  
Jangan kau lemahkan hatimu, anakku, jangan kau lemahkan.

MARJOSO  
Kini Pak Kyai satu-satunya orang tuaku.

HAJI JAMIL  
Sejak dulu kau adalah anakku.

ZULAECHA MENAHAN ISAKNYA, MENGANGKAT KEPALA, BERDIRI AKAN BERBICARA TETAPI KATA-KATANYA TAK DAPAT KELUAR KEMUDIAN LARI MENINGGALKAN TEMPAT ITU. HAJI JAMIL TAK SEMPAT BICARA. MARJOSO MENARIK NAFAS

MARJOSO  
Kini tiba saatnya Pak Kyai, tibalah saatnya bertemu dengan Ahmad.

HAJI JAMIL (berat menjawab)
Baik, bawalah kemari.

MARJOSO  (bergerak ke mejanya dan diam sejenak, kemudian  memanggil seorang prajurit) Sersan! Bawa tawanan itu kemari.

SERSAN  (datang menghadap)
Siap, Pak!

MARJOSO 
Bawa tawanan itu kemari!

SERSAN  
Siap Pak!

KEMUDIAN PERGI

MARJOSO  
Kiranya Pak Kyai dapat memberinya nasihat terakhir semoga ia menginsyafi
kesalahan-kesalahannya.

SERSAN  MASUK MEMBAWA AHMAD MENGHADAP MARJOSO. AHMAD TERKEJUT MELIHAT AYAHNYA DI SITU, KEMUDIAN MEMBUANG MUKA

HAJI JAMIL  (menatap wajah anaknya)
Ketika pesantren itu dalam kobaran api, aku melihat jiwa merintih. Jiwa-jiwa yang igin menuntut balas, namun tak berdaya lagi. Pada saat itu aku memohon kepada Tuhan YME ...... ” Ya, Allah, bawalah dia yang telah membakar rumah ini tempat hamba-Mu mengagungkan nama-Mu, dan memenuhi panggilan-Mu, bawalah dia kepadaku agar aku bisa menyampaikan hasrat mereka yang tak kuasa lagi mengangkat tangan untuk menuntut keadilan, dan  kini Tuhan telah mengabulkan. Dia ... Dia adalah anakku sendiri, darah dagingku sendiri.

(sejurus ditatapnya anaknya)

Ahmad! Berlutut kau! Berlutut! Mintalah ampun kepada bumi tanah-airmu, tanah air yang telah kau khianati.

AHMAD (tak berperasaan)
Aku tidak mengkhianati tanah  airku.

HAJI JAMIL  
Tanganmu berlumur darah, dan darah itu adalah darah kawan-kawanmu sendiri, Ahmad.

AHMAD  
Aku tidak pernah membunh seorangpun.

MARJOSO  
Ya, memang kau tak pernah membunuh seorangpun dengan tanganmu. Tapi khianatmu!
Jiwa budakmu! .... Jiwa budakmu!

AHMAD  
Kenapa aku tidak boleh membunuh musuhku? Kenapa aku tidak boleh membunuh, membalas
dendam kematian ibuku? Apakah harganya aku sebagai anak laki-laki, kalau pembunuh ibuku
dibiarkan saja tanpa suatu pembalasan?

MARJOSO (bangkit memukul meja)
Kau tak berhak memakai alasan itu untuk mempersuci dirimu!

AHMAD (meludah benci)
Di mataku engkau tak berharga sedikitpun, Marjoso.

HAJI JAMIL  
Ahmad!

AHMAD  
Ayah akan membela dia?

HAJI JAMIL  
Ya. Ayah akan membela dia, lantaran dia benar.

MARJOSO  
Engkau selalau membawa soal ibumu, baik, Ahmad! Siapa yang telah menunjukkan tempat
persembunyian kedua orang tuaku? Siapa yang telah menyuruh mereka untuk menjebakku? Jawab! Siapa?

AHMAD (tegas)
Aku!

HAJI JAMIL  
Oh, Ahmad, di mana lagi hatimu?

MARJOSO  
Tapi kau tak berhasil menjebak aku, namun kedua orang tuaku ditangkap dan mereka tak ada lagi kini. Mereka mangkat akibat siksaan-siksaan yang keji.

AHMAD (gemetar)
Tidak! ............... Tidak! ..............

MARJOSO  
Mengapa tidak? Mereka adalah korbanmu. Sekarang apa maumu? Kau memburu aku? Korban
berjatuhan karena dendammu, kini kau berhadapan dengan aku (mengambil pistol dari meja) Ini ada sepucuk pistol untuk kau pakai menghabisi musuhmu. Terimalah! (melempar pistol itu ke
hadapan Ahmad, dan Ahmad menerimanya, kemudian Marjoso mencabut pistolnya sendiri)
Marilah kita habisi dendam di antara kia.

AHMAD DIAM TERPAKU, PISTOL DI TANGAN BELUM  DIAPA-APAKAN, MARJOSO BERGERAK MENJAUH. HAJI JAMIL TERPAKU TAPI TAK SEGERA MENENGAHI KEDUANYA

HAJI JAMIL  
Jangan! Jangan kalian saling membunuh. Kalian  bersaudara, kalian adalah anakku.

MARJOSO  
Kalau aku harus mati lantaran pelurunya, Pak Kyai, aku harus ikhlas mati untuk meyakinkan dia dan orang-orang seperti dia, bahwa dalam perjuangan ini tidak harus diperhitungkan untung rugi
perseorangan. Aku ikhlas mati untuk meyakinkan semua orang, bahwa sebab yang akan
menggagalkan revolusi ini ialah, manakala orang masih tidak meleburkan dirinya sendiri ke dalam leburan yang tidak lagi mengenal siapa ayah, siapa ibu, dan siapa itu saudara.

HAJI JAMIL  
Marjoso, anakku, kau tidak boleh mengorbankan diri untuk manusia yang begini rendahnya.

MARJOSO  
Korban telah cukup banyak, Kyai. Seorang demi seorang kawan-kawan gugur lantaran soal dendam-mendendam ini. Aku merasa ikut bersalah juga Kyai

(keterangan ini meliputi ketiga orang itu. Ahmad tampak tak dapat menguasai dirinya, Marjoso mengangkat pistolnya, Haji Jamil memalingkan muka, sedih, dan putus asa dalam kecemasan)

Angkat pistolmu agar kau mati dengan tidak membawa dendam ke dlam kubur. Aku akan
menghitung sampai tiga kali, maka tembaklah aku dan aku akan menembakmu.

AHMAD TIDAK  MENJAWAB, IA MENGANGKAT PISTOLNYA TAPI JELAS TANGANNYA MULAI GEMETAR. MARJOSO MENATAPINYA DENGAN TENANG. JARAK MEREKA KIRA-KIRA EMPAT LANGKAH DIPISAHKAN OLEH MEJA, HAJI JAMIL BERDIRI DI TENGAH-TENGAHNYA

HAJI JAMIL  
Nah, mulailah nembak kalian berdua. Mulailah  menembak Ahmad, mulailah menembak Marjoso!

(kedua-duanya tak beegerak, mulai menurunkan  pistolnya. Marjoso terpaku diam, keringat mengalir di dahinya)

Kalian orang-orang yang  dikuasai dendam dan nafsu.

AHMAD (sekonyong-konyong berseru dan berlutut, menjatuhkan badannya di meja dan menangis. Air mata mulai mengumpul, Haji Jamil menghampiri dan kemudian kedua orang itu, ayah dan anak saling berpelukan dengan mesranya)
Ayah! .....

HAJI JAMIL  
Ahmad ............... oh, Ahmad ......... kau anakku! Kau anakku!

AHMAD (tak bisa menguasai dirinya)
Ayah, mengapa aku harus begini?

HAJI JAMIL  (menggeletar)
Aku serahkan engkau kepada Tuhan. Semoga Tuhan mengampuni engkau, aku ampuni
dosamu kepadaku, tetapi dosamu terhadap orang  lain pertanggungjawabkan sendiri terhadap
Tuhanmu. Engkau anakku. Matilah engkau sebagai anakku! Sebagai seorang muslim yang mengerti arti  taubat, janganlah engkau menangis karena sedih  akan berpisah dengan aku, tetapi menangislah karena telah terlalu banyak berbuat dosa!

AHMAD  (dengan penuh keraguan dan penyesalan yang  dalam)
Ayah, ....... di manakah adikku Zulaecha?

HAJI JAMIL  
Dia dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.

AHMAD  
Ayah, sampaikan salamku padanya ... agar  ia tetap menjadi patriot bangsa dan pembela tanah air
mengikuti jejak ayahnya.

MARJOSO  
Ahmad, saatmu sudah tiba!

AHMAD TERSENTAK SEKETIKA TERTEGUN MEMANDANG AYAHNYA DAN MARJOSO. DENGAN BERAT LALU MELANGKAHKAN KAKI MENUJU KELUAR DIIKUTI OLEH MARJOSO DAN  SERSAN

HAJI JAMIL (mengikuti dengan pandangan penuh arti,  kemudian beberapa saat terdengar tembakan tiga kali, pertanda tamatnya riwayat Ahmad, kemudian Haji Jamil melangkah ke tengah panggung dengan pandangan yang dalam dan jauh sekali)
.......... Tuhanku, inilah pertanda datangnya fajar kemenangan. Kemerdekaan bangsa
dan negaraku.


SELESAI

Kembali ke: 




Referensi:

Contoh Naskah Drama 7 Pemain

Setelah pada postingan sebelumnya kita membahas mengenai "Contoh Naskah Drama 5 Pemain", kali ini kita akan bersama-sama membahas mengenai naskah drama yang terdiri dari 7 pemain. Selain untuk menambah sumber referensi belajar kita, contoh yang akan kita bahas ini juga bisa menjadi salah satu kajian pendalaman tentang naskah drama.


Rekan semua bisa mempelajarinya, atau menggunakannya untuk latihan pementasan drama. Contoh naskah drama 7 pemain ini akan kita bahas dalam 3 bagian sebagai berikut:

Naskah drama 7 pemain bag 1

Berikut cuplikannya
Disuatu rumah yang megah, hiduplah dua orang kaya, bernama Adrian & Amanda . Mereka sedang berakabung atas kematian kakeknya, yang meninggal karena kecelakaan. Mereka sangat terkejut atas kematian kakeknya itu, karena kematian kakenya benar- benar tak di duga oleh mereka.

Amanda : Ka, bagaimana kita sekarang?
Adrian : Maksudmu? 
Amanda : Ka, bagaimana kita sekarang? 
Adrian : Maksudmu? 
Penasaran? langsung saja lihat naskahnya "Naskah drama 7 pemain bagian 1"

Naskah drama 7 pemain bag 2

Berikut cuplikan dari bagian 2
Ketiga orang itupun mempunyai watak yang berbeda-beda . yaitu Daniel yang pintar dan cerdas Laura seorang cewek yang pemberani, dan Chaca yang penakut dan berlebihan. Mereka adalah seorang detektif muda yang cukup berbakat. 
Mereka pun segera masuk ke rumah orang kaya itu dan kedua orang kaya itupun menyambutnya dengan baik. 
Chaca : apakah ini benar kediaman almarhum kakek Widodo ? 
Adrian : ya betul, tentu ini kediaman almarhum bapak Widodo 
Bagian 2 seluruhnya bisa rekan lihat di tautan berikut: "Naskah Drama 7 Pemain Bag 2"

Naskah drama 7 pemain bag 3

Ini dia cuplikan dari bagian 3 
Daniel : Bolehkah kami mewawancarai seluruh orang yang masih berada di rumah ini? 
Adrian : Tentu 
Setibanya diruang tamu, mereka mengintrogasi semua orang, yaitu Tuan Adrian, Nyonya Amanda, Tarjo dan Bejo. Mereka dilanda perkara yang rumit. 
Laura : Baiklah! Jawab! Dimana Anda semalam? 
Adrian : Santai sedikit nak, kemarin malam saya hanya tidur di kamar saya sendiri. 
Laura : hmm… lalu Nyonya? 
Bagian 3 yang merupakan ending dari contoh naskah drama ini dapat rekan pelajari di tautan berikut: "Naskah drama 7 pemain (ending)"


Download

Contoh Terbaru Naskah Drama 7 Orang Pemain

Selain contoh naskah drama 7 orang diatas, masih ada juga contoh-contoh dari koleksi naskah drama khusus untuk drama dengan pemain 7 orang ini. Contoh ini merupakan contoh terbaru yang ditambahkan untuk kumpulan naskah drama, jadi jangan sampai rekan pelajar melewatkan yang baru ini ya... Silahkan dilihat-lihat contoh terbaru berikut ini:

  1. Naskah Drama 7 Orang: Sundel Krowong
  2. Naskah Drama 7 Orang: Mendadak Najis
  3. Naskah Drama 7 Orang: Kawin Suntik
  4. Naskah Drama 7 Orang: Temanku Oon
  5. Naskah Drama 7 Orang: Ambilkan Bulan Donk
  6. Naskah Drama 7 Orang: Muslimah, Muslimkan Aku
  7. Naskah Drama 7 Orang: Pagar Sekolah

Lumayan melelahkan ya belajar drama, tapi asyik kan.... Cemungutlah pokoknya buat rekan semua. Oiya...kalo mau lihat contoh naskah lainnya silahkan lihat pada "Naskah Drama Terlengkap" pada posting sebelumnya ya....


Naskah Drama 7 Pemain (Bagian 1)

Berikut ini adalah bagian 1 dari contoh naskah drama yang bisa kita gunakan untuk mempelajari dan mendalami seni pementasan drama. Silahkan rekan lihat dan pelajari sendiri yaa....



Download



Judul
Misteri Kakek Widodo 


Tema
Kehidupan Sosial 



Alur Cerita
Alur Maju 

Latar Tempat
Di Rumah Afif dan Diniar 



Latar Waktu
Pagi hari, Malam hari 


Tokoh
Tuan Adrian 
Nyonya Amanda 
Chaca 
Laura 
Daniel 
Tarjo 
Bejo 

Penokohan
Tuan Adrian = jahat, serakah, licik 
Nyonya Amanda = baik, lembut, penyayang 
Chaca = penakut, bersikap berlebihan, cerewet 
Laura = pemberani, sok tau 
Daniel = pintar, serius 
Tarjo = setia, baik, misterius 
Bejo = cerewet, lebay 


MISTERI KAKEK WIDODO 

Segmen 1 

Disuatu rumah yang megah, hiduplah dua orang kaya, bernama Adrian & Amanda . Mereka sedang berakabung atas kematian kakeknya, yang meninggal karena kecelakaan. Mereka sangat terkejut atas kematian kakeknya itu, karena kematian kakenya benar- benar tak di duga oleh mereka.

Amanda : Ka, bagaimana kita sekarang?

Adrian : Maksudmu?

Amanda : Yaa..sekarang kita harus bagaimana setelah kakek meninggal?

Adrian : Yasudah..lebih baik kita doakan saja agar kakek tenang di alam sana.

Amanda : Iya..aku tau. Tapi bagaimana hidup kita setelah tidak ada kakek?

Adrian : Kan masih ada kakak disini..

Amanda : Iya sih..tapi kan kakek itu orangtua kita satu-satunya..

Adrian : Iya, kakak tau..

Amanda : Dulu, saat masih ada kakek, kakek yang selalu mengajari kita tentang banyak

hal..sekarang..kakek sudah tidak ada..bagaimana kita..huhuhu(sambil menangis)

Adrian : Kamu jangan nyerah..kita harus ikhlas menerima kalau kakek sudah dipanggil tuhan..

Amanda : Iya..kak..tapi aku masih bingung..kenapa kakek bias kecelakaan gara-gara rem mobilnya rusak..padahal kan kakek selalu mengecek mobilnya sebelum dia berangkat..kenapa ya..bisa gitu..

Adrian : (dengan wajah agak pucat) yaa..yya mungkin kakek lupa mengecek rem mobilnya..

Amanda : Itu gak mungkin ka..kakek tuh teliti sekali..

Adrian : Yaa..kakak tau, tapi mungkin memang sudah jalannya kakek harus kecelakaan gara-gara remnya rusak.

Amanda : Tapi aku masih penasaran ka..

Adrian : Yasudah, kita bicarakan besok saja..sekarang kamu tidur saja dulu.

Amanda : Yasudah..dahh..ka.

Adrian : Daaah..



Segmen 2

Amanda terus saja memikirkan tentang kecelakaan yang dialami kakeknya..Keesokan harinya Amanda masih penasaran dan kembali bertanya pada kakanya.

Amanda : Ka, bagaimana kalo kita menyelidiki tentang kematian kakek ?

Adrian : Maksudmu ?

Amanda : Ya, maksudnya aku ingin tahu kebenaran tentang kematian kakek !

Adrian : Bukankah itu sudah jelas, bahwa kematian kakek itu karena kecelakaan ?

Amanda : Iya, aku memang tau, tapi aku tetap merasa ada kejangglan dalam kematian kakek itu.

Adrian : Sudahlah, lupakan, kita harus mengikhlaskan tentang kematian kakek !

Amanda : Iya, tapi justru itu ! apabila kita tidak tau tentang kebenaran kematian kakek, kakek tidak akan tenang di atas sana !

Adrian : Jadi apa rencanamu sekarang ?

Amanda : Aku ingin tau kenapa kakek meninggal seperti itu ! bagaimna pun caranya ! Mungkin dengan menyewa detektif..?

Adrian : Detektif?

Amanda : Iya, menyewa detektif..Tapi apakah kakak punya seorang kenalan detektif?

Adrian : Tenanglah aku tau siapa yang cocok ! aku mempunyai kenalan yang mungikn bisa memecahkan kematian kakek itu !

Amanda : Tapi siapa kenalan kakak itu..

Adrian : Beberapa anak SMA.
Kakak dengar mereka berpengalaman dalam hal ini.
* Bersambung *

Nah....buat rekan yang penasaran, silahkan lanjutkan cerita dramanya di Naskah Drama 7 Pemain Bagian 2. Kalau yang ingin melihat contoh naskah drama lainnya bisa lihat di artikel sebelumnya "Naskah Drama Terlengkap"
Semoga bermanfaat ya...

Naskah Drama 7 Pemain (Bagian 2)

Jangan bingung ya kalo tiba-tiba naskah drama ini dibaca gak nyambung soalnya postingan ini adalah lanjutan dari "Naskah Drama 7 Pemain Bagian 1" yang telah diposting sebelumnya. Langsung aja deh silahkan dilihat lanjutan naskahnya dibawah ini:

Amanda : Anak SMA? Mereka kan masih anak-anak..
Adrian : Memang..tapi kamu harus lihat dulu kemampuan mereka..

Amanda : Yasudah..terserah kakak sajalah.


Segmen 3
Beberapa hari kemudian setelah Amanda meminta Adrian untuk mencari detektif, datanglah 3 orang remaja ke rumah Amanda dan Adrian. Yang bernama Daniel, Chaca dan Laura . Mereka bermasud ingin mengunkap kebenaran tentang kematian kakek kedua orang kaya itu yang sangat misterius.

Ketiga orang itupun mempunyai watak yang berbeda-beda . yaitu Daniel yang pintar dan cerdas Laura seorang cewek yang pemberani, dan Chaca yang penakut dan berlebihan. Mereka adalah seorang detektif muda yang cukup berbakat.

Mereka pun segera masuk ke rumah orang kaya itu dan kedua orang kaya itupun menyambutnya dengan baik.

Chaca : apakah ini benar kediaman almarhum kakek Widodo ?

Adrian : ya betul, tentu ini kediaman almarhum bapak Widodo

Chaca : Apakah anda yang menyuruh kami kesini, apakah ada yang bisa kami bantu ?

Amanda : saya ingin kalian mengunkapkan kebenaran tentang kematian kakek kami !

Laura : jadi anda ingin kami menyelidiki tentang semua ini ?

Adrian : ya, benar sekali !

Daniel : memangnya anda sangat kehilangan kakek anda?

Adrian : Ya, tentu kami sangat kehilangan dia.

Chaca : tapi kenapa anda ingin menyelidiki tentang kematin kakek anda ?

Amanda : karena saya merasakan ada kejangglan dengan kematian kakek

Daniel : baiklah, kami akan mencoba membantu kalian

Laura : tapi, ngomong-ngomong, Saya mendengar rumor tentang hantu kakek anda yang gentayangan. Benar kah itu?

Amanda : Bohong! Semua itu bohong! Aku tak habis pikir kalian percaya pada hantu

Chaca : maaf, maaf, teman kami ini memang percaya pada hal-hal seperti itu !

Amanda : baiklah, tapi awas klo klian beranggapan seperti itu !

Daniel : ya tentu saja tidak !

Adrian : kapan anda akan menyelidiki semua ini ?

Daniel : Kami akan memulai penyelidikan besok, kalau begitu izin juga kami untuk menginap.

Adrian : Baiklah! Tarjo siapkan kamar untuk mereka!

Tarjo : Baik tuan.

Dan merekapun akhirnya menerima permintaan untuk menyelidiki misteri ini. Dan tinggal beberapa hari di rumah itu.



Segmen 4

Malam harinya di sebuah kamar megah, chaca yang tidur bersama laura ketakutan dengan rumor dirumah tersebut. Tiba-tiba…

Chaca : Saya kebelet, mau kencing! Dimana WC nya ya?

Dan sesuatu muncul dihadapanya..

Bejo : Ada apa de?

Chaca : Wah saya kaget! Saya kira hantu!

Bejo : Hahahaha! Saya terlalu ganteng untuk disebut hantu

Chaca : Tapi bohong, Hahahaha! Pak, dimana WC nya ya?

Bejo : Oh dari sini lurus saja terus, ada pintu putih disebelah kanan.

Chaca : Thank you, pak!

Bejo : Huh thank you?

Dengan wajah aneh, bejo berjalan pelan menuju WC, dan tiba-tiba muncul lagi sesuatu.
Saat sesuatu menyentuh pundaknya dan…

Chaca : Apa lagi, Pak bejo ?

Hantu : Groaargg!!

Chaca : Haaaaaaaahhh…(teriak) ada hantu



Segmen 5

Sambil berlari Chaca pingsan sepanjang malam. Sampai pagi harinya…

Laura : Dimana Chaca? (sambil berjalan didekat pintu)

Daniel : Itu dia, sedang terkujur disana!

Mereka menghampiri chaca, mereka menyadarkanya, dan..

Chaca : Saya kemarin malam melihat hantu!

Laura : benarkah? Oh bagus!

Daniel : Bagus..? Seperti apa rupanya?

Chaca : sangat tinggi

Kemudian datanglah Adrian dan Amanda

Amanda : Ada apa ini?

Daniel : chaca melihat hantu semalam katanya

Adrian : Apakah kau tidak apa-apa nak?

Chaca : Saya takut pak, saya mau pulang!

Adrian : sudah ku bilang ini percuma!

Laura : Maaf tuan kami belum menyerah!

Adrian : Terserah!


* BERSAMBUNG *


Buat yang belum lihat bagian 1-nya, silahkan lihat melalui tautan berikut ya "Naskah Drama 7 Pemain Bagian 1". Ga lucu kan kalo tiba-tiba baca cerita dari tengahnya aja, hee e e ..

Contoh Naskah Drama 6 Pemain

Saturday, February 8, 2014

Kali ini saya akan share buat rekan semua tentang Contoh Naskah Drama 6 Pemain. Naskah drama memang banyak jenisnya bila dilihat dari jumlah pemainnya. Ada naskah drama 5 pemain, 6 pemain dan seterusnya. Contoh naskah drama ini saya share untuk melengkapi koleksi sebelumnya tentang Naskah Drama Terlengkap pada topik sebelumnya. Langsung, kita lihat contoh naskah drama 6 orang berikut ini.

Contoh Naskah Drama 6 Pemain
Naskah Drama Satu Babak 

  1. Tema : kejujuran
  2. Alur : Maju
  3. Konflik: Fandy menemukan sebuah dompet yang terjatuh tidak jauh dari halte
  4. Komplikasi: Hafiz menghasut fandy agar fandy tidak mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya.
  5. Klimaks: Fandy dan hafiz ketahuan oleh syukra membagi bagi uang yang bukan milik mereka
  6. Antiklimaks: Syukra menasehati fandy dan hafiz agar tidak memakan hak orang lain dengan mengembalikan dompet tersebut kepada si pemiliknya
  7. Konklusi: fandy dan hafiz kemudian pergi untuk mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya

Perwatakan / Penokohan
  1. protagonis : Fandy
  2. antagonis : Hafiz
  3. tritagonis : Syukra
  4. figuran :
Messa
Widya
Sri
Latar
  1. tempat: didekat halte dan dirumah
  2. waktu/ruang: siang hari
  3. sosial: hafiz berasa ingin buang air kecil, kemudian dia buang air sembarangan dipohon besar dekat halte
***


Beberapa murid keluar dari sekolah untuk pulang.
Fandy dan hafiz kemudian pulang kerumah mereka yang bertetanggaan.hafis kebelet pipis jadi dia pipis sembarangan pohon besar dekat halte.

Hafiz : fan aku pipis bentar dulu yaaa. Udah dari tadi nih kebeletnya!
Fandy : ya elaaaa. Cepetan dikit yaaa. Ntar emak aku marah marah gara gara aku telat pulangnya!
Hafiz : iyee iyee. Bawel banget sih emak kamu! Hahaha
Setelah itu fandy melihat sesuatu didekat pagar tanaman gak jauh dari halte.
Fandy : apaan tuh? Barang ronsokkan kayaknya. Kan bisa aku jual ke hafiz. Hehe
Setelah itu hafiz menyusul fandy!

Yang diatas tersebut hanya cuplikan naskah dramanya ya, untuk melihat naskah dramanya silahkan melalui link dibawah ini.


Download


Demikianlah posting kali ini, seperti tidak akan pernah puas saat kita memasuki panggung pementasan untuk mementaskan berbagai naskah drama apalagi dengan banyak contoh-contoh naskah drama yang bisa kita jadikan sumber belajar. Sekian, semoga artikel kali ini bermanfaat.

Naskah Drama 8 Pemain

Naskah Drama 8 Pemain. Selain beberapa naskah drama yang sudah kita bahas, berikut juga akan kita bahas tentang naskah drama 8 pemain atau naskah drama 8 orang. Meski agak lumayan sulit, pementasan drama 8 pemain ini merupakan pementasan yang seru bagi kita. Baiklah berikut ini contoh naskah drama 8 pemain untuk rekan semua.

Contoh Naskah Drama 8 Pemain

Download
Pemain
- NATASHA AULIA PUTRI
- NURUL SAFIRA
- SITI AISYA
- DHEA SYIFA SHAFIRA
- DWIMATA TESA ARTIKA
- KEZIA GRACE MONICA
- TAUFIK RAHMAN
- KRESNA DWIKY RAMADHANA

Peran
Dhea Syifa Shafira = Murid
Dwimata Tesa Artika = Murid
Kezia Grace Monica = Murid Yang Kehilangan Dompet
Natasha Aulia Putri = Murid
Nurul Safira = Murid yang mengambil Dompet
Siti Aisya = Murid
Taufik Rahman = Wali Kelas
Kresna Dwiky Ramadhana = Kepala Sekolah


***


Dhea bertemu dengan bapak wali kelas, Taufik…
Dhea : Bapaaakk !
Taufik : Iya, nak. Oh iya nak, kalau kamu lihat Fira, suruh dia datang ke ruangan bapak yaa.
Dhea : oh, oke pak !
Taufik : Oke , makasih nak.
Dhea menemui Fira…
Dhea : Fira Firaa.. !
Fira : ngapa dhe?
Dhea : Kamu dipanggil pak Taufik di ruangannya tuh, sekarang ya!
Fira : oh, ya deh , dhe. Makasih ya.
Dhea : ya, sama-sama.

Fira ke ruang wali kelas…
Fira : Permiisii, pak!!
Taufik : Oh, Fira. Masuk..
Bapak mau bertanya.
Fira : Tanya apaan, pak?
Taufik :Fira, kamu belum membayar uang SPP selama 3 bulan! Bagaimana ini?
Fira : iya, pak. Secepatnya akan saya bayar kok.
Taufik : baiklah. Kepala sekolah memberi waktu seminggu untuk kamu melunasi SPP itu !
Fira : Kalau tidak, pak?
Taufik : ih kamu ini ! kepala sekolah akan memanggilmu dan mungkin kamu akan dikeluarkan dari sekolah ini!
Fira :Waduh, ya deh, pak..

Seminggu kemudian…
Fira :duh, gimana nih? Udah seminggu.. Uang SPP belum dibayar. Mana ayah belum gajian lagi..

Sewaktu Tesa, Kezia & Siti berjalan menuju Kantin, tanpa disadari dompet dari Saku Fira terjatuh…
Fira :Kezia…..
hmm…gimana kalo aku pake uang ini aja untuk bayar SPP aku? Lagian kan Kezia gak tau..
ah, aku pake aja deh..

Tasha menghampiri Fira…
Tasha : Hai Fira.. !!
Fira : Oh, Halo sha. Kamu ini bikin kaget aja!
Tasha : Hahaha..
Sorry dech..
Fira : iya iya, ga apa apa..
Tasha : eh, mau kemana?
Fira : Gak tau tuh, aku lagi bingung, sha..
Tasha : Oh, ke kantin yuk? Kalo gak, aku duluan ke kantin ya..
udah laper nih.. daah..
Fira : daah, sha..

Lalu Dhea datang…
Dhea :Hai fir, Kita ke kantin, yuk?
Fira :hmm.. yuk lah. Kebetulan aku lagi lapar. Biar aku traktir deh ! (sambil menunjukkan dompet)
Dhea :Oke deh. Thank’s ya! (sambil berfikir dompet yang dipegang Fira adalah dompet Kezia)
Fira :oke, yukk!

Kezia dkk di kantin…
Kezia :eh ya ampun dompet aku hilang!
Tesa :yang bener , kez?
Kezia :Iya, beneran !
Siti :mungkin dompetmu jatuh di jalan tadi..
hmm.. ntar kita bantu nyariin kok !
Kezia : oke deh, makasih ya !
Tesa :ya udah, sekarang biar kami traktir, deh!
Siti : Iya..
Kezia :Uh, kalian baik banget sih..
Makasih!
Tesa & Siti :Ok, kez !

Tasha bertemu Fira…
Tasha :Lho Fira, bukannya yang kamu pegang itu dompet Kezia?
Fira :eh sstt.. iya, Sha.. tapi diem aja ya, aku juga terpaksa ngambil.
Tasha :Memangnya kenapa?
Fira :Aku ga punya uang untuk bayar SPP. Kalo hari ini aku belum bayar juga, aku bisa dikeluarin dari sekolah.
Tasha :oh, ya ampun Fir! Sebaiknya kamu kembaliin lah tu dompet.
Fira : Tapi… Tapi aku takut, sha..
Tasha : eh, sorry ya fir. Aku harus ke perpus dulu..
Fira : hah, ya deh sha..

Kezia bertemu Fira …
Kezia :eh Fira, kamu ada gak ngeliat dompet aku?
Fira :eee.. eeemm,, gak ada tuh, kez. (dengan gugup)
Kezia :oh, ya udah deh. Kalo kamu ngeliat bilang aku ya.
Fira :iya kez.
Kezia :oke thank’s.

Saat bertemu di jalan…
Taufik :Oh ya Fira ! Sini , nak !
Fira :ada apa, pak?
Taufik :Sudah kamu bayar uang SPP?
Fira :oh iya pak, ini saya mau bayar.
Taufik :eh, kamu dipanggil kepala sekolah di ruangannya, sekarang!
Fira :hmm,OK pak.

Tesa bertemu Fira…
Tesa : Hai, Firaa!
Fira : Oh, Hai Tes. Dari mana?
Tesa : Aku dari kantin, Fir.
Fira : Ooo..
Sekarang mau kemana?
Tesa : Itu lho, aku mau ngebantu Kezia nyariin dompetnya.
Fira : emm,, mmemang dompet Kezia ilang , ya?
Tesa : Iya, kayaknya sih jatuh di jalan..
Fira : Ooh..
Tesa : eh, udah dulu ya, aku mau ke kelas nih..
kalo liat dompet Kezia bilang, ya!
Fira : Oke, tes!

Siti bertemu Fira…
Siti : Hai Fir!
Fira : eh, Halo Siti !
Siti : Mau Kemana Fir, kok kayaknya buru-buru banget, sih?
Fira : Iya, aku mau ke ruang KepSek..
Siti : Ngapain Kesana?
Fira : Aku mau bayar SPP, sit. Udah dulu yaaa..
Siti : oh ya deh, daah..

Di ruangan KepSek…
Fira :permisi, pak.
Kresna :ya, silahkan masuk.
Fira :ada apa , pak?
Kresna :oh, kamu Fira? Apa benar kamu murid yang belum melunasi SPP sampai 3 bulan?
Fira :oh, iya pak.
Kresna :Sekarang, mana uang SPP kamu, nak?
Fira :hmm… ni pak. Sudah lunas, kan pak? (sambil memberi uang dari dompet)
Kresna :baiklah nak. Tolong lain kali jangan sampai terlambat seperti ini ya, nak.
Fira :ya, pak.
Kresna :oke, kamu bisa keluar sekarang.
Fira : baik, pak.

Dhea menemui Kezia…
Dhea :Keziaa!
Kezia :apaan sih , dhe?
Dhea :Tadi aku liat Fira megang dompetmu, lho!
Kezia :ah, yang bener, dhe? Tadi aku Tanya dia, katanya dia gak tau.
Dhea :Bener , Kez! Tadi dia pake uang di dompet itu untuk nraktir aku.
Kezia :iih ! ya udah, kita samperin yuk tu anak sekarang!

Tesa, Siti, Kezia & Dhea menghampiri Fira…
Tesa :Eh Fira! Kamu yang udah ngambil dompet Kezia, ya?
Siti :iya Fir? Udah deh, jujur aja!
Fira :hmmm….
Kezia :bener Fir?
Fira :tapi jangan marah, ya?
Kezia : tapi apa iya kamu yang ngambil dompet aku? Kalo iya kenapa Fir??
Fira :Kezia, maaf ya. Sebenarnya tadi aku liat dompetmu jatuh, terus aku ambil dan mau aku bilang sama Kamu, kez. Tapi aku teringat, kalo hari ini aku harus ngelunasi uang SPP ku , jadi aku pake uang itu..
Tasha :Kezia, maafin aja tuh si Fira! Kasian, dia bisa dikeluarin dari sekolah kalo hari ini dia gak bayar SPP.
Tesa :tapi jangan mencuri kayak gitu, dong!
Siti :iya, betul tu!
Kezia :Ya ampun Fira, kenapa sih kamu harus mencuri? Kalo kamu minta baik-baik, mungkin aku bisa ngebantu kamu.
Fira :Sekali lagi aku minta maaf ya, Kez. Aku janji akan ganti uang mu, kez..
Kezia :ya deh Fir, aku maafin. Uangnya ga usah diganti ga apa apa kok. Tapi kamu janji ya, gak akan mencuri kayak gitu lagi !
Fira :ya, Kez. Aku janji, Makasiih ya , Kez!
Kezia :Oke, Fir!
Tasha :Nah, gitu dong!
Tesa :Eh, udah masuk tuh!
Siti :iya!
Dhea :Kita ke kelas yukk!
Together :ayukk!! Hahahaa....

Demikian tadi contoh naskah drama 8 pemain yang saya bagikan, untuk contoh lainnya silahkan rekan lihat-lihat di Contoh Naskah Drama Terlengkap. Semoga berguna dan membantu...


Sumber
http://nurulfira.blogspot.com/2011/05/naskah-drama-untuk-8-orang-6-cewek-2.html

Drama

Drama. Pembahasan kita kali ini adalah mengenai drama. Disini kita akan membahas pengertian drama, jenis-jenis drama serta macamnya menurut isi dan kandungannya. Mau tahu pembahasan lengkap tentang drama ini, silahkan ikuti penjelasan berikut ini.


Lihat Download

Pengertian Drama

Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.

Materi Bahasa Indonesia Tentang Drama
Drama

Jenis-Jenis Drama

Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.

Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita:
  1. Drama Komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan. 
  2. Drama Tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan. 
  3. Drama Tragedi Komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya. 
  4. Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian. 
  5. Lelucon / Dagelan adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton. 
  6. Operet / Operette adalah opera yang ceritanya lebih pendek. 
  7. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaaan. 
  8. Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya. 
  9. Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / religius. 
  10. Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang dll.

Contoh Drama

Sekarang kita lebih memahami akan materi tentang drama, dan untuk melengkapi pembahasan kita mengenai topik ini berikut akan disertakan contoh drama yang bisa kita kaji dan pelajari. Beberapa contoh drama tersebut seperti dibawah ini.

Download


Demikianlah materi kali tentang drama, materi lain mata pelajaran bahasa Indonesia bisa rekan pelajar temukan pada topik Pelajaran Bahasa Indonesia. Semoga materi kali ini dapat melekat dihati kita semua.

Tugas Sekolah - Naskah Drama 5 Orang Pemain

Tuesday, January 28, 2014

Tugas Sekolah - Naskah Drama 5 Orang Pemain. Meski hanya contoh, membahas naskah drama 5 orang pemain menjadi artikel yang panjang. Untuk itu naskah drama 5 orang pemain ini akan kita bagi dalam beberapa judul naskah yang dapat kita pelajari. Contoh tersebut akan memuat satu judul naskah drama pada artikel khusus sesuai dengan tema drama 5 orang pemain tersebut, berikut selengkapnya.

Contoh Drama 5 Orang Pemain

Silahkan lihat contoh berikut ini sesuai dengan tema yang rekan inginkan. Karena terlalu panjang makanya naskah dramanya akan dishare secara terpisah.





Silahkan baca melalui link judulnya.
  1. Naskah Drama Bertema Arti Sahabat
  2. Naskah Drama Bertema Komedi
  3. Naskah Drama Bertema Persahabatan
  4. Naskah Drama Bertema Emansipasi Bawang Putih
  5. Naskah Drama Bertema Yang Tak Terlupakan
  6. Naskah Drama Bertema Mutilasi


Itulah contoh-contoh naskah drama 5 orang pemain yang dapat kita pelajari, semoga dapat menambah pengetahuan kita dan membantu kita dalam belajar drama.

Naskah Drama - Arti Sahabat

Naskah Drama - Arti Sahabat. Kali ini kita akan membahas sebuah naskah drama 5 orang singkat yaitu naskah drama arti sahabat. Naskah drama - arti sahabat ini merupakan naskah drama yang bercerita tentang empat sekawan dengan karakter yang berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut tidak menjadikan mereka berempat berselisih melainkan bersahabat. Bagaimana kisah selengkapnya? Simak langsung naskah dramanya berikut ini.
Suasana pagi cerah di SMPN Pelita Harapan Jakarta mengiringi sebuah kisah keempat sekawan dengan karakter yang berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut tidak menjadikan mereka berempat berselisih, tetapi menjadikan mereka mascot dalam persahabatan yang sejati. KARA, MIMI, IGO, dan AFIKA, itulah nama mereka. Mereka selalu kompak dan tampak ceria setiap hari. Jadi tidak heran jika mereka memiliki ribuan teman. Ke epat sekawan tersebut berbincang-bincang sambil berjalan di koridor sekolah.

IGO : "Hey sob, sebentar lagi kita UAN nich, pastinya waktu untuk kumpul-kumpul kita akan tersita buat belajar. Gimana nich?"
MIMI : "Iya bener juga Zha, jadwal kita bakalan jungkir balik gara-gara persiapan UAN. Jadwal shopping, ke salon, creambath, manypadhy, dan pastinya jadwal kencan bareng bakalan ancur. Aduch, bisa-bisa rambut aku rontok nich."
KARA : "Gak segitunya kalik, tergantung kita juga. Jika kita rajin menabung ilmu, maka kita tidak akan sibuk belajar."

Lihat juga

Itulah tadi sedikit cuplikan dari naskah drama untuk tugas kita kali ini, silahkan lihat naskah drama selengkapnya melalui link diatas. Semoga contoh naskah drama arti sahabat ini dapat membantu untuk tugas sekolah rekan pelajar semua.

Naskah Drama Bertema Komedi

Naskah Drama Bertema Komedi. Ingin mempelajari naskah drama bertema komedi? Berikut ini akan kita ulas sebuah naskah drama 5 orang dengan tema komedi. Silahkan baca di artikel naskah drama bertema komedi berikut ini.

Contoh Ekslusif Naskah Drama Bertema Komedi

Agar rekan pelajar tidak sia-sia berikut ini langsung saya bagikan tanpa basa basi contohnya untuk rekan pelajar semua secara ekslusif. Silahkan dipelajari dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.


Judul 
Babad Tanah Minahasa

Penulis 
Witho B. Abadi

Kategori
Naskah Drama Komedi yang tidak lucu.

Naskah Drama ini dimainkan oleh 5 orang. 4 Pria, 1 wanita. Menjadi 6 orang jika ditambah dengan Narrator.

Pemeran, berdasarkan pemunculan:

  1. Narrator
  2. Lumilumut
  3. Karim A
  4. Trotoar
  5. Opo
  6. Pemeran Pengganti


Karena naskah drama ini lumayan panjang jadi bagi rekan pelajar yang mendapatkan tugas membuat naskah drama dapat melihat contoh naskah drama bertema komedi ini dari link berikut.

Lihat Contoh

Semoga dengan contoh naskah tersebut rekan pelajar dapat membuat sendiri naskah drama yang ditugaskan agar mendapatkan nilai dan prestasi yang memuaskan di sekolah.

Daftar Contoh Naskah Drama Bertema Komedi

Sebagai tambahan mengenai topik kali ini berikut juga saya share beberapa daftar contoh tentang tugas naskah drama bertema komedi. Semoga dapat menjadi inspirasi dan referensi bermanfaat bagi rekan pelajar semuanya.

  1. Drama komedi Ngebut Kawin
  2. Drama komedi balinku ada lima
  3. Drama komedi demam sesuatu
  4. Drama komedi Hp ku Hp Cina
  5. Drama komedi bukan maling kundang


Naskah Drama - Emansipasi Bawang Putih

Naskah Drama - Emansipasi Bawang Putih. Drama kali ini adalah Naskah Drama Emansipasi Bawang Putih yang merupakan Naskah Drama 5 pemain. So, jika rekan memerlukan naskah drama - emansipasi bawang putih untuk belajar silahkan ikuti pembahasan kita kali ini tentang contoh naskah drama bertema emansipasi bawang putih berikut ini.

Sinopsis

Ia adalah gadis yang berani nan rajin tapi suka sok-kecantikan. Bawang Putih namanya dan kerap dipanggil Putih. Ia mempunyai ibu tiri bernama Jeng tari dan saudari tiri bernama merah.Mereka berdua itu memang pasangan anak dan ibu yang sangat serasi karena sama-sama jahat dan centil. Karena ayah Putih merantau ke negeri nan jauh disana, jadi Putih harus tinggal bertiga saja bersama Jeng Tari dan Merah selama bertahun-tahun.

Selama itu pula Jeng Tari dan Merah kerap menindasnya. Bahkan memperlakukannya seperti pembantu di rumahnya sendiri. Walau begitu Putih tetap tegar dan menaggapi perlakuan itu dengan santai. Meskipun terkadang ia pun, tidak tahan dan bersedih. Untungnya Putih masih mempunyai sahabat untuk mencurahkan isi hatinya dan bisa menghiburnya. Sahabatnya itu bukanlah seorang manusia, melainkan kodok ajaib yang bisa bicara.Putih sudah bersahabat dengan kodok itu sejak lama.
Suatu hari ayah Putih pun pulang dari perantauannya. Hal ini pun membuat keadaan lebih baik karena Jeng Tari dan Merah tidak bisa seenaknya menindas Putih karena pasti akan dibela ayahnya. Tapi bukan berarti mereka berhenti menindas Putih. Mereka berdua selalu berusaha agar ayah memarahi Putih dan tidak selalu membela Putih. Namun usaha-usaha mereka selalu gagal.

Di sisi lain, ternyata si Kodok ajaib yang menjadi sahabat Putih selama ini adalah seorang pangeran yang dikutuk menjadi kodok. Pada suatu hari si Kodok meminta Putih untuk menciumnya untuk menghilangkan kutukan itu. Demi sahabatnya, Putih pun mau melakukan hal itu dengan tulus. Berkat ketulusannya, si Kodok berubah menjadi pangeran yang amat tampan. Sampai-sampai si Merah pun terpesona dengan ketampanannya. Beruntungnya sang pengeran telah jatuh cinta pada Putih dan menjadikan Putih menjadi permaisurinya.

Setting

Tempat
Waktu
Suasana
Adegan I

Kamar Putih
Pagi
Ribut
Adegan II
Sungai
Siang
Santai,Tenang
Adegan III
Rumah
Sore
Gaduh
Adegan IV
Ruang Tamu
Pagi
Mengharukan
Adegan V
Kamar Jeng Tari dan kamar Putih
Siang
Tegang
Adegan VI
Sungai kemudian Rumah
Pagi dan Siang
Senang dan Penuh kesalahpahaman
Adegan VII
Sungai
Pagi
Romantis dan mencengangkan
Adegan VIII
Rumah
Siang
Bahagia dan Romantis

Perwatakan

Nama
Sebagai
Watak
Rahmatika Agustina

Bawang Putih
Berani,Cerdik,Riang,Jail,Sok Kecantikan
Nastiti Handayani
Bawang Merah
Licik,Bodoh,Centil,Pemalas
Dwi Lestari
Jeng Tari
Galak,Centil,Matrealistis
Niken Indriyani
Ayah
Tenang,Bijaksana
Rizky Amalia Isnawati
Pengeran Kodok
Baik,Suka 'gombal', Sok kegantengan

Naskah Drama Emansipasi Bawang Putih

Suara ayam yang berkokok membangunkan sang mentari untuk memberikan kehangatan pada semua penghuni rumah sederhana itu.Ramainya esok itu membangunkan sosok wanita galak nan angkuh.
Tentulah dimana ada keangkuhan pasti ada yang di tindas.Ditengah pagi yang hangat, di sisi lain juga terlihat sesosok gadis tidak cantik dan tidak jelek tapi sederhana terbangun dari tidurnya.Dan inilah kisah seorang gadis yang cerdik dan sabar namun tak selamanya mau hidup dengan ditindas oleh keluarganya. Untungnya ia masih punya sahabat meskipun hanyalah seekor kodok yang bisa bicara tapi bisa menghiburnya.
Ialah Bawang Putih , hidup dengan kakak tirinya , Bawang Merah dan ibu tirinya yakni Jeng Tari.Putih telah hidup dengan mereka selama 4 tahun.Semenjak ayahnya pergi merantau ke negeri sebrang,Putih kerap ditindas oleh mereka berdua.

#Adegan I
Pagi hari,di sebuah kamar yang tidak sewajarnya sebagaimana milik seorang anak perempuan .Kamar yang berantakan penuh dengan sampah makanan ringan,baju kotor dan perlengkapan mandi di mana-mana.


Putih                     (menguap sambil merentangkan kedua tangannya)
                                : "Hoahhh……capek banget badanku.Kayaknya habis kerja romusha.Aooouuhhh"
Merah                  (menendang kaki Putih dengan kaki kanannya)
                                :"Hey orang teraniaya bangun loe!"(membentak Putih)
Putih                     (tergeser dari tempat tidurnya) (kembali menguap dan tidur kembali)
Merah                  (gusar dan berdiri sambil berkacak pinggang)
                                :"Gila loe ya,malah tidur lagi."
Putih                     :"Hmmm.Ya iyalah."
(Merah mengambil baju-baju kotornya,menyuruh Putih untuk mencucinya)
Merah                  (melempar baju ke arah Putih)
:"Nie loe cuciin baju kotor gue sampai bersih. Harus disikat sekuat tenaga kalau perlu sampe robek pokoknya.Titik ya.Gak pakai koma."
Putih                     (memakai baju Merah untuk menyelimuti dirinya)
                                :"Hmmm.Makasih ya?"
Merah                  (melipat tangannya kedada)
:"Buju busheeet ini emang dasar orang teraniaya,gue suruh nyuciin baju gue malah                                      dipakai selimutan."
Putih                     (membuka mata  kemudian duduk bersila)
                                :"owh ini  bajumu? Pantesan bau amis.Hiii (memegang baju Merah dengan jijik)
Merah                  (mendekati Putih , menariknya untuk berdiri)
                                :"Sialan loe! Dasar kecebong anyut!"
Putih                     (berhadapan dengan Merah)
:"Biarin , masih cantikan juga gue dari pada loe tomcat gatel."(menjulurkan lidahnya kepada Merah)
Di tengah perdebatan Putih dan Merah , datanglah Jeng Tari.Jeng Tari dengan wajah sinis menegur mereka berdua karena merasa terngganggu dengan keributan mereka.
Jeng Tari              :"Apa-apaan ini.Pada ribut semua."
Merah                  :"Ini nie Ma,kecebong anyut enggak mau nyuciin bajuku."
Jeng Tari              (menatap Putih)
                                :"Owh, dah berani ngelawan kamu ya..?"
Putih                     (menjawab dengan santainya) (memalingkan muka)
                                :"Dia kan udah gede , ngapain mesti aku yang nyuciin bajunya?"
Jeng Tari              (mendekati Putih)
                                :"Minta di jewer  kamu ya..?Hah.."
Putih                     (memegang telingannya agar tidak dijewer)
                                :"e e e  e enggak,gak Ma.Ampun.Ampun Ma."(memohon)
                                :"Iya-iya aku cuciin.Tapi……"
Jeng Tari              :"Tapi..,tapi apa?Ayo bilang."
Putih                     :"Tapi…..
                                (mengambil baju kotor  Merah)
:"Tapi ……..Sekarang gue mau………Lariiiiiii…….. (melempar baju kotor  Merah kearah   ibunya)
Jeng Tari              (membuang baju merah dan menginjak-nginjaknya dengan kesal)
:"Dasar,anak sialan ! Jangan lari kamu !"   (mengejar  Putih)
Merah                  :"Aduh, mama ini kan baju aku…."
                                (mengambil bajunya dan merengek-rengek)
#Adegan II
Di sungai, tempat Putih untuk menenangkan hati dan pikirannya.Ia duduk bersila sambil bertopang dagu.Suara gemericik air menemani Putih di sungai pagi itu.Ia pun memulai untuk mencuci baju  milik Merah.Di sela-sela ia mengambil baju kotor Merah , tiba-tiba si Kodok datang.Ia adalah teman Putih sekaligus tempat Putih untuk mencurahkan isi hatinya.
Kodok                   :"Putih?"
Putih                     (menjawab dengan lesu sambil memegang baju kotor Merah)
                                :"Apa?"
Kodok                   :"Kenapa kamu kok manyun?"
Putih                     :"huft, emang dari sananya manyun."
Kodok                   :"Sama dong kayak aku,hehehe"
Putih                     :"Enak aja, kamu kan monyong bukan manyun. Huh"(sebal)
Kodok                   :"ow ya ya. Saya yang lupa"
Putih                     :"Aku lagi sedih tau."
                                (menundukkan wajah)
Kodok                   :"yee…kan udah aku hibur. Loe kangen ya sama gue?"
Putih                     :"Jangan bercanda dong. Enak aja loe."
kodok                   :"Terus, ngapain lo gak kangen loe ada disini?"
Putih                     :"Kamu gak lihat ya? Aku kan bawa pakaian kotor punyanya mak lampir. Udah pasti gue kesini  mau nyuci."(melotot kearah Kodok)
Kodok                   :"Ow, jadi gara-gara itu tow?"
Putih                     :"Lho bajunya yang biasa sih gak papa,tapi ini baunya mbadheg banget"(mengangkat baju merah dengan jijik dan menutup hidungnya)
Kodok                   :"Masak sih?"(gak percaya)
Putih                     (menyodorkan baju kotor Merah ke depan muka buaya)
                                :"Nie cium nie , kalau gak percaya."
Kodok                   :"Ya Allah……."Baunya , ckckckckck.Masyarakat."
Putih                     :"Ya udah deh, pergi kamu sana.Aku mau nyuci dulu."
Kodok                   :"Yaahhh..,Aku  di usir.Ya udah deh , gak papa.Penting udah lihat kamu.Bye Putih."
(Putih melanjutkan mencuci baju kotor milik Merah)
# Adegan III
Putih selesai mencuci baju Merah.Ia pun pulang ke rumah.Dengan langkah lunglai masuk ke rumahnya.Sesampainya ia di ruang tamu ia melihat sampah berserakan dimana-mana.Ibu dan Merah malah tidur di kursi ruang tamu.
Putih                     (meletakkan ember tempat baju Merah yang selesai ia cuci)
:"Yiiiiaahh,sampai di rumah malah di suguhi beruang dan gajah  yang tidur. Huh, malah rumah dibikin berantakan gini lagi. Aku kan capek.
(melihat ada lipstik) "Aah, aku kerjain ajain orang." (mengambil lipstick itu dan mulai mencoret-coret wajah mamanya)
:"Haha. Mumpung ane lagi baik, ane kasih jasa ngerias wajah gratisan deh. Biar kayak Lady Gaga gituh. Nah, kalo gini kan lumayan. Seremnya gak keliatan."
:"Alamak, mak Lampir pake bangun lagih." (menyembunyikan lipstick)
Jeng Tari              (tiba-tiba bangun dari tidurnya dan meraba-raba wajahnya)
                                :"Eh apaan sih. Kok geli-geli enak gimana gitu yaa."
Putih                     (cengengesan melihat mamanya)
Merah                  (terbangun mendengar suara mamanya, kemudian melihati wajah mamanya dan tertawa) "Hahahahaha. Itu kenapa muka mama?"
Jeng tari               :"Emangnya kenapa?"
Merah                  (mengambil cermin dan memberikan pada mamanya)
                                :"Nih liat aja sendiri deh. Hahaha."
Putih                     (menahan ketawa)
Jeng Tari              (terkejut dan berteriak histeris) "Aaaaaaa! Apa-apaan ini?"
Merah                  :"Merah juga gak tau mah."
Jeng tari               (melihat pada Putih) "Ini pasti kerjaan kamu yaaa?"
Putih                     (pura-pura tidak tahu apa yang terjadi)
Jeng tari               :"Ambilin kapas sama pembersih di kamar mama sekarang." (mendorong Putih)
Putih                     :"iya mpir !" (menuju kamar jeng Tari)
Merah                  :"Tapi, gak jelek-jelek banget kok ma. Haha."
Jeng Tari              :"Diam kamuh!" (bercermin terus)
Putih                     (memberikan kapas pembersih pada Jeng  Tari)
Jeng tari               (mengambil sapu dan memberikannya pada Putih)" Ini nie sapu seluruh ruangan ini."
Putih                     :"Sampeyan nyuruh saya?"(menunjuk dirinya sendiri)
Jeng Tari              :"Wah ngajak rebut nie anak?"(berkacak pinggang)
Putih                     :"Nggak,nggak . Cuma bercanda mak brow."
                                (mengangkat tangan membentuk tanda damai)
Jeng Tari              :"Kalau begitu cepat sana menyapu."(menyuruh Putih)
Merah                  :"Yang bersih yaaaa!" (meledek Putih)
Jeng Tari              (selesai membersihkan wajah dan kemudian mengajak Merah berkaraoke) "Ayo  Merah.Kita berkaraoke untuk menghilangkan stres."
Merah                  (dengan semangat) "Oke Ma.Cappcussh."
Jeng Tari              :"Less ggoowwww..!"
(mereka mulai menyiapkan peralatan untuk berkaraoke)
Merah                  (mengambil mic dan mulai bernyanyi)
:"Seluruh kota  merupakan tempat bermain yang asyik,oh senangnya aku senang sekali…."
Jeng Tari              (melanjutkan lagu yang di nyanyikan Merah)
:"Kalau begini akupun jadi sibuk.Berusaha mengejar-ngejar dia,matahari menyinari semua perasaan cinta tapi mengapa……"
Putih                     (datang dan menyahut lagu yang di nyanyikan Ibunya lalu ia menyanyi dengan menggunakan sapu)
                                :"Hanya aku yang di marahi……"(sangat menghayati)
Merah                  :"Di musim panas merupakan hari bermain gembira…."
Putih                     (menggunakan sapu menjadi gitar)       
:"sang gajah terkena flu pilek tida henti-hentinya.Sang beruang tidur dan tak ada yang berani ganggu dia.Oh sibuknya aku sibuk sekali…."
merah pun berhenti menyanyi karena menyadari Putih ikut bernyanyi.Jeng Tari menyuruh Putih untuk melanjutkan pekerjaannya.Merah dan Jeng Tari meniggalkan Putih.
Jeng Tari              (melihat Putih dan meletakan mic)
:"Ih, malah ikut-ikutan.Sana,selesaikan pekerjaanmu dulu!"
Merah                  :"Ayo kita pergi saja Ma."
Putih                     :"pergi aja sana." (berbicara pelan)


*** Bersambung ***


Lihat Naskah


Mohon maaf, agar tidak terlalu panjang kita cukupkan disini naskah dramanya. Jika ingin membaca lanjutannya silahkan baca di Naskah Drama Bertema Bawang Putih

 

Most Reading