Pages

Showing posts with label Biologi. Show all posts
Showing posts with label Biologi. Show all posts

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita

Saturday, January 25, 2014

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita. Anda telah mempelajari tentang alat-alat reproduksi pada laki-laki. Sekarang kita akan membahas mengenai sistem reproduksi pada wanita pada artikel Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita ini. Bagaimana dengan alat-alat reproduksi pada wanita? Pelajarilah uraian berikut dengan benar!

Alat Reproduksi Wanita 

Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang struktur alat reproduksi pada wanita, cobalah perhatikan Gambar 9.5! Gambar itu memperlihatkan organ-organ reproduksi wanita. Organ
reproduksi wanita di antaranya adalah sebagai berikut.

Organ Reproduksi Luar 

Organ reproduksi luar wanita yaitu vulva. Vulva banyak disusun oleh jaringan lemak. Daerah ini disebut Mons pubis (mons veneris). Di bagian bawah dari monspubis terdapat suatu lipatan yang berjumlah sepa-sang yang disebut dengan labium mayor (bibir besar). Pada bagian lebih dalam dari labium mayor terdapat pula lipatan yang kedua berjumlah sepasang yang disebut dengan labium minor (bibir kecil). Kedua lipatan ini berfungsi untuk melindungi vagina. Di bagian atas dari struktur labium ini terdapat klitoris, yang merupakan organ erektil pada wanita. Pada bagian ini terdapat klitoris yang banyak terdapat pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Saluran yang langsung berhubungan dengan vulva adalah uretra dan vagina.

Alat Reproduksi Dalam

Organ reproduksi dalam pada wanita terdiri atas bagian-bagian berikut.
Ovarium
Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rahim. Bentuk ovarium lonjong dengan panjang 2 - 2,5 cm, lebar 1 - 1,5 cm, tebal 0,5 - 1,5 cm dan berat 15 gram. Umumnya sel telur diproduksi setiap 28 hari. Sel telur yang dihasilkan oleh ovarium ini terbungkus dalam kantong yang disebut folikel. Sebelum memasuki masa usia subur, folikel dan sel telur terlihat seolah-olah mati. Seiring dengan bertambahnya usia maka akan
bertambah besar dan fungsional dengan dirangsang oleh hormon FSH (Folicle Stimulating Hormon) dan LH (Luteinizing Hormone) yang berasal dari kelenjar hipofise di otak. Folikel akan semakin besar dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang akan merangsang untuk menghentikan produksi hormon FSH dan LH. Hormon estrogen dan progesteron akan mempengaruhi sifat-sifat pada wanita untuk menjadi dewasa.

Saat pertengahan terjadinya menstruasi, folikel semakin bertambah besar dan akhirnya pecah untuk mengeluarkan sel telur yang ada di dalamnya, yang disebut ovulasi. Sebelum terjadinya kehamilan, hampir seluruh hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium dan sebagian kecil kelenjar adrenal. Setelah telur mengalami pematangan, selanjutnya akan disalurkan melewati oviduk. Oviduk ini merupakan saluran yang panjang menuju ke rahim. Oviduk disebut juga saluran tuba fallopi. Di dalam saluran inilah terjadi pembuahan antara sperma dan ovum. Di dalam sepanjang saluran tuba fallopi ini terdapat rambut-rambut getar atau cilia yang berfungsi untuk mendorong atau mempermudah jalannya zigot hasil pembuahan.

Uterus (rahim)
Uterus (rahim) merupakan suatu rongga pertemuan dari dua saluran tuba falopi bagian kiri dan kanan. Uterus berbentuk seperti buah pir. Bagian bawah dari uterus disebut serviks (leher rahim). Jaringan yang menyusun uterus berupa otot polos dan lapisan endometrium (dinding rahim) yang tersusun dari epitel dan menghasilkan
banyak lendir dan pembuluh darah. Ketika terjadi ovulasi, lapisan endometrium akan menebal, tetapi ketika menstruasi lapisan endometrium akan meluruh.

Fungsi uterus (rahim) ini adalah sebagai tempat menempelnya janin. Di sinilah janin akan tumbuh besar yang kemudian kehidupannya ditopang oleh plasenta. Plasenta akan mencukupi kebutuhan janin yang berupa O2
dan makanan yang diperoleh dari ibunya.

Vagina
Organ reproduksi wanita yang lain yaitu vagina. Organ ini merupakan suatu saluran tempat berlangsungnya proses kopulasi, yaitu pertemuan antara dua alat kelamin. Vagina juga merupakan jalan keluar bayi apabila
sudah siap dilahirkan. Vagina bermuara pada vulva. Vagina terdiri atas bagian-bagian berikut.
  1. Selaput lendir (membran mukosa). Selaput lendir merupakan bagian terluar dari vagina yang dapat mensekresikan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar bartholin.
  2. Jaringan otot. Vagina tersusun dari otot-otot polos yang dapat berkontraksi untuk memperlebar saluran dan uterus serta mengembalikan ke bentuk semula. Ini sangat penting dalam proses persalinan.
  3. Jaringan ikat. Jaringan otot dan ikat ini juga sangat berperan dalam melebarkan uterus ketika janin akan dilahirkan. Pada saat janin sudah dilahirkan maka kedua jaringan ini akan mengembalikan uterus ke bentuk semula.

Pembentukan Sel Telur (Ovum)

Proses pembentukan sel telur disebut oogenesis, proses ini berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Sel telur berasal dari sel induk telur yang disebut oogonium. Dalam oogonium, terkandung kromoson sebanyak 23 pasang. Sel-sel oogonium ini bersifat diploid. Di dalam ovarium ini, sel-sel oogonium membelah secara mitosis.

Pada proses oogenesis ini, oogonia akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer masih memiliki kromosom yang sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan kutub I, kemudian oosit sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara mitosis membentuk ootid dan badan kutub II. Selanjutnya ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang dihasilkan dari proses ini hanya berjumlah satu. Agar bisa mengetahui dengan jelas proses tersebut, perhatikan Gambar 9.6!

Proses oogensis ini diatur oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dasar otak. Fungsi hormon FSH adalah:
  • mengatur proses pertumbuhan sel telur;
  • menghasilkan hormon estrogen, hormon estrogen pada kadar tertentu dapat menghambat produksi hormon FSH;
  • mempengaruhi sel-sel folikel yang berfungsi untuk memberi nutrien pada sel telur.

Ovulasi

Bagaimana proses ovulasi terjadi? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian proses ovulasi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur. Proses ovulasi dipengaruhi oleh hormon, yaitu LH dan FSH. Kedua hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dalam otak. Pada saat inilah seorang wanita dikatakan mengalami masa subur. Masa subur bagi seorang wanita tidak berlangsung setiap hari. Satu siklus menstruasi (haid) akan dimulai pada hari pertama setelah hari terakhir masa haid sebelumnya dan berakhir pada hari pertama masa haid berikutnya. Mulai pada hari pertama siklus ini sel telur bersama folikelnya akan mengalami pematangan. Lalu pada sekitar 13 - 15 hari sebelum hari
pertama haid akan terjadi ovulasi.

Setelah sel telur masak, selanjutnya akan dikeluarkan dari ovarium. Dalam proses ini, sel telur berada di dalam folikel. Folikel dan dinding ovari robek, akhirnya sel telur yang sudah matang akan keluar dan masuk ke dalam oviduk (tuba falopi) melalui infundibulum, yaitu bagian yang berbentuk seperti jari-jari. Telur yang telah dewasa ini akan masuk ke dalam saluran telur (tuba falopi) yang akan menghanyutkannya ke dalam rahim dengan cairan khusus. Sel telur dewasa ini baru akan dapat dibuahi dalam tempo 24 jam setelah dilepaskan oleh indung telur (ovarium) yaitu pada saat dalam perjalanan menuju rahim Setelah sel telur dilepaskan, maka sel folikel menjadi kosong. Sel ini kemudian akan berubah menjadi korpus luteum. Pembentukan korpus luteum ini didikung oleh LH. Terbentuknya korpus luteum akan memicu terbentuknya hormon estrogen dan progesteron.

Proses Terjadinya Menstruasi

Setiap bulan, seorang wanita normal yang sudah memasuki masa akil balig atau dewasa akan mengalami menstruasi. Pelajar wanita SMA kelas XI seperti Anda sebagian besar umumnya sudah mengalami peristiwa ini, sehingga Anda dapat menceritakan dan menjelaskan menstruasi sesuai pengalaman Anda. Menstruasi terjadi karena sel telur yang dilepaskan folikel tidak dapat dibuahi oleh sel sperma. Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya, bahwa setelah pelepasan sel telur, maka folikel akan kosong, selanjutnya akan membentuk korpus luteum yang berwarna kuning. Strukturnya dapat Anda perhatikan Gambar 9.6!

Korpus luteum ini akan memacu terbentuknya hormon progesteron. Hormon ini akan menyebabkan terjadinya penebalan dinding rahim atau endometrium, tetapi hormon ini akan mengalami penurunan jumlah, kemudian korpus luteum akan berdegenerasi, yang diikuti peluruhan yang disebut dengan peristiwa menstruasi. Akibatnya, terjadi pendarahan yang disebut dengan peristiwa menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa luruhnya sel telur yang tidak dibuahi yang sudah menjadi mati bersama-sama dengan selaput lendir
dinding rahim yang merupakan lapisan yang kaya pembuluh darah. Masa menstruasi berlangsung selama
2 - 7 hari. Setelah itu siklus yang baru akan dimulai. Diawali dengan pulihnya kembali dinding endometrium, selanjutnya FSH mulai dihasilkan lagi dan mempengaruhi pembentukan sel telur kembali. Kejadian seperti ini akan terjadi berulang-ulang, lalu berhenti untuk sementara waktu pada saat terjadinya kehamilan, lalu akan terjadi lagi setelah kelahiran.

Mengapa seorang wanita yang sudah menopouse (tidak mengalami haid lagi) tidak dapat menghasilkan sel telur? Hal ini terjadi karena semua oosit primer yang terbentuk akan mengalami deradasi. Usia menopouse berkisar antara 45-50 tahun ke atas. Pada saat itu banyak perubahan yang dialami oleh seorang wanita. Berbagai gejolak terjadi, antara lain adalah mudah, murah, mudah tersinggung, cemas, cepat
letih, dan sulit bernapas. Pada satu di antara delapan wanita, gejala ini akan terjadi cukup parah sehingga perlu pengobatan secara medis. 

Pada saat seorang wanita mengalami menopouse dikatakan in-dung telurnya mengalami masa pensiun secara gen dan progesteron pun juga akan berhenti. Akibatnya akan terjadi beberapa hal pada wanita, antara
lain dapat mengalami kecenderungan tulang keropos (osteoporosis). Selain itu, peluang untuk mendapat serangan jantung lebih besar. Berdasarkan hal ini berarti dapat kita ketahui bahwa indung telur tidak hanya sekedar pabrik penghasil sel-sel telur saja, tetapi lebih dari itu merupakan satu organ tubuh yang penting, walaupun seorang wanita dapat hidup namun tidak normal tanpa memiliki indung telur ini.

Fertilisasi

Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Bagaimana proses terjadinya fertilisasi? Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.

Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer
agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan
membuahi sel telur. Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan. Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding rahim.

Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta. Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan terserap oleh tubuh. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel telur.
Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma
masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal. Akhirnya, terjadilah pembuahan itu. 

Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23
pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin. Di dalam 46
kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia. Untuk mengetahui lebih jelas tentang proses fertilisasi, cermatilah Gambar 9.9!

Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan
langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan
dan seterusnya. Pembelahan itu berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim. Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan. Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya, karena janin tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya. 

Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi blastula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya di rahim zigot yang aktif membelah akan
mengebor lapisan lendir rahim dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses pengeboran ini dapat terjadi selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim.
Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi. Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim.
Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan progesteron mengatur
agar menstruasi tidak terjadi. Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan
gastrula, kemudian menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim. Proses perkembangan embrio dapat Anda lihat pada Gambar 9.10!

Dari Gambar 9.10 terlihat fase yang terjadi meliputi fase morula, blastula, gastrula, dan embrio. Coba ingat
kembali pelajaran yang lalu di SMP, macam-macam fase-fase tersebut! Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim merupakan masa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat
berakibat fatal. Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut. Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding rahim, janin tersebut selanjutnya akan
dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan dinding rahim.

Kehamilan

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setelah terbentuknya zigot, maka zigot akan membelah terus untuk membentuk embrio yang kemudian tertanam di dalam rahim. Sewaktu berada di dalam rahim, embrio ini juga selalu membelah dan mengalami perkembangan untuk membentuk janin (fetus). Tingkat perkembang-an tersebut dapat dilihat pada uruturutan Gambar 9.11!

Jika Anda perhatikan akan terlihat sebenarnya pada tahap awal, bentuk embrio manusia tidak jauh berbeda dari bentuk embrio hewan vertebrata lain, yaitu mirip kecebong yang memiliki panjangnya 5 mm. Tahap blastulasi terjadi pada minggu pertama setelah fertilisasi. Pada saat ini embrio masih sangat kecil. Walaupun dalam kurun waktu itu ia telah terdiri atas ratusan sel-sel kecil yang berkumpul membentuk bola kecil yang berukuran hampir sama dengan kepala jarum pentul.

Pada proses pembentukan blastula, sel-sel membelah dengan cepat dan terjadi migrasi sel di dalam embrio, yang membentuk dua bagian utama, yaitu embrio yang nantinya berkembang menjadi janin dan membran ekstra embrio yang nantinya membentuk plasenta, amnion, dan tali pusar. Ketiga bagian ini berfungsi untuk menunjang kehidupan janin, antara lain:
  1. untuk memberikan nutrisi,
  2. pertukaran gas, dan
  3. menahan goncangan.

Air Susu Ibu/Asi

Air susu ibu dihasilkan oleh kelenjar susu pada payudara seorang wanita yang dapat memproduksi, biasanya dihasilkan setelah kehamilan tua atau setelah melahirkan. 

Struktur dan Fisiologi Payudara

Semua mamalia memiliki kelenjar mammae. Payudara manusia berbentuk kerucut, dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga keenam atau ketujuh. Payudara mempuyai jaringan kelenjar, duktus, jaringan buluh limfe. Jaringan kelenjarnya terdiri atas 15-25 lobus, masing-masing bermuara ke dalam duktus ekskretorius tersendiri yang berakhir di puting susu. Tiap duktus melebar ketika memasuki basis puting susu untuk membentuk sinus susu. Sinus ini berfungsi sebagai reservoir susu selama masa menyusui. Tiap lobus dibagi lagi menjadi 50-75 lobulus yang bermuara ke dalam suatu duktus yang mengalirkan isinya ke dalam duktus ekskretorius lobus itu. 

Puting susu dan areola mengandung otot polos yang berfungsi menyempitkan areola dan menekan puting susu. Kontraksi otot polos membuat puting susu tegak dan keras, dengan demikian akan mempermudah pengosongan sinus susu. Kulit puting susu dan areola berpigmen banyak dan tidak berambut, tetapi kadang-kadang ditemui pada areola mengandung folikel rambut.

Perubahan fisiologis pada payudara disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
1) Pertumbuhan dan proses penuaan.
2) Daur haid.
3) Kehamilan

Pada masa kehamilan, payudara wanita menjadi lebih penuh dan keras. Areola lebih gelap dan puting susu menegak ketika membesar. Ketika memasuki trisemester ketiga akan timbul kresi kekuning-kuningan yang disebut kolostrum. Setelah lahirnya anak, jika ibu tersebut menyusui dalam 24 jam, sekresi kolostrum berhenti dan mulai timbul sekresi air susu ibu (ASI). Selama menyusui, payudara membesar.

Manfaat Air Susu Ibu (ASI)

Pada proses kehamilan yang normal, setelah janin berusia 9 bulan 10 hari, akan dilahirkan. Setelah lahir, bayi akan memasuki masa pertumbuhan pasca kelahiran. 

Air susu ibu (ASI) mempunyai peranan yang penting bagi seorang bayi, yaitu untuk menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi. Ketika seorang bayi berusia di bawah 4 bulan, mereka belum diberikan makanan tambahan, karena pencernaannya masih halus sekali sehingga bayi hanya memerlukan makanan khusus yang berbentuk cair,
yaitu susu.

Sumber
Endang Sri Lestari & Idun Kistinnah. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. BSE SMA Kelas XI.

Pelajaran Biologi: Kelainan pada Organ Reproduksi

Pelajaran Biologi: Kelainan pada Organ Reproduksi. Kelainan organ reproduksi biasanya menyebabkan ketidakmampuan hamil/infertilitas. Sekitar 10% dari pasangan hasil perkawinan mempunyai problem ini. Hampir 30% infertilitas ini disebabkan faktor pria.

Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut.

1. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit terjadi.

2. Mandul (Infertilitas)
Mandul dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Mandul berarti seorang laki-laki atau wanita tidak dapat memproduksi sel-sel sperma maupun ovum. Faktor paling besar dipengaruhi oleh gangguan hormon reproduksi.

3. Impotensi
Kelainan ini dialami oleh laki-laki, yaitu suatu keadaan penis yang tidak dapat melakukan ereksi (tegang), sehingga sulit untuk melakukan kopulasi (fertilisasi). Biasanya impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu terhambatnya fungsi hormon reproduksi, bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis atau emosional seseorang.

4. Kanker Cerviks (Mulut Rahim)
Gangguan ini dialami oleh wanita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri dan biasanya menyerang seorang wanita usia 45 ke atas. Pada mereka persentase terbesar penyakit kanker adalah kanker cerviks

5. Kanker Payudara
Penyakit ini juga rentan menyerang wanita. Seorang wanita yang tidak pernah menyusui besar kemungkinan dapat menderita penyakit ini.

6. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, atau luka mikroskopis.

7. Herpes simplex
Penyakit ini disebabkan karena virus herpes simplex tipe II yang menyerang kulit di daerah alat reproduksi luar. Gejala penyakit ini adalah gatalgatal, kemerahan di kulit, pedih dan timbul beberapa lepuh kecil, yang kemudian menjadi keruh dan pecah.

8. Endometriosis
Endometriosis merupakan kelainan, antara lain yaitu terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim. Gejalanya ketika menstruasi terasa nyeri. Rasa nyeri ini disebabkan pengelupasan jaringan endometriosis.


Sumber
Endang Sri Lestari & Idun Kistinnah. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. BSE SMA Kelas XI.

Bab Sistem Reproduksi Manusia: Biologi SMA Kelas 11

Bab Sistem Reproduksi Manusia: Biologi SMA Kelas 11. Pada bab ini Anda akan mempelajari tentang sistem reproduksi pada manusia. Dengan mempelajari materi pada bab ini diharapkan Anda mampu mengerti
dan memahami tentang struktur, fungsi, dan proses yang terjadi pada sistem reproduksi. Selain itu, diharapkan Anda dapat mengetahui kelainan yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia sehingga dapat mencegah agar tidak mengalami gangguan itu.

Ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah di usia dewasa, setelah terjadinya perkawinan biasanya akan menghasilkan anak. Dengan demikian, ada usaha memperbanyak diri atau keturunan dari mereka. Peristiwa tersebut merupakan bentuk reproduksi pada manusia. Dari suatu pernikahan, setiap pasangan tentu ingin mendapatkan keturunan (anak). Dengan memiliki keturunan, maka orang tua, yaitu ayah dan ibu dapat mewujudkan harapan-harapannya. Selain itu, tujuan yang lebih penting adalah dapat melestarikan jenisnya.
Bagaimana urut-urutan yang terjadi dalam proses reproduksi? Untuk mengetahuinya, pelajarilah materi berikut ini dengan baik!

Sistem Reproduksi Manusia

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita
Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita. Anda telah mempelajari tentang alat-alat reproduksi pada laki-laki. Sekarang kita akan membahas mengenai sistem reproduksi pada wanita pada artikel Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Wanita ini. Bagaimana dengan alat-alat reproduksi pada wanita? Pelajarilah uraian berikut dengan benar! Alat Reproduksi Wanita Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang struktur alat reproduksi pada wanita, cobalah perhatikan Gambar 9.5! Gambar itu memperlihatkan...READ MORE

Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Laki-Laki
Biologi SMA: Mengenal Sistem Reproduksi pada Laki-Laki. Pada materi biologi sma kali ini kita akan coba mempelajari tentang sistem reproduksi pada laki-laki. Manusia berkembang biak dengan cara kawin atau seksual. Dalam proses itu diperlukan alat-alat reproduksi, baik alat reproduksi wanita maupun laki-laki. Bagaimana cara kerja masing-masing bagian-bagian organ reproduksi itu? Pelajarilah materi berikut dengan baik! Alat Reproduksi Laki-Laki Alat reproduksi pada laki-laki dibagi menjadi dua macam yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi...READ MORE
Pelajaran Biologi: Kelainan pada Organ Reproduksi
Pelajaran Biologi: Kelainan pada Organ Reproduksi. Kelainan organ reproduksi biasanya menyebabkan ketidakmampuan hamil/infertilitas. Sekitar 10% dari pasangan hasil perkawinan mempunyai problem ini. Hampir 30% infertilitas ini disebabkan faktor pria. Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut.1. Penyempitan Saluran Telur/OvidukKelainan ini merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit...READ MORE

Rangkuman Materi

  1. Alat reproduksi manusia terdiri atas alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
  2. Alat reproduksi laki-laki terdiri atas testis, epididimis, vasdeferens, ductus ejakularis, dan penis.
  3. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan dipengaruhi oleh FSH, LH, dan testosteron.
  4. Pembentukan FSH dan LH dikendalikan oleh hormon gonadotropin.
  5. Alat reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, oviduk, rahim, vagina, dan vulva.
  6. Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan dipengaruhi oleh FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipostasis.
  7. Pada saatnya, ovum yang matang akan dilepaskan dari ovarium, yang disebut dengan proses ovulasi dan proses ini akan dipengaruhi oleh LH dan FSH.

Sumber
Endang Sri Lestari & Idun Kistinnah. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. BSE SMA Kelas XI.

Tugas Artikel: Plathyhelmintes dan Reptil

Monday, March 11, 2013

Masih rekannya dari tugas sebelumnya yaitu Tugas Artikel: Nemathelminthes dan Aves (Unggas), kali ini giliran tugas mencari materi mengenai Plathyhelmintes dan Reptil. Seperti dalam pembahasan sebelumnya, pada tugas ini saya juga akan menyarankan beberapa sub bahan yang dapat digunakan dalam menyusun tugas artikel mengenai materi Plathyhelmintes dan Reptil ini. Silahkan simak uraian selengkapnya berikut ini. (Kumpulan Tugas Sekolahku)

Saran Materi Plathyhelmintes dan Reptil 

Apabila sobat sedang diminta untuk mencari materi mengenai yang sedang kita bahas ini, sobat dapat mempertimbangkan beberapa sub materi yang dapat dicari seperti dibawah ini:
  • Pembagian Plathyhelmintes dan Reptil; akan membahas mengenai pembagian yang ada 
  • Ciri Tubuh Plathyhelmintes dan Reptil; akan membahas detail mengenai ciri-ciri tubuh untuk kedua spesies ini 
  • Cara Hidup dan Habitat Plathyhelmintes dan Reptil; akan mengupas secara detail mengenai cara kedua mahluk ini hidup dan habitat tempat hidup mereka 
  • Reproduksi Plathyhelmintes dan Reptil; membahas bagaimana mereka berreproduksi untuk melanjutkan keturunannya 
  • Klasifikasi Plathyhelmintes dan Reptil; menyajikan informasi menganai klasifikasi yang ada 
  • Peranan Plathyhelmintes dan Reptil; menyajikan manfaat dan peranan dari kedua mahluk ini 
Dengan mencari materi tentang sub bahan tersebut diatas, tugas materi artikel biologi sobat yang mengenai Plathyhelmintes serta Reptil ini dapat menjadi tugas yang lebih lengkap yang dapat dikumpulkan kepada bapak dan atau ibu guru di sekolah. Saran materi diatas bukan merupakan bahan mutlak yang harus sobat cari, tetapi semua itu tergantung dengan kebutuhan dan dompet sobat pelajar semua. Semakin banyak tentunya akan semakin banyak dan semakin banyak pastinya akan menghabiskan ongkos yang semakin banyak pula. (Kumpulan Tugas Sekolahku)

Salin Contoh Tugas Materi Plathyhelmintes dan Reptil 

Bagi sobat yang sedang terlalu banyak tugas, saya sediakan satu contoh yang dapat digunakan sebagai bahan materi dalam membuat tugas ini. Silahkan salin contoh tugas artikel ini melalui tautan yang tersedia dibawah ini.

Salin Download 
Contoh Tugas Materi Plathyhelmintes dan Reptil 

Jika sobat mengalami kesulitan dalam menyalin atau mendownload contoh-contoh tugas yang ada di blog ini, silahkan baca FAQ untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang paling sering muncul berkaitan dengan salin dan download contoh tugas.

Terima kasih sudah mempercayai blog ini sebagai referensi dalam menyusun tugas-tugas sekolahku yang ada. Semoga bermanfaat…

Tugas Artikel: Nemathelminthes dan Aves (Unggas)

Tugas sekolahku hari ini adalah sebuah tugas artikel tentang materi pelajaran Biologi mengenai Nemathelminthes dan Aves (Unggas). Dalam tugas ini, sobat pelajaran akan membahas secara dalam mengenai pengertian Nemathelminthes dan Aves (Unggas) adalah apa dan juga hal-hal lain berkaitan dengan materi Nemathelminthes dan juga Aves. Selain itu tentunya dala tugas artikel kali ini juga akan dibahas mengenai pembagian, cirri tubuh, cara hidup dan lain-lain. Untuk membantu tugas tersebut silahkan ikuti ulasannya berikut ini. (Kumpulan Tugas Sekolahku)

Saran Materi Tugas Artikel Ini 

Pembagian Nemathelminthes dan Aves (Unggas) 

Pada sub judul tugas artikel, yang pertama akan dibahas adalah mengenai pembagian dari Nemathelminthes dan juga Unggas. Jadi disini sobat akan mencari materi dengan pembahasan mengenai pembagian-pembagian yang ada untuk dua jenis mahluk tersebut.

Panjang tugas artikel ideal untuk sub judul ini menurut saya sekitar satu atau dua halaman saja tetapi untuk sobat yang menginginkan lebih banyak ya tidak menjadi masalah. Untuk materinya sobat dapat langsung mencari melalui google atau menyalin materi yang sudah disiapkan dalam pembahasan ini diakhir uraian.

Materi yang disiapkan pada sub ini merupakan materi rangkuman yang diambil dari beberapa sumber belajar yang berkaitan yang membahas mengenai pembagian Nemathelminthes serta Aves (Unggas). Silahkan dipilah-pilah bagian mana yang akan dihilangkan atau akan digunakan sebagai bahan tugas.

Ciri Tubuh Nemathelminthes dan Aves (Unggas) 

Sub bahan kedua yaitu Ciri Tubuh. Pada sub ini tentunya sobat diharuskan mengupas lebih dalam mengnai ciri-ciri dari kedua mahluk tersebut. Semakin detail pembahasan yang sobat berikan untuk tugas artikel ini tentunya akan semakin bagus mengingat materi yang didapat juga lebih lengkap.

Maksimal bahan yang saya kumpulkan untuk sub materi ini hanya sekitar satu lembar penuh, jadi jika sobat berniat mencari langsung di internet saya rasa tidak perlu terlalu banyak. Hal terpenting adalah bahwa materinya telah memuat detail mengenai ciri tubuh.

Cara Hidup dan Habitat Nemathelminthes dan Aves (Unggas) 

Lebih lengkap lagi pembahasan tugasnya akan menyertakan juga mengenai cara hidup dan juga habitat dari kedua mahluk tersebut. Dengan menambahkan atau menyertakan pokok materi mengenai cara hidup dan habitat ini kita akan lebih tahu dan memahami kedua mahluk tersebut sehingga nanti dapat memahami materi biologi ini secara keseluruhan. (Kumpulan Tugas Sekolahku)

Reproduksi Nemathelminthes dan Aves (Unggas) 

Tak lupa juga pada sub materi selanjutnya kita perlu untuk menyertakan bagaimana proses reproduksi dari Nemathelminthes dan Aves ini. Dengan ini materinya akan lebih lengkap dan pengetahuan kita pun akan lebih dalam.

Klasifikasi Nemathelminthes dan Aves (Unggas) 

Untuk materi selanjutkan yang dapat disertakan dalam tugas artikel ini yaitu mengenai klasifikasinya. Klasifikasi ini penting guna menambah wawasan dan pemahaman yang mendalam mengenai kedua jenis mahluk tersebut. Saya menyarankan untuk sobat yang akan menyusun tugas ini untuk tidak lupa mencantumkan materi ini meski sedikit agar tuganya lebih lengkap lagi.

Peranan Nemathelminthes dan Aves (Unggas) 

Hal yang tidak kalah penting untuk dibahas dan disampaikan dalam tugas kali ini yaitu mengenai peranannya. Pada sub materi kita mungkin dapat mengetahui mengenai peranan-peranan, fungsi serta kegunaan yang mungkin dapat ditemukan dari kedua jenis mahluk yang sedang kita bahas. Jadi akan lengkap jika kita juga menampilkan peranan Nemathelminthes dan juga peranan Aves (Unggas).

Salin Materi Nemathelminthes dan Aves 

Meski saya telah memberikan gambaran mengenai apa-apa saja yang dapat digunakan sebagai tugas artikel ini, namun tidak lengkap rasanya jika saya tidak memberikan contohnya. Untuk itulah sobat yang sedang mencari materi tentang Nemathelminthes dan juga Unggas dapat menyalin materi yang sebelumnya telah dikumpulkan melalui tautan berikut ini.

Salin Download 
Materi Nemathelminthes dan Aves 

Jangan lupa setelah menyalin materi yang ada untuk melakukan editing guna mencapatkan materi yang cocok dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan sobat pelajar semua. Semoga dengan ini tugas materi yang diberikan dapat lebih cepat selesai.

Bagian Darah dan Fungsinya

Sunday, February 24, 2013

Bagian Darah dan Fungsinya - Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah. Darah merupakan bagian penting yang ada didalam tubuh kita, untuk itu kita harus mengetahui bagian dan fungsinya.

A. Fungsi Darah

http://sibarasok.blogspot.com/2013/02/darah-bagian-dan-fungsinya.htmla. Sebagai alat pengangkut yaitu:
Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.

Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.

Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.

Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.

b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.

c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

B. Kandungan Darah

Kandungan dalam darah:
Air    : 91%
Protein    : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
Mineral    : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat besi).
Bahan organik    : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).

C. Bagian- bagian Darah

Sel-Sel Darah

1. Sel darah merah (Eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.

Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.

Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.

Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

2. Sel darah putih (Leukosit)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000.

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut leukopenia.

Macam- macam leukosit meliputi:

a. Agranulosit

Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.

Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.

b. Granulosit

Disebut juga leukosit granular terdiri dari:

- Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%.

- Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.

- Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak diketahui.

3. Sel Pembeku (Trombosit)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.

Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia.  

Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. 

Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan  fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.

Plasma Darah

Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ. 

Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.

Demikianlah Materi Bagian Darah dan Fungsinya, semoga bermanfaat.

Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

Monday, November 12, 2012

Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil - Berikut ini adalah perbedaan tumbuhan Monokotil dan Dikotil, seperti artikel sebelum nya kita telah membahas ciri-ciri kedua kelompok tumbuhan tersebut.

http://sibarasok.blogspot.com/2012/11/perbedaan-tumbuhan-monokotil-dan-dikotil.html
Perbedaan Tumbuhan Monokoil dengan Tumbuhan Dikotil adalah :

1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang

2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari

3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar

4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji

5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium

6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga, / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

Perbedaan Pengelompokan Pada Tumbuhan Monokotil dan Tumbuhan Dikotil.

Tumbuhan monokotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu:

Rumut-rumputan (Graminae), ex : jagung, padi
Pinang-pinangan (Palmae), ex : kelapa, sagu
Pisang-pisangan (Musaceae), ex : pisang ambon, raja
Anggrek-angrekan (Orchidaceae), ex : anggrek, vanili
Jahe-jahean (Zingiberaceae), ex : jahe, kunyit

Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu:

1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari

Demikianlah perbedaan tumbuhan Monokotil dan Dikotil, semoga bermanfaat.

Macam-macam Bentuk Susunan Tulang Daun

Wednesday, September 12, 2012

Macam-macam Bentuk Susunan Tulang DaunSalah satu cara untuk mengidentifikasi tumbuhan biasanya kita juga menggunakan Susunan tulang daun. Macam-macam Bentuk susunan tulang daun adalah sebagai berikut:
  • Tulang Daun Menyirip
    Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip ikan. Contohnya adalah daun mangga, daun jambu, daun nangka.
http://sibarasok.blogspot.com/2012/09/macam-macam-susunan-tulang-daun.html

Gambar Tulang Daun Menyirip
  • Tulang Daun Menjari
    Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari tangan. Contohnya adalah daun pepaya, daun singkong, dan daun jarak.
http://sibarasok.blogspot.com/2012/09/macam-macam-susunan-tulang-daun.html

Gambar Tulang Daun Menjari
  • Tulang Daun Melengkung
    Bentuk tulang daun melengkung seperti garis-garis lengkung. Ujung-ujung tulang daun melengkung terlihat menyatu. Contohnya adalah daun sirih, eceng gondok dan daun genjer.
http://sibarasok.blogspot.com/2012/09/macam-macam-susunan-tulang-daun.html

Gambar Tulang Daun Melengkung
  • Tulang Daun Sejajar
    Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang sejajar. Contohnya adalah tebu, padi dan semua jenis rumput.
http://sibarasok.blogspot.com/2012/09/macam-macam-susunan-tulang-daun.html

Gambar Tulang Daun Sejajar


Demikianlah Materi Macam-macam Bentuk Susunan Tulang Daun, semoga bermanfaat.
 

Most Reading